CHAPTER 8

2.4K 96 1
                                    

"Eheeeem, Aldrich kau bisa lanjutkan nanti malam kau harus ke kantor kan? Kau jangan buat ayah ingin mencium seseorang lagi" kata ayah kesal

"Shitt!! Penganggu" batinku lebih kesal lagi karena ayah menghentikan kesempatan emasku

Aku menggandeng tangan Alodie masuk ke mobil kesayanganku menuju kantor

"Apa bedebah itu sudah datang?" Tanyaku pada sekertarisku

"Sudah di dalam tuan"

Aku masuk dengan menggandeng Alodie

"Woow Mr. Addison calon adik iparku sedang membawa jalang kecil rupanya, apakah hadiah untukku?" Tanya putra presiden itu yang ntah siapa namanya aku sulit mengingat nama orang dan tidak penting juga

"Jaga ucapanmu brengsek!! Dia istriku" bentakku

Ku lihat Alodie melontarkan senyuman itu lagi, senyuman saat ia sedih baru kali ini aku bisa menilai mana senyum tulus dengan senyum dalam kepahitan

"Jangan main main Mr. Addison baru kemarin kita bertemu disini dengan status lajangmu kini kau sudah beristri sungguh tidak masuk akal"

"Akalmu memang tidak bisa sampai dengan fakta yang terjadi, sebelum kau ke New York aku sudah merencanakan menikah dengannya saat aku ingin menikah kau datang dengan segudang masalah" ucapku bohong

"Jadi apa keputusanmu?" Pria itu bertanya dengan menyesap kopi

"Jalankan saja proyekku di sana dan aku akan mencarikan pria yang mau menerima adikku apa adanya serta biaya hidup adikmu dan pria itu aku yang tanggung" ucapku enteng karena bukan masalah besar buatku karena aku memiliki alasan menolak lamaran yang di bawa pria itu.

Bagaimana mungkin aku mau menikahi wanita yang hamil anak orang, bukan aku yang berbuat kenapa aku yang bertanggung jawab

"Tidak semudah itu Mr. Addison jika berbuat seperti itu aku sebagai kakaknya sudah pasti bisa melakukan itu"

"Bedebah apa maumu sebenarnya!" Bantakku, ku lirik Alodie hanya diam dan sedikit ketakutan

"Tomoya namaku tomoya Yokohama biasa di panggil Tsuma dan berhenti memanggilku dengan sebutan kasarmu Mr. Addison, maksud sesungguhnya kedatanganku adalah demi kelangsungan proyekmu dan politik ayahku jadi serahkan BSS Addison padaku jadi kita sama sama untung"

"What! Are you kidding me? BSS Addison no no no, just in your dream!"

"BSS Addison?" Tanya Alodie

"Aku lupa memberitahumu, selain Addison Corporation aku juga punya BSS Addison yang kepanjangnanya Bodyguard, Sentinel, Security Addison"

"Aku hanya menggunakan rencana ke 2 Mr. Addison, rencana pertama kau menikah dengan adikku sehingga mudah meminta perlindungan dari BSS Addison sesuai keinginanku, rencana ke 2 dengan meminta langsung padamu karena kau sudah beristri sekarang. Jadi lebih baik serahkan BSS padaku dan kita damai setuju?"

"In your dream" jawabku geram

"Okey akan ku tunggu keputusanmu di 5 bulan mendatang sebelum pemilihan presiden baru karena kesibukanku dengan perjalanan bisnis jadi nikmati berfikirmu ya, ingat jika kau tidak menyerahkan BSS maka Proyek besarmu di sana akan ku hancurkan dan Addison tidak bisa lagi membuka usaha di negaraku".

Aldrich Pov end

"Ternyata ada manusia lebih licik dari Aldrich" batin Alodie

Wajah Aldrich sudah memerah menahan amarah kepada pria Jepang itu. Pria itu keluar ruangan dengan santainya.

"Ingat 5 bulan" kata pria itu sebelum menghilang di balik pintu

Braaakkk........

Aldrich menggebrak meja kerjanya. Alodie berdiri dengan wajah ketakutan. Aldrich melempar vas bunga pada tembok. Aldrich hilang kendali. Alodie melihat Aldrich kalang kabut membanting semua barang yang ada di sekitarnya, Alodie menghentikan Aldrich dengan cara memeluknya dari belakang.

My Billionaire Man [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang