Toneri Otsutsuki

2.7K 122 1
                                    

Shikamaru merasa sangat kesal dengan Naruto. Dia pun memberi kode pada sakura dan Sai untuk mengejar Hinata. Sakura melompat dari elang miliknya menuju elang Sai. Mereka mengangguk paham dengan maksud dari komando Shikamaru.
"Apa yang akan kau lakukan Shikamaru? Kita harus bergegas mengejar Hinata" ujar Sai.
"Kalian terbanglah.. kejar Hinata. Jangan sampai kehilangan jejak. Biar ku urus si bodoh merepotkan itu." Jawab Shikamaru.
"Kami mengandalkan mu Shikamaru." Seru Sakura.
Sai merapalkan sebuah segel jutsu dengan tanganya. Elang yang mereka naiki berubah wujud.. terlihat lebih besar dengan sayap yang sangat lebar. Dengan begini mereka bisa dengan cepat menyusul Hinata.
Elang Shikamaru terbang menghampiri  Naruto yang masih terpaku. Dia tampak berlutut sambil menatap tanah. Tubuhnya masih bergetar. Shikamaru mendekati Naruto perlahan. Begitu sampai di dekatnya, dia pun berjongkok. Mendekatkan wajahnya untuk melihat ekspresi Naruto dwngan jelas.
" Naruto.."
*Naruto tidak menjawab..
"Hei.. bodoh."
"....."
"Kau mencintai Hinata kan ?"
Sepertinya pertanyaan Shikamaru kali ini benar-benar tepat. Naruto mengangkat kepalanya. Memandang tajam ke arah Shikamaru.  Shikamaru malah menyipitkan matanya, sehingga membuat wajah si tampan  jenius itu nampak lebih dewasa dan serius.
"Apa kau sedang patah hati? Ayolah .. kau bahkan belum menyatakan perasaanmu.. jangan berpikir kalau kau ditolak."
Naruto menatap nanar wajah Shikamaru. Bagaimana hatinya tidak sakit. Jika melihat orang yang dicintainya ternyata memiliki calon suami.
"Naruto..kemana akal sehatmu ? Apa kau pernah melihat Hinata bersama laki laki lain ? Apa kau pernah melihat Hinata bahagia dengan orang lain ? Hinata selalu bersama kita. Bersamamu. Lagian.. siapa itu Toneri. Bukankah kita sama-sama baru melihatnya. " ujar Shikamaru.
'Benar juga' ucap Naruto lirih.
"Keselamatan Hinata nomer satu"

