CHAPTER 2

2.9K 103 0
                                    


Sepanjang malam Alodie menunggu hingga demam Aldrich turun, berkali kali mengganti kompres untuk Aldrich dan tertidur dengan duduk di lantai dan kepalanya ia sandarkan tepat di sisa ranjang yang masih tersisa.

"Ngghhh" Suara lenguhan Aldrich

"Di mana ini?"

Alodie masih tertidur

"Hei" Aldrich mengguncang bahu Alodie di sebelahnya

"Ohh anda sudah bangun Mr. Apakah masih pusing?" Tanya Alodie dengan mengucek sebelah matanya

"A....apa yang kau lakukan padaku tadi malam ha!" Tanya Aldrich syok melihat pakaiannya sudah di ganti

"Aku hanya mengganti pakaianmu karena tadi malam kau demam jadi jangan berfikir yang aneh aneh ya"

"Di mana pakaianku?"

"Itu" kata Alodie sambil menunjuk pakaian Aldrich yang menggantung di belakang pintu

Aldrich langsung beranjak mengambil bajunya kemudian melepas kaos yang ia kenakan

Ceklek .... Pintu kamar terbuka menampakkan nenek Alodie

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya nenek Alodie yang melihat Aldrich telanjang dada dan Alodie yang pipinya bersemu merah

"Nenek sudah bangun? Jangan berfikir yang aneh aneh mending nenek sarapan dan minum obat, ayo aku buatkan sarapan" kata Alodie dengan senyum manisnya

"Oh ya Mr. Addison kalau anda sudah selesai segera sarapan dengan kami di luar" kata Alodie sebelum keluar kamar

Aldrich hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban. Aldrich bingung bagaimana ia bisa berada di tempat itu, seingatnya Aldrich sedang minum di bar kemudian Aldrich keluar mencari mobilnya tetapi tak ada.

Saat ingat sesuatu Aldrich terbelalak karena tadi malam adalah rekor tidur terlama baginya, selama ini bagaimanapun keadaannya sakit, mabuk atau yang lain Aldrich hanya bisa tidur 3 jam paling lama tapi tadi malam Aldrich bisa tidur sampai 7 jam. Setelah berganti pakaian seperti saat datang ke tempat itu Aldrich keluar dan menghampiri Alodie dan neneknya.

"Silahkan di makan sarapannya setelah itu anda minum obat dulu agar tidak flu akibat hujan tadi malam" kata Alodie lembut dan sopan

"Terima kasih telah menolongku"

"Tidak apa-apa sebagi manusia kita harus saling tolong menolong" balas Alodie

"Alodie hari ini kamu tidak ke sekolah?" Tanya nenek Alodie

"Iya sebentar lagi nek"

"Saya antarkan" sanggah Aldrich

"Tidak perlu Mr. Addison"

"Sebentar" ucap Aldrich kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang, tak lama kemudian datang mobil Lamborghini Veneno merah di halaman kontrakan Alodie yang kecil.

Alodie yang melihat ada mobil di rumahnya yang ternyata milik Aldrich terpaksa harus mau di antar Aldrich ke sekolah.

"Terima kasih Mr. Addison"

"Hmm"

Aldrich langsung pergi begitu saja dan menuju ke kantornya.

"Selamat pagi tuan" sapa resepsionis

Aldrich menghiraukan sapaan resepsionis tersebut dan masuk ke lift khusus untuk petinggi. Saat hendak masuk ruangannya Aldrich di hentikan oleh sekertaris nya.

"Maaf Mr. Anda di tunggu Mr. Harold Addison di ruangannya"

"Ayah? Ada apa kemari?"

"Maaf saya tidak tahu"

My Billionaire Man [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang