Part 13

43 2 0
                                    

"Kamu sudah bangun?" tanya malaikat itu pada Rani.

"Yaampun aku tertidur, maafkan aku"

"Tidak apa, aku tau kamu kelelahan karna masalah ini, pikiran dan tenaga mu sudah terkuras habis."

"Hm iya," jawab Rani dengan memegang kepalanya yang sakit.

"Kamu tenang saja, Iblis itu sudah pergi dan tidak ada lagi yang mengganggu kamu. Mulai saat ini kamu bisa hidup dengan tenang dan menjalani kehidupanmu dengan normal."

"Puji Tuhan, terimakasih banyak. Jika bukan tanpa bantuanmu, aku tidak tau harus bagaimana lagi."

"Sama-sama Rani. Baiklah, aku akan pergi ke pondok karna masih ada satu urusan lagi yang belum terselesaikan. Kamu silahkan beristirahat dan menjalani harimu dengan baik."

"Iya baiklah, sekali lagi terimakasih."

Rani pun tersenyum pada malaikat itu, ia sangat bersyukur karna sekarang masalah yang dihadapinya sudah berakhir walaupun ia juga harus bersedih karna orang-orang yang ia sayang bersama binatang peliharaannya sudah dibunuh oleh Iblis itu.

Ia bingung dengan perkataan Iblis padanya saat itu mengenai keabadian yang bisa ia dapatkan jika Rani mati. Ketika Rani mengingat hal itu ia langsung kembali melihat pada malaikat yang untungnya belum pergi.

"Malaikat," panggil Rani ketika malaikat itu ingin pamit padanya.

"Iya? Ada yang bisa ku bantu?"

"Aku ingin bertanya perihal pondok dan peristiwa buruk dalam hidup ku beberapa hari ini."

"Akhirnya kau menanyakan hal itu, karna aku sengaja menunggumu yang bertanya terlebih dahulu. Baiklah aku langsung saja menceritakannya, sebenarnya pondok milikmu itu adalah pondok keramat dimana pondok itu yang menjadi portal antara dunia nyata dan dunia roh. Ketika kamu mulai menggunakan pondok itu sebagai sarana menyalurkan hobimu, lukisanmu hidup bukan? Itu semua karna pondok itu dan bahkan kau sampai lupa telah melukis Iblis, dimana melalui lukisan burukmu itu portal antara dunia roh dan dunia nyata terbuka. Iblis itu pun mulai menjadikan mu sebagai targetnya karna kaulah yang sudah melukisnya. Ketika kamu mati, maka ia akan abadi selamanya. Oleh karna itu, ia melenyapkan semua orang yang berusaha menolongmu. Bahkan kau juga tidak tau bahwa sahabatmu telah dibunuhnya. Kamu juga tidak tau bahwa yang membawa mu pulang kembali ke rumah ini adalah Iblis, karna ia sudah menutup pengelihatanmu supaya kamu melihat semuanya baik-baik saja."

Rani hanya bisa terdiam dan menangis mendengar penuturan Malaikat itu padanya, jika ia tau dari awal bahwa pondok itu adalah pondok keramat maka ia tidak akan menggunakan pondok itu sebagai markas lukisnya dan jika ia tidak ceroboh maka tidak akan mungkin masalah akan menjadi sebesar ini.

"Sudahlah, ikhlaskan mereka yang sudah pergi, Tuhan akan selalu menyertaimu, tetaplah bergantung dan percaya padaNya. Tuhan memberkatimu."

Setelah mengatakan hal itu, Malaikat pun pergi dan Rani langsung membersihkan dirinya. Sesekali ia masih menangis karna tak sanggup menerima semua kenyataan yang ada, tetapi kemudian ia berdoa pada Tuhan dan meminta petunjuk dari padaNya.

Ketika semua nya sudah selesai, Rani tiba tiba teringat bahwa masih ada peninggalan Ayah dan Ibunya yang berada di pondok itu dan semua peralatan lukisnya pun masih berada disitu.

Dengan langkah cepat ia pun bergegas ke pondok, tetapi ia terkejut ketika yang dilihatnya hanya lah hutan dengan pohon pohon besar sedangkan pondok itu sudah tidak ada lagi terlihat.

Kemudian ia melihat ada satu helai bulu putih yang terdapat di tanah yang penuh dengan dedaunan itu, ia yakin bahwa bulu putih ini adalah milik Malaikat yang menolongnya itu.

Ia pun menetes kan air matanya.

Ternyata Malaikat itu lah yang sudah mempertaruhkan nyawanya untuk menutup portal ini sehingga sudah tidak ada lagi pondok keramat itu dan tidak akan ada lagi korban. Rani sangat terharu karna pengorbanan Malaikat itu padanya. Sehingga, ia pun langsung berdoa pada Tuhan untuk mengucap syukur dan meminta perlindungan untuk Malaikat yang telah menolong hidupnya itu.

Setelah itu ia kembali kerumah, mengemaskan seluruh pakaiannya dan kemudian pergi dengan mobilnya menuju kota. Rumah miliknya itu pun ia jual dan ia tidak akan pernah kembali tinggal lagi kerumah itu






























TAPI TANAH ITU MASIH ADA SAMPAI SEKARANG !

SELESAI

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pondok Keramat (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang