"Happy Graduation Rani," ucap teman teman sekampusnya.
Hari ini adalah hari membahagiakan bagi Rani karna hari ini ia wisuda, dan hal itu membuat suasana hatinya sangat gembira, mood nya pun bisa dibilang sangat baik hari ini.
Begitu juga dengan teman teman Rani, terpancar aura bahagia dari raut wajah mereka. Walaupun ada aura kesedihan yang terlihat, karna setelah ini mereka akan berpisah dan kembali pada kesibukan mereka masing masing, tapi mereka berusaha untuk menutupi semua kesedihan ini dengan berbincang dan tertawa bersama.
"Thanks Dea," ucap Rani dengan senyum manis yang menghiasi bibirnya.
"Okay, gilak ran hari ini kamu cantik banget sih, kalau ga gini ga ada feminim nya kamu," ucap dea dengan wajahnya yang terpesona melihat penampilan Rani.
"Yaelah cuma sehari aja, ntar abis ini tetap kaya biasa dong hahah," Rani tertawa menanggapi ucapan temannya itu.
"Rani, Rani, ga ada abis pikir aku sama kamu itu, coba berubah sedikit aja gitu biar nampak aura cewenya."
"No, no, this is my life."
"Tapi kan--" ucapan Dea terpotong karna Rani membekap mulut dea dengan tangannya.
"Ga usah banyak omong de, pusing aku dengarnya, hari ini tuh mood aku lagi bagus mendingan kita foto-foto kuy daripada harus ngurusin hidup aku," ucap Rani sembari melepas bekapan tangan dari mulut Dea.
Dea memutar bola matanya menanggapi sikap sahabatnya itu. Akhirnya, Rani pun mengajak Dea di kerumunan teman teman yang lain untuk berfoto bersama, mulai dari berfoto dengan teman laki laki dan teman perempuan.
Semua tersenyum manis menghadap kamera, begitu juga dengan Rani yang saat ini sedang berfoto dengan Dea.
Jika diperhatikan dengan benar, hari ini aura kecantikan yang ada dalam diri Rani memang terpancar, bagimana bisa? Rani adalah gadis yang terkenal sangat tomboi, kesehariannya ia selalu menggunakan celana jeans dan baju kaos oblong, bahkan untuk menggunakan dress dan bermake up saja dia tidak pernah, untuk hari ini memang adalah perdana dirinya bermake up dan mengenakan baju yang memperlihatkan sisi feminimnya.
Oleh karna itu, setiap orang yang melihatnya hari ini langsung terpesona dengan kecantikannya, dan seketika itu juga mereka melupakan Rani si gadis tomboi yang biasa mereka jumpai di kampus.
🍁🍁🍁
Aduh Dea kemana sih, aku kan pengen pulang, udah ribet lagi pake pakaian ginian , ini muka juga berat amat dah ya, mendingan lepas aja ini sanggulan rambut, berasa jadi mak mak aja jadinya. Batin Rani
Tak lama setelah itu, tiba-tiba ada yang menepuk pundak Rani dari belakang dan itu cukup keras hingga Rani tersentak.
"Siapa si---" Belum sempat Rani menyelesaikan bicaranya dan menoleh ke belakang, orang itu langsung berada di depan Rani dengan tatapan yang tak bisa ditebak.
"Kamu? Ada apa?"
"Selamat sayang," ucap kristian sambil mengacak rambut Rani.
Blushing. Kristian selalu saja membuat Rani blushing, walau Rani nyatanya adalah gadis yang tomboi, tapi dia bisa membuat aura dirinya berbeda jika sudah nyaman dengan satu laki laki yang membuatnya jatuh cinta, dan itu adalah kristian. Seorang laki laki yang entah bagaimana caranya, bisa menaklukkan hati seorang gadis tomboi itu.
"Iya makasih, selamat juga kris," ucap Rani dengan senyum manis yang terukir diwajahnya itu.
Kris hanya tersenyum menanggapi ucapan dari Rani, tatapan matanya seketika dingin seakan membuat atmosfer keduanya terasa berbeda hari ini. Pikiran kris entah kemana, hari ini hati dan pikirannya tidak sejalan, dan ia seakan mengalami tekanan yang begitu luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pondok Keramat (SELESAI)
HorrorRani si gadis tomboi harus bertaruh nyawa setelah terjadi keajaiban yang berujung konflik antara dia dan iblis di dalam hidupnya Bagaimanakah Rani akan menyelesaikannya?