14 - salah paham (2)

4.6K 253 13
                                    

start: 10/02/19
end: 28/09/20

[republish]

Everything will be okay, Not today maybe tomorrow.

──Haira Venuziella──

Haira mengigit bibir bawahnya, memandangi ponselnya gusar. Langkahnya semakin cepat menuruni anak tangga meninggalkan Yura dan Salma begitu saja. Bahkan Beberapa kali Haira menabrak orang-orang yang menghalangi jalannya. Haira sama sekali tidak peduli.

"Minggir! Minggir!"

Ketika kakinya menginjak parkiran, Senyumnya langsung merekah seketika. Mendapati seseorang yang di carinya tengah tertawa bersama teman-temannya. Gadis itu berdecak pelan, pantas chatnya tidak dibalas ternyata sedang ketawa-ketiwi tidak jelas bersama temannya. Haira bahkan sampai mengira bahwa cowok itu marah kepadanya mengingat begitu dinginnya sikap cowok itu yang tiba-tiba meninggalnya dikoridor begitu saja.

Dan, kejadian tersebut membuat kepala Haira pusing memikirkannya. Ia menerka-nerka apa kesalahannya sampai membuat cowok itu berubah menjadi Elsa seketika.

"Taehyung!!" teriak Haira melambai. Tanpa berpikir panjang kaki jenjangnya langsung melangkah menuju tempat Taehyung berada.

"Chat aku kenapa nggak dibales?" sembur Haira, mengerucutkan bibir menatap Taehyung seraya mengipas-ngipas wajahnya yang terasa terbakar menggunakan tangan. "Tau kamu udah ada diparkiran aku kan jadinya nggak perlu lari-larian kaya orang dikejar utang."

Taehyung yang menyender di mobilnya itu tidak menjawab. Menatap diam Haira tanpa suara. Hanya wajah datar tanpa ekspresi yang ditunjukkan.

"Kamu udah nunggu lama di sini?"

Taehyung masih diam. Hanya memandangnya dengan tatapan tak terbaca. Haira turut mendekat mencubit pipi Taehyung gemas.

"Salah kamu juga sih bukannya baca chat aku biar nggak perlu nunggu kaya gini. Untung dipulangin cepet."

"Kenapa? Ada janji mau jalan sama orang?" Nada suara Taehyung sangat tak bersahabat, membuat gadis itu berjengkit kaget.

"E─enggak─bukan gitu," sahut Haira gugup.

Taehyung mengangkat sebelah alisnya. "Oh, yaudah ayok pulang," Taehyung menarik tangan Haira untuk masuk ke dalam mobil, namun gadis itu langsung menahannya.

"Kenapa?"

"Aku nggak bisa pulang bareng kamu." Haira menurunkan pegangan Taehyung. "Hari ini aku ada pemotretan."

"Aku temenin."

"Enggak bisa. aku udah buat janji sama orang lain."

"Siapa? Theo?"

Mungkin cowok itu membaca raut keterkejutan yang ada diwajahnya sekarang. Karena tenggorokan Haira tiba-tiba terasa kering dan tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun.

"Gue bener kan?!" ujar Taehyung diam-diam mengepalkan kedua tangannya. Berharap ia tidak lepas kendali detik itu juga.

Haira pun diam dan tidak langsung menjawab pertanyaan itu. "Iya, tapi kita cuman temen kerja doang kok buat project bar─"

"Gue cabut."

Haira membisu seketika, menatap tak percaya pada Taehyung. Dua kata itu berhasil masuk menggores ulu hatinya yang ternyata terasa perih di dada saat penjelasannya tidak didengar oleh Taehyung. Apalagi ditambah mendengar sahutan dari anak Bangtan yang ternyata masih berada diparkiran membuat suatu tamparan untuknya bahwa dua kata itu di layangkan bukan untuk dirinya.

 INTERESTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang