11. Confession

2.1K 384 112
                                    

Aleysha benar-benar mengabaikan Jeno.

Gadis itu sudah membulatkan tekad. Ia tidak akan kembali goyah entah dengan cara apapun Jeno berusaha mendekatinya. Ini terdengar sangat narsis tapi Aleysha rasa ia harus mulai berpikir seperti ini untuk menguatkan diri.

Sudah lebih dari satu minggu berlalu semenjak perdebatan terakhir mereka. Aleysha sama sekali tidak berbicara pada Jeno dan menolak menatap matanya. Bahkan hingga acara ulang tahun Jisung diadakan di sekolah bocah kecil itu pun, Aleysha lebih memilih membuntuti Jisung kemanapun dan tetap berusaha untuk lebih banyak diam saat berada di dekat Jeno meski itu sempat membuat Evelyn curiga.

Aleysha tidak pernah membenci Evelyn. Ia sudah mengatakan itu ribuan kali. Tapi bukan salah Aleysha juga kan jika perasaan aneh bernama cemburu itu muncul? Evelyn memang tidak salah apa-apa, tapi itu bukan berarti Aleysha bisa mengendalikan rasa cemburunya. Dan kecemburuan itu pada akhirnya membawa rasa jengkel yang semakin ketara pada sosok Jeno.

Sosok Mark yang dulu pernah Jeno ceritakan pun hadir dalam pesta itu. Nampaknya hubungannya dengan Evelyn sudah mulai membaik. Tapi alih-alih memikirkan itu Aleysha justru lebih bertanya-tanya penasaran bagaimana Jeno dapat selamat dari rasa cemburu yang menggerogoti perasaannya kala melihat Evelyn dan Mark kembali dekat.

Padahal Aleysha yang tau jelas bahwa Evelyn tidak membalas perasaan Jeno saja sudah merasa amat perih dan terbakar ketika melihat Jeno masih berharap padanya. Apa kabar perasaan Jeno yang dilihat dari sudut manapun semua orang juga pasti akan tau bahwa Evelyn dan Mark saling menaruh rasa. Dengan kata lain.. sebenarnya Jeno benar-benar tidak memiliki kesempatan di antara mereka.

Aleysha menggelengkan kepala saat pikirannya kembali diisi dengan berbagai hal tentang Jeno. Buru-buru ia tersadar—menyadarkan diri lebih tepatnya—bahwa Aleysha harus berusaha lebih keras agar mampu melupakan Jeno.

Di tengah kecamuk pikirannya sendiri, suara ribut-ribut dari halaman belakang mendadak menarik atensi Aleysha. Ia menatap Jisung yang berada dalam pelukan seorang wanita yang belum pernah Aleysha lihat sebelumnya, sementara beberapa orang lain yang seharusnya berdiri di depan ruangan justru menghilang.

Rasa penasaran membuat Aleysha akhirnya berjalan menuju area belakang gedung hingga kemudian menemukan pemandangan yang begitu menyayat hati.

Kala itu, Jeno terlihat tengah memeluk tubuh Evelyn erat-erat. Ia tampak berusaha menahan Eve yang kala itu tampak berontak ingin lepas untuk menjangkau Mark yang tengah dipukuli entah oleh siapa.

Ribuan pertanyaan kemudian mampir ke dalam kepala Aleysha. Dan salah satunya adalah mengapa semua pemandangan itu terasa menyakitkan sekali untuknya? Padahal andai ia lebih dulu berada di sisi Eve, Aleysha juga pasti akan melakukan hal serupa. Sebab membiarkan wanita itu lepas dan mendekati dua lelaki yang tengah adu tinju bukanlah hal yang bijak.

Tapi ego dalam benak Aleysha justru tertawa culas. Jika ia bisa bicara, mungkin ia akan berkata 'Apa karena Jeno pernah memelukmu lalu kini kamu merasa jika rengkuhan lelaki itu memang hanya untuk kamu?'

Jawabannya jelas, tentu saja tidak.

Aleysha tidak seharusnya merasa tersakiti hanya karena melihat Jeno memeluk Evelyn di tengah keributan dua lelaki lainnya. Bukankah itu adalah hal yang wajar? Sebab jika Evelyn tetap memaksa masuk ke dalam perkelahian dua lelaki itu, ia bisa saja ikut terluka.

Aleysha lagi-lagi merasa dibodohi oleh pikirannya sendiri sebab tidak seharusnya ia merasa kecewa. Tapi di sisi lain, perasaannya tetap tidak bisa berbohong jika ia benar merasa kecewa.

Dan jetika ia masih terdiam di tempat guna mencerna keadaan, Jeno tiba-tiba saja menoleh dan mempertemukan manik mereka dalam sekejap. Keduanya bertatapan selama beberapa detik yang terasa amat panjang sebelum akhirnya Aleysha tersadar dan memutuskan untuk beranjak pergi dari sana. Benaknya terus berkata jika ia tidak boleh ikut campur dalam urusan yang sejatinya tidak ia mengerti.

[✔] Querencia | Jeno LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang