Ceklek...
Jungkook membuka pintu tempat Kimki di rawat.
Ia berusaha mengatur nafasnya dan membukanya sangat perlahan. Apa yang ia rasain? Haruskah ia merasa senang? Ato kah sebaliknya? Entah, setelah mendapat kabar dari taehyung tentang Kimki yang amnesia, perasaannya bercampur aduk. Jujur, ia senang karena ia lah pertama kali yang di ingat. Tapi, apakah ini terkesan sangat jahat? Senang di atas penderitaan teman?.
"Jungkook!!" teriak Kimki kelewat senang saat mendapati jungkook berjalan ke arahnya.
Jungkook hanya tersenyum tipis melihat Kimki yang sngt senang melihat dirinya hadir.
"Kok baru dateng kesini?" ucap Kimki cemberut sambil meluk jungkook yang udah berdiri di samping ranjangnya.
"A-aku baru pulang kerja" kata jungkook kikuk sambil garuk garuk belakang kepalanya yg g gatal.
"Oh gitu" Kimki tanpa berniat melepas pelukannya dari jungkook.
"Kamu, udah baikan? Apanya yang sakit?" ucap jungkook mengalihkan pembicaraan.
"Hatiku sakit nahan rindu" Kimki sambil lepas pelukannya dan menatap jungkook yang kini tengah menatapnya.
"Rindu? Ke siapa?" tanya jungkook polosnya.
"Ke kamu lah, sayang. Entah kenapa aku kangen banget sama kamu kek g pernah ketemu lama gitu. Padahal kan kita setiap harinya juga ketemuan kan?"
"Hm i-iya" jungkook lagi lagi canggung hrus bagaimana.
"Kamu g pusing?kan abis siuman. Istirahat aja yah, tiduran" lanjut jungkook dan mengusap kepala Kimki lembut.
"Kamu g akan pergi kan? Tetap disini temenin aku kan? Aku sebenernya sedikit kecewa loh saat aku sadar kamu nya malah gada dan bru dateng sekarang"
"aku tetap disini di samping kamu. Maaf yah" jungkook tersenyum manis. Kimki hanya mengangguk dan merebahkan badannya lagi.
Jungkook yang melihat itu terus saja tersenyum. Sudah lama, bahkan sangat lama ia tidak berada di samping Kimki, melihat wajahnya yang sangat dekat. Entah, dia jadi memikirkan masa masa dia dulu saat masih dengan Kimki. Persis kek sekarang, dimata Kimki hanyalah ada jungkook yang ia sayang. Gada beban hidup yang ia pikirkan dan masih merasa bebas dengan dunianya dan jungkook.
***
Hampir 2 jam jungkook menunggu Kimki tidur. G berniat untuk beranjak dr duduknya, ia terus menggenggam tangan Kimki dan tak bosan memandangi wajah yang masih terlelap itu.
Hingga ada suara orang yang membuka pintu kamar Kimki, disitulah jungkook tersadar dan langsung melepas genggamannya.
"Gimana keadaannya?" tanya taehyung dengan suara beratnya.
"Jauh lebih baik. Dia ingat gw sebagai kekasihnya bkn mantannya" jungkook berdiri dan menatap taehyung yang sedang memijit pelipisnya. Nampak lelah juga dr sorot mata taehyung saat mereka bertatap muka.
"Gua kudu gimana?" tanya taehyung pelan dan sedikit gemetar(?).
"Maksud?"
"Dia...masih istri gw kan?" pertanyaan bodoh yang di ucapkan taehyung membuat dahi jungkook berkerut.
Jungkook menghampiri taehyung dan menepuk bahunya.
"ini yang gua rasain saat apa yang jadi milik gw di ambil oleh orang lain. Bahkan orang lain itu adalah teman gw sendiri" jungkook tersenyum getir. Kejadian demi kejadian terulang lagi di kepalanya. Sangat miris emang, Bahwa ia tidak bisa mempertahankan apa yang jadi miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUHRIM
Fanfiction"udah muhrim kan?. jadi boleh naena"-kth "Lu nyentuh gw. Gw potong titit lu"-kimki #94 in fanfiction [27/05/2018] #87 in fanfiction [21/07/2018] 👽peringatan:👽 •retceh •unfaedah •nc klo lgi pngen •bahasa non baku •garing •dosa tanggung ndiri •Jadi...