9 - hangat

10K 388 12
                                    

start: 10/02/19
end: 28/09/20

[republish]

Aku melihatmu lagi hari ini,
aku akan menjagamu tetap hangat.
Bolehkah aku mengabadikanmu di pikiranku?

🎼 Scenery - Kim Taehyung 🎼


Haira duduk bersandar dikursi paling belakang dengan kedua kaki terangkat diatas kursi. Ia tengah sibuk mengetik balasan untuk akun komentar sosial miliknya. Entah berupa pujian akan kecantikan ataupun berupa hujatan dan makian.

"Heh, bisa diem nggak sih lo. Jangan geser-geser Hape gue jatoh nanti." omel Salma saat ia sedang membenarkan letak ponselnya. Mereka berada dikursi depan Haira.

"Anjir gue nggak keliatan," balas Yura. "Geser dikit makanya."

Sudah sejam yang lalu saat pelajaran sejarah kosong, mereka sibuk menonton apa saja di Youtube asalkan bisa menghilang kegabutan mereka.

"Bacot aja ya lo, bitch. Kuota gue sekarat ini."

Pertengkaran kedua sahabatanya sudah menyatu dengan suasana riuh khas kelas yang terpampang jelas dimatanya. Haira memutar matanya malas. Ada beberapa anak cowok yang juga duduk di deretan kursi paling belakang mencuri pandang ke arah Haira. Sedangkan ada beberapa anak cewek yang meliriknya lalu kemudian berkerumun, bersiap menghina diam-diam.

Bagi Haira ia terlalu lelah untuk peduli pada hal semacam itu. Ada hal yang jauh lebih menganggunya.

Kalimat yang Taehyung ucapkan dirumahnya kemarin malam.

Lo spesial yang bakal gue perjuangin.

Sekali lo masuk, gue nggak akan biarin lo pergi.

Lo nggak bakal bisa kemana-mana lagi selain sama gue.

Sialan, kalimat itu benar-benar mengganggu. Membuat jantungnya berkerja dengan gila setiap kali kalimat itu terlintas dikepalanya. Tapi, kenapa jantungnya selemah itu? Padahal dulu saat ia berpacaran dengan Luhan dan Vernon tidak pernah merasakan gelenyar aneh yang menggila dari dalam dirinya.

Tapi, semakin banyak memikirkan ucapan Taehyung itu, semakin pegal juga karena terus menahan senyum dibalik ponselnya. Sebut saja Haira Hypocrite karena tidak ingin mengakui bahwa sebenarnya Haira terlempar dalam kebahagiaan sampai ia lupa bahwa hari ini ia sama sekali belum bertemu cowok itu.

Haira kemudian memilih beranjak seraya memasukan ponsel ke dalam saku. Rambut panjangnya yang tergerai diletakan pada satu sisi bahu. Membuat kedua sahabatnya yang masih bertengkar terdiam dan memandangi Haira.

"Mau kemana lo?" tanya Yura.

"Kantin?" sambung Salma.

Setelah membenarkan letak roknya yang tidak nyaman ia menjawab. "Toilet." Sambil berlalu.

Haira bahkan hampir bisa dibilang berjalan tanpa tujuan. Ia sebenarnya tidak ingin ke toilet. Ia hanya ingin menemui seseorang yang sedang bergentanyangan di kepalanya.

Semenjak melangkah keluar kelas, pandangan memuja dari anak cowok-cowok ketika Haira melewatinya di depan kelas tampak semakin hambar saja dimatanya.

 INTERESTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang