#6 HEARTBEAT

252 25 0
                                    

Selamat membaca!

--------------

I want to go back but you don't respond to me
then what I have to do

-Fredo Abigail Zantra-

Ditengah tengah keramaian manusia, seorang gadis berkulit putih bertubuh mungil sedang melambai lambaikan tanggannya kearah segerombolan para gadis yang lainnya sambil membentuk 180 derajat lengkungan senyum nan indah.

Dan para gadis tersebut menuju kearahnya melalui setiap pandangan orang orang yang tertuju kepadanya.

"Wih Pindah profesi neng" kata