Toneri berlari dengan diikuti Naruto dan teman-teman nya. Sepertinya dia memang sangat menyesal dengan perbuatanya. Sesekali dia melirik Hinata yang digendong Naruto. Wajahnya terlihat tenang.. polos.. sangat cantik. Toneri menyesal.. kenapa dia melakukan semua ini demi maksud dan tujuan yang tidak jelas.
'Bertahanlah Hinata'Sementara itu di kediaman hokage..
"Rokudaime sama, aku mohon. Selamatkan Hinata." Lirih Hiashi.
Kakashi menggeleng..
"Hiashi sama, jangan seperti itu. Naruto dan lainya pasti akan membawa Hinata kembali."
Dari layar monitor, sang reikage terlihat gusar..
"Kakashi.. kita harus menghancurkan bulan atau bulan akan menghancurkan kita."
" Reikage tenangkan dirimu. Disana ada Naruto. Itu berbahaya." Sahut sang Tsucikage.
Kakashi tampak diam. Berpikir keras. Ditatapannya Neji dan Hiashi bergantian. Firasatnya berkata, bulan tidak perlu dihancurkan.
"Tidak. Sebaiknya kita menunggu. Menunggu perkembangan dari Naruto dan yang lainya." Tegas Kakashi.
Sasuke terlihat setengah berlari menuju kantoe hokage. Dia membuka pintunya kasar.
"Kakashi, meteor itu telah berhenti. Sepertinya telah terjadi sesuatu di bulan"
"Benarkah? Apa musih sudah dikalahkan ?"
"Aku akan membuka portal menuju dimensi lain dengan rinegan"
Kakashi tersenyum dibalik maskernya. Cerdas.
"Hokage sama, sepertinya memang meteor-meteor di Sunagakure sudah berhenti. Apakah keadaan aman ?" Sahut Garaa dari monitor.
Kakashi memejaman matanya. Apakah benar ini sudah selesai.
"Aku percaya pada bocah rubah itu. Pasti musuh itu sudah kalah" sambung Tsucikage.
"Aku berharap begitu" jawab Kakashi.
"Yukatta.. akhirnya selesai" Mizukage berkata lega.
Kakashi mendesah.. firasatnya mengatakan ini masih belum selesai.
'Naruto, cepatlah kembali' batinya.Beberapa shinobi di Konoha sendiri terlihat bingung karena serangan meteor tiba tiba berhenti. Tapi disisilain mereka bersyukur. Para shinobi pun mulai membantu warga dan mengobati beberapa orang yang terluka.
Sasuke bersiap di atap kantor hokage. Tanganya mulai merapal segel jutsu. Mata kiri nya membelalak lebar. Rinegan itu terlihat mulai bekerja sekarang. Perlahan tapi pasti muncul seperti titik hitam kecil yang melayang di depan tubuh Sasuke. Titik itu membentuk lubang hitam yang makin membesar.
'Naruto, cepatlah' gumam Sasuke sambil berkonsentrasi.
.
.
.
Toneri berhenti mendadak diikuti oleh Naruto dan lainya.
"Ada apa?" Tanya Shikamaru.
Toneri hanya terdiam. Sai dan sakura mulai memasang kuda-kuda sambil melihat sekitar.
"Teman-teman.. waspadalah. Sepertinya kita kedatangan tamu" ucap Naruto sambil mempererat gendonganya terhadap Hinata.
Tiba-tiba toneri menunduk, dan berlutut. Kemudian dari arah kegelapan samar-samar muncul sesosok manusia berbaju putih sama seperti Toneri. Naruto dan kawan-kawanya semakin waspada.
"Hamura_sama" ucap Toneri tiba-tiba.
Shikamaru terkejut. Hamura ?? Bukan nya itu sudah lama sekali. Pasti seharusnya sudah tidak ada. Tapi dia teringat pada kejadian saat perang dunia, dimana saat itu muncul lah sosok Hogoromo dalam wujud seperti dewa. Hagoromo lah yang memberikan kekuatan segel untuk Naruto dan Sasuke. Jadi mungkin Hamura yang dilihatnya sekarang juga wujud dari dewa Shinobi. Shikamaru mendadak merinding. Dia merasa kejadian yang menimpanya dan teman-teman sangat tidak masuk akal. Dia pun hanya bisa meneguk ludah.
Mata mereka terpaku pada sosok yang dipanggil Hamura. Sosok itu kian memdekat. Menjulurkan tanganya dan menyentuh kepala Toneri.
"Kau adalah Otsusuki terakhir. Seharusnya kau melindungi dunia yang sudah aku dan kakakku lindungi" gumamnya. Toneri terlihat bergetar mendengar ucapan Hamura. Dia mulai menitikan air mata yang makin deras.
"Ma...ma..maaf..aku..ma..aaaaf" ucapnya di sela tangisanya. Ucapanya terhenti seketika. Tangan Hamura yang menyentuh kepala Toneri mengeluarkan cahaya ungu. Cahaya ungu iti makin lama makin terang.. memasuki ruang kepala Toneri. Toneri menjerit keras.. membiat Naruto dan lainya bingung harus berbuat apa.
Pada saat itu juga Toneri tiba-tiba melihat beberapa kejadian. Mungkin Hamura sedang memperlihatkan sesuatu pada Toneri. Kejadian itu berisi saat saat dimana Hamura dan Hagoromo berjuang keras menyegel ibunya sendiri untuk menyelamatkan umat manusia. Banyak kejadian yang memilukan yang membuat Toneri tidak kuasa melihatnya.
"CUKUUUUUP" teriaknya.
Hamura tersenyum. Nafas Toneri terengah-engah ..
"Akaan aku lindungi. Manusia manusia bumi itu akan aku lindungi" ucapnya lantang.
Shikamaru memiringkan bibirnya. Ada sedikit kebahagiaan disana.
Hamura mendekati Naruto yang sedang menggendong Hinata. Tanganya terulur ke arah Hinata. Cahaya ungu terang muncul dari tangan itu dan menerangi seluruh tubub Hinata. Cukup lama.. sampai Hamura merasa cukup untuk membantunya.
"Pulanglah .. gadis ini sudah kuberi chakraku. Untuk mengganti chakranya yang habis. Tapi kalian harus segera pulang dan bertemu dengan keturunan Senju. Hanya dia yang bisa mengobatinya.
"Senju? Nenek Tsunade.." gumam Naruto.
"Setelah ini, bulan tidak akan mengusik bumi lagi" sambung Hamura.
Sakura mendekati Hamura. Berkali-kalimemgucapkan terimakasih karena sudah menolong Hinata. Shikamaru dan Sai pun terlihat lega.
Perlahan sosok Hamura mulai mengabur, dan hilang di kegelapan.
.
.
.
.
Sasuke terlihat sudah berhasil membuka pintu portal. Tububnya berkeringat hebat. Dia benar-benar menembus dimensi yang sangat jauh.
Kakashi bergegaa mendekati Sasuke. Disusul oleh Neji yang masih terluka, Tsunade. Dan beberapa shinobi sahabat Naruto. Mereka berkumpul.. menanti pahlawan itu datang.
"Narutoooooo cepat" suara Kakashi berteriak lantang.
.
.
.
. Pintu portal yang tiba-tiba muncul di samping Sai membuat dia melonjak kaget. "Apa ini?"
Shikamaru mendekat.
"Ini sasuke.."
"Yukatta.. Sasuke... tolong kami" seru Sakura sambil masuk ke pintu portal itu.
"Sakura. Tunggu" seru Sai sambil menyusul Sakura.
Shikamaru hendak melangkah masuk. Namun langkahnya terhenti ketika Naruto mengucapkan sesuatu pada Toneri..
" entah apa yang harus kukatakan padamu.. tapi bukan begitu cara nya mengambil hati seorang gadis" kata Naruto.
"Kau pikir kau tampan heh? " ketus Toneri.
"Sekalipun aku harus membunuh orang, akan aku lakukan jika itu mengancam wanita yang kucintai. Dan aku tak akan menarik ucapanku."
"Pergilah.. hiduplah bahagia dengan nya. Kelak aku akan berkunjung menemuinya. Memastikan dia berpaling darimu dan memilihku"
"Jangan harap.. tapi .. terimakasih. Karena kau mengembalikanya padaku"
" aku...aku.. minta maaf."
Naruto tersenyum mendengar ucapan Toneri itu. Lalu dia melangkah masuk ke pintu portal mendahului Shikamaru. Shikamaru mendekati Toneri.
"Ikutlah kami. Di bumi kau akan banyak teman."
"Tidak .. aku akan menjaga bumi dari bulan"
Shikamaru tersenyum.. melambaikan tanganya dan melangkah masuk ke lubang portal. Setelah Shikamaru masuk.. lubang itu semakin lama semakin mengecil. Dan kemudian menghilang. Toneri terduduk lesu. Menangkup wajahnya dan menangisi kebodohonya.
"Aku mencintaimu.. Hinata"
Ucapnya lirih..
![](https://img.wattpad.com/cover/176870569-288-k618675.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
naruhina "on the moon" (End)
FantasyHinata yang diculik Toneri Ootsuki membuat Naruto geram dan mengejar hinata sampai ke bulan. bagaimana nasib hinata selanjutnya ya ???cerita ini terinspirasi dari Naruto : The Last ya minna ... cuma di ganti ganti dikit .