Seakan tersadar dari kegelapan.. Naruto membuka matanya lebar-lebar. Yaa. Mana mungkin dia begitu bodoh sampai mengira kalau Hinata bermain dengan perasaanya. Padahal dia mengenal Hinata hampir diseluruh hidupnya. Dia bangkit berdiri. Tangan nya mengepal. Bodohnya... Naruto merasa begitu bodoh. Membiarkan Hinata dalam bahaya.
Shikamaru tersenyum.. dalam pikiranya dia merasa heran..bahwa sang pahlawan dunia pun ternyata bisa dikalahkan oleh cinta. Baginya Itu sangat merepotkan.
Mereka terbang berboncengan menggunakan burung Elang choju giga milik Sai. Dengan kecepatan penuh mengejar Sai dan Sakura yang sudah lebih dulu mengejar Hinata.
"Itu dia.. Sai dan Sakura" seru Shikamaru.
Dari kejauhan terlihat Sai dan Sakura bertarung sengit melawan boneka boneka yang menaiki burung besar dan mengerikan. Beberapa boneka itu hancur terkena pukulan Shanaro khas dari Sakura . Ada juga yang terjatuh dari tungganganya karena diserang oleh makhluk yang Sai gambar.
"Dimana Hinata ?" Seru Naruto
"Dia dibawa kearah matahari terbenam. Kalian pergi saja kesana. Kami akan mengurus yang disini." Jawab Sai. Naruto dan Shikamaru mengangguk. Kemudian menuju ke arah yang ditunjukan Sai.
"Kalian.. tetaplah hidup." Seru Shikamaru ketika berlalu meninggalkan mereka berdua.
"Bodoh.. kalian lah yang harus kembali hidup-hidup." Gerutu Sakura.
........
Naruto dan Shikamaru terus terbang. Semakin tinggi mereka terbang, mereka bisa melihat keanehan tempat tersebut.
"Langit sebelah sana berwarna hitam. Tapi.. ada matahari disitu." Ujar Naruto.
Shikamaru mengamati arah yang ditunjuk Naruto. Aneh memang. Langit itu berwarna hitam.. pekat. Seperti malam hari. Namun diatas kepalanya ada matahari yang bersinar terik. Dia jadi ingat satu hal. Bahwa sejak kedatangan mereka kesini, langit itu terasa sama. Matahari tidak semakin terbenam. Artinya waktunya berhenti. Apa ini genjutsu??
" sepertinya kita tidak berada di Bumi." Ucap Shikamaru. Naruto mengangguk. Dia juga merasa ini semua begitu aneh. Semakin tinggi mereka terbang, mereka melihat sebuah bangunan seperti kuil..ah bukan. Lebih tepatnya kastil besar yang bentuknya mirip kuil. Shikamaru menyipitkan matanya. 'Aku tak merasakan chakra siapapun disini. Termasuk Naruto' batinya.
"Kita kesana, Shikamaru!"
"Apa kau merasakan chakra Hinata?"
"Tidak. Namun perasaanku berkata dia ada disana."
Mereka bergegas terbang menuju tempat itu. Mendaratkan burung mereka dan dalam sekejap burung itu berubah menjadi tinta.
Mereka jalan perlahan. Menyusuri lorong bangunan yang begitu misterius itu.
"Kalian menemukanku dengan cepat" tiba-tiba ada sebuah suara yang mendekati mereka. Dengan sigap mereka memasang kuda-kuda untuk bertarung.
"Kembalikan Hinata!!!" Seru Naruto
Sesosok pria berjalan mendekati mereka.. kulitnya sangat pucat. Rambutnya putih dan berpakaian dominan putih..ya Toneri. Dia memang memiliki penampilan bak hantu yang mengerikan.
"Hei hei hei.. santailah sedikit." Ujar Toneri. Mata biru redup itu menatap santai kearah Naruto dan Shikamaru. Dia tersenyum tipis.. bicara dengan amat santai.
"Kalian pasti bingung. Biar aku jelaskan. Perkenalkan .. aku Toneri Otsutsuki. Aah.. aku pernah memperkenalkan sebelumnya bukan ? Aku calon suami Hinata..maksud ku, Byakugan no Hime."
"Byakugan no Hime?? Putri byakugan?? Apa mau mu sebenarnya?"  Tanya Shikamaru.
"Tentu saja.. mauku adalah hidup bahagia dengan putri yang sangat cantik itu". Jawab Toneri sambil terkekeh.
"Yang benar saja. Dia Hinata ku!!!" Bentak Naruto. Dia sangat marah sekarang. Dia tidak bisa setenang Shikamaru. Shikamaru menepuk bahu Naruto. Kemudian dia maju beberapa langkah. Saat jaraknya sudah mulai dekat dengan Toneri, dia kembali bertanya.
"Jelaskan maksudmu sebenarnya."
"Hahahahaha baiklaaah. Hyuga adalah keturunan dari Hamura. Adik dari Rikudou Sannin. Hyuga ditakdirkan memiliki mata Byakugan yang kemampuanya sangat luarbiasa. Ketika kekuatan byakugan bercampur dengan kekuatan ku, aku bisa membangkitkan Tenseinggan."
"Tenseinggan?" Lirih Naruto.
"Ya. Tenseinggan. Kekuatan penghancur jagad raya. Dengan begitu aku bisa menghancurkan bumi."
"Menghancurkan bumi???"

HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA..

"

naruhina "on the moon" (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang