CHAPTER 3

2.6K 95 0
                                    

Aldrich pucat dan kini matanya terpejam sempurna dengan badan yang lemas seperti tak bernyawa.

"Permisi nona kami harus menangani Mr. Addison sebelum sampai di rumah sakit karena kondisinya tidak memungkinkan untuk menunggu tiba di rumah sakit"

"Silahkan" ucap Alodie mempersilahkan perawat

"Siapa pelakunya? Apa tujuannya?"  Batin Alodie

Sesaat Alodie melamun tak terasa Ambulance sudah tiba di rumah sakit. Aldrich segera di bawa ke UGD sedangkan Alodie harus menunggu di luar. Alodie tidak tahu identitas sebenarnya siapa Aldrich, rumahnya dimana, siapa orang tuanya, jadi Alodie hanya bisa menunggu sampai Aldrich sadar.

Sekitar 5 jam Alodie menunggu hingga Aldrich siuman. Alodie bahkan belum memberi tahu neneknya akan masalah ini. Alodie di persilahkan masuk untuk menemui Aldrich

"Mr. Addison bisakah anda memberikan nomor telepon keluarga anda?"pinta Alodie

"Tidak perlu, labih baik kau pergi dan sekali lagi Terima kasih" kata Aldrich sambil memalingkan wajahnya

"Saya pamit dulu" ucap Alodie

"Cih sok sopan dasar wanita! Pasti ada maunya" batin Aldrich

"Oh ya satu lagi kau bisa meminta uang padaku berapapun yang kau mau atas apa yang kau lakukan padaku 2 hari terakhir"

"Maaf Mr. aku bukan orang yang seperti itu, aku tulus membantumu atas dasar rasa kemanusiaan"

"Jujur saja apa yang kau mau!" Teriak Aldrich

Alodie terlonjak, tak tahu maksud Aldrich dan menatap Aldrich dengan tatapan yang tak dapat di artikan

"Dari apa yang aku rasakan sepertinya kau sangat membenciku Aldrich, jika kau membenciku maka aku tidak bisa lagi sopan padamu, apa salahku?" Tanya Alodie dengan wajah sabarnya

"Karena aku benci wanita seperti mu, lebih baik aku bersama jalang daripada bersamamu!"

"Ada apa dengan orang ini aneh" batin Alodie

Alodie langsung keluar dari ruangan Aldrich dan bergegas pulang karena hari sudah malam. Saat tiba di rumah nenek sangat khawatir karena di luar hujan deras dan nenek memaksa Alodie ke makam kakek karena hari ini adalah hari ulang tahun sekaligus hari kematian kakek. Alodie memberikan penjelasan kepada nenek seusai apa yang ia lakukan tadi, nenek bangga pada Alodie walaupun bukan cucu kandungnya. Alodie merasa badannya pegal langsung tidur saat itu juga.

_____________________________

Di rumah sakit Aldrich merasa sedikit bersalah karena sudah berkata kasar pada orang yang telah menolongnya. Yang membuat Aldrich bersifat seperti itu pada Alodie yaitu karena sifat baik dan sopan Alodie mirip dengan ibunya yang kini telah meninggalkannya demi pria lain di banding anak dan suaminya. Aldrich menganggap semua wanita yang menyerupai ibunya adalah sama saja.

Ceklek

"Aldrich!" Kata ayahnya sambil sedikit berlari menuju putranya yang terbaring lemas, di sambut dengan mulut pedas putranya

"Kenapa kau kemari ayah?"

"Mulutmu selalu pedas seperti mommymu" gerutu ayah Aldrich

"Jangan ingatkan aku pada wanita itu ayah" peringat Aldrich

Lalu di sambut cengiran oleh ayahnya. Aldrich fisiknya memang duplikat dari ayahnya, badan tinggi dilengkapi dada bidangnya, wajah menawan dengan mata sebiru lautan dan bibir tipis tapi seksi. Tapi sifatnya meniru mommynya dengan mulut pedasnya dan tsundere. Aldrich dulunya seorang yang ramah dan ceria semenjak peristiwa yang tak terlupakan 20 tahun lalu membuat Aldrich menjadi pribadi yang dingin dan cuek lebih parahnya lagi membenci wanita yang baik padanya.

My Billionaire Man [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang