16 - kemunculan tiba-tiba

4.5K 270 10
                                    

start: 10/02/19
end: 28/09/20

[republish]

"Malam ini kita mau kemana kawan-kawan? Malem minggu nih anjir gue nggak mau ngebangke di rumahlah. Pokoknya kita harus punya acara atau nggak cari gandengan lah biar nggak malu-malu amat." Suara Jimin menggema di salah satu warung yang menjadi tempat tongkrongan mereka sehabis pulang sekolah.


Warung yang dijadikan tongkrongan mereka memang cukup terkenal dikalangan remaja. Jaraknya yang tidak jauh dan harga yang terjangkau sangat pas sekali untuk kantong anak seperti mereka. Apalagi warungnya dipakai AC yang menambah rasa adem sampai Suga pun terkadang tertidur pulas karena begitu nyaman.

Jimin yang tengah memakan kacang yang satu piring bertiga dengan Jungkook dan J-hope sambil melihat-lihat foto-foto postingan dari beberapa akun yang muncul di explore. Mukanya masam, raut wajahnya ditekuk kala menemukan foto-foto yang membuat mulutnya gatal ingin berkomentar. Beruntung Jimin memakai Wifi warung ini, jadi ia tak perlu takut kuotanya habis dengan cuma-cuma.

"Ini gue heran deh, dunia mau kiamat kali, ya? Ini si Mimi peri makin nggak tau malu aja lama-lama," celoteh Jimin begitu saja. "Eh Mimi peri tinggal di planet mana, sih?"

"Kenapa? Pengen lo ajak gandengan?" Namjoon yang merasa aktivitas menontonnya terganggu, mengedikkan dagunya melihat Jimin.

"Fak! Gue cuman nanya, tai!" omel Jimin.

Tangannya mengerayang pada piring berisi kacang. Masih sambil memegang ponsel, ia sampai tidak melihat piringnya. Jimin berusaha merauk kacang tersebut. Merasa ada yang janggal dengan kacangnya, Jimin memiringkan kepala menaruh ponselnya di atas meja.

"Monyet! Kemana kacang gue anjir, kok gue baru makan sedikit udah habis tinggal piring?!" Jimin menggeram sebal. Dia melihat wajah temannya. Namjoon, Suga, Jin, Jungkook dan J-hope sedang beraktivitas dengan ponselnya masing-masing. Tak ada yang melihat Jimin satupun.

"Ini nggak ada yang ngaku gue sumpahin mandul nih?!" Ancamnya masih dengan mata menatap tajam teman-temannya.

"Oi!" Tiba-tiba Taehyung muncul dari balik bilik pintu.

"Nah, ngaku lo Tae! Lo yang makan kacang gue kan? Pasti lo lari biar nggak ketauan gue kan? Ngaku lo, ngaku!" todong Jimin dengan muka sangar.

Taehyung yang baru datang tidak tahu apa-apa mengenyitkan dahinya. "Kesambet lo?"

Jimin berdecak lagi. "Jadi yang makan kacang gue siapa? Tuyul? Ada tuyul di siang bolong, hah? Gue sumpahin mandul nih, lihat aja lihat!" dumel Jimin tak ada habis-habisnya. Ia heboh sendiri karena temannya tak ada yang mengaku.

Ketika berbalik, matanya menangkap Jungkook dan J-hope tengah meniru gaya bicaranya.

"Nih, nih, gue tau nih tuyulnya hmm.." gumam Jimin. Dengan sigap ia menendang kaki dua sejoli itu di bawah meja lalu menjewer telinga kiri dan kanan Jungkook dan J-hope. "Kukiii, hobiee gantiin kacang gue jancuk! Tuyul keparat, gue nggak mau tau, nyet!" semprot Jimin.

Jungkook yang kesakitan langsung meruntuk sebal. "Lepasin anjing, yang habisin kacang lo J-hope gue cuman seperapat."

Mendengar namanya di bawa-bawa, J-hope meringis. "Seperapat apaan sih anj─iya-iya gue ngaku! Lo pesan dah lagi! Kampret telinga gue bisa putus sialan!"

 INTERESTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang