"Menghancurkan bumi ?? Pupil shikamaru mengecil.
"Byakugan adalah mata yang istimewa. Dan Hinata, dia adalah Byakugan no Hime. Byakugan yang dia miliki berbeda dengan Hyuga yang lain. Aku akan mengambil bola matanya. Dan kupasang pada mataku. Dengan begitu kekuatan ku akan bersatu dengan kekuatan byakugan nya. Dan aku bisa mengakhiri dunia busuk yang diciptakan rikudou sennin." Ujar Toneri dengan santai.
"Mengambil bola mata Hinata??" Naruto tampak geram sekarang. Tanganya mengepal. Bergetar menahan amarah.
"Dunia busuk katamu ?" Shikamaru menimpali.
"Hahahahaha. Rikudou senin menciptakan dunia yang penuh peperangan. Kalian berperang untuk menguasai dunia. Apa itu ??? Mempertaruhkan nyawa banyak orang. Bukankah itu namanya busuk ? Oleh karena itu aku ingin menghancurkan bumi. Tempat tinggal kalian. Membuat generasi baru antara aku dan Hinata. Membuat dunia cinta damai tanpa ada peperangan. Oleh karena itu... aku akan segera mengaktifkan tenseinggan"_ Toneri.
"Dan kau akan mengambil bola mata hinata?"-naruto.
"Iya.. tapi aku tidak sejahat itu. Hinata itu sangat cantik. Sikapnya juga baik. Dan dia sangat kuat. Dia bahkan bisa dengan mudah mengalahkan para bonekaku. Aku tidak akan menyakitinya begitu saja. Sebagai gantinya.. aku akan menikahinya. Menjadi mata untuknya sebagai pengganti bola mata nya yang ku ambil. Menyayangi dia. Dan memperhatikan dia. Tidak sekalipun mengabaikanya. Dan memiliki anak-anak yang lucu dan terus berkembang hingga aku dan Hinata memiliki generasi baru. Hahahaha membayangkanya saja sudah cukup membuat aku bergai...." tiba -tiba ucapan Toneri terhenti oleh teriakan Naruto.
"Cukuuuup!!! Tidak akan. Tidak akan aku membiarkan kau meneruskan niat busukmu itu. Kauu.. kau.. manusia sepertimu.. ah. Tunggu dulu. Apa kau manusia ??? Atau.. aaah mahluk sepertimu itu tidak pantas sama sekali bersanding dengan Hinata. Dan kau ?? Mau menghancurkan bumi?? Yang benar saja.. kau itu bukan kami-sama. Kau tak bisa seenaknya bicara seperti itu." Naruto benar-benar marah.. terlihat sekarang chakra kyubi naruto mulai bermunculan disekitar tubuhnya. Hal itu menandakan bahwa dia akan segera berubah ke mode jubi nya..
"Hahahah. Kalau begitu .. ambil Hinata dari ku.". Ucap Toneri.
Shikamaru dengan cepat merapalkan sebuah segel. Bayangan hitam merambat dari bawah kakinya. Melesat dengan cepat menuju bayangan Toneri. Boneka boneka itu bermunculan lagi. Menghalangi Naruto dan shikamaru. Naruto mengeluarkan bunshinya. Menghajar para boneka itu. Sedangkan shikamaru juga ikut menghajar boneka tersebut. Tak lama kemudian, sakura dan Sai muncul. Toneri menyelinap ketika mereka sibuk melawan para boneka itu. Dia berlari menuju tempat Hinata. Naruto menyadari hal itu. Dia semakin cepat mencoba menyingkirkan boneka boneka itu.
"Naruto, kau carilah Hinata." Ujar Shikamaru sambil melayangkan beberapa jurus taijutsu nya.
"Kau yakin ?" Tanya Naruto.
"Serahkan pada saja kami."
Naruto mangangguk mengerti. Secepat kilat dia berlari. Menelusuri lorong lorong istana yang aneh itu. Dia mencari sampai ke ruangan bawah tanah yang dirasa cukup aneh. Gelap. Sangat gelap.
"Kau benar-benar tak mau menyerah he ?" Ucap Toneri dari arah belakang Naruto. Dia menendang Naruto. Naruto tersungkur sambil memegangi dadanya.
"Kalau kau menunggu ku menyerah, itu artinya kau tak kan pernah bisa menunggu nya. Karena aku tak akan pernah menyerah." Gumam naruto.
Toneri tersenyum sinis. Dia merapalkan segel jurus ditangan nya. Dan seketika, keanehan pun datang. Istana yang tadinya ia lihat menghilang begitu saja. Tempat itu berubah menjadi sebuah tanah lapang yang begitu luas dan langit diatasnya hitam kelam. Struktur tanah nya juga aneh, berwarna sedikit keperakan. Dan itu terlihat seperti...
"Bulan" Shikamaru berujar lirih. Boneka boneka yang sedari tadi dia lawan menghilang. Entah kemana.
Dari tempatnya berdiri, dia bisa melihat Naruto berdiri berhadapan dengan Toneri.
"Apa katamu Shikamaru?" Sakura pun terlihat bingung.
"Kita ada dibulan." Jelas Sai. Kepalanya menengadah. Memperhatikan langit di atasnya. Hitam kelam.. dan ada benda bulat mirip dengan kelereng raksasa dengan warna biru dominan. Telunjuk Sai menunjuk benda itu. "Itu adalah bumi" lanjutnya.
Sakura menganga tidak percaya. Kedua tangan menutup mulutnya sendiri. Ya.. bagaimana bisa mereka ada disini?
"Kita harus menuju ke tempat Naruto".
.
.
.
Naruto pun sangat terkejut. Namun dia berusaha tetap tenang.
"Bulan. Ya . Inilah tempat tinggalku. Tempat Hamura Otsusuki menyegel Kaguya. Ibunya sendiri. Dan kau menyegelnya untuk yang kedua kali di tempat ini. Tempat inilah yang akan memjadi saksi kebangkitan tenseinggan." Ujar Toneri. Dia kembali merapalkan segel jurus di tanganya. Tiba tiba dari tanah muncul seperti akar yang melilit tubuh Naruto. Akar itu terus melilit dan menyerap chakra Naruto. Naruto meringis, sakit. Namun dia tak bisa melepaskan diri. Akar itu terus menyerap chakra Naruto.
Toneri tertawa congkak. Tanganya melambai ke udara. Dan dari atas, terlihat seperti permadani terbang menghampiri Toneri. Diatas permadani itu ada tubuh Hinata yang tergolek lemah tak sadarkan diri. Naruto berusaha keras melepaskan dirinya hatinya hancur melihat Hinata yang pingsan dengan penuh luka. Namun tubuh Naruto benar benar tak bisa bergerak.
Toneri merengkuh tubuh mungil Hinata. Duduk diatas tanah, dan menutup kan telapak tangan nya di atas mata Hinata. Seketika keluarlah cahaya ungu dari tanganya. Desiran angin berhembus di sekitar Hinata sampai menerbangkan rambut indigo nya yang terurai di tanah. Mata toneri terpejam. Mulutnya mengukir sebuah senyuman penuh arti.
"Aku tak akan menyakitimu sayang. Aku akan menggunakan cara halus."
Naruto sadar apa yang akan dilakukan Toneri. Iya berusaha mengambil bola mata Hinata. Dia sangat geram. Sekuat tenaga dia mencoba melepaskan diri dari jeratan akar yang terus menghisap chakranya. Shikamaru, Sai dan Sakuta pun sesegera mungkin menghampiri Naruto. Secepat kilat Sakura melayangkan Shanaro nya. Tanah disekitar Naruto pun hancur hingga akar yang melilitnya terlepas. Dia segera melompat menuju kearah Hinata. Pandangan Naruto terhalang debu dari hancurnya yanah tadi.
"CHOJU GIGA"
Sai menggambar sebuah Elang besar dengan jutsunya. Elang itu menghempaskan sayapnya dan menerbangkan debu-debu yang menghalangi mereka. Begitu debu-debu itu menghilang, betapa terkejutnya mereka. Karena yang dia lihat adalah Toneri yang sedang mencium bibir Hinata yang masih belum sadarkan diri. Naruto sangat marah kali ini. Dia berlari kearah Toneri sambil menggenggam rasenggan nya. Mata toneri yang tadinya tertutup kini membuka perlahan. Dan terlihat sedikit berbeda. Mata itu, yang tadinya berwarna biru muda sekarang terlihat bercahaya di bagian tengahnya seperti ada letupan kilatan listrik kecil dibola mata Toneri. Mulutnya menyeringai..
"Mati kau Naruto..." dia pun menendang Naruto yang sudah ada di depanya. Naruto terpental. Dan Toneri melayang. Tubuhnya diselimuti chakra aneh. Bahkan wujud Toneri pun berubah. Tanganya kembali merapalkan jurus. Kemudian diatas langit, tampak benda benda seperti bola api yang sangat besar dan banyak menuju bumi.Hahahahahahahaha tawa Toneri menggelegar.

KAMU SEDANG MEMBACA
naruhina "on the moon" (End)
FantasiHinata yang diculik Toneri Ootsuki membuat Naruto geram dan mengejar hinata sampai ke bulan. bagaimana nasib hinata selanjutnya ya ???cerita ini terinspirasi dari Naruto : The Last ya minna ... cuma di ganti ganti dikit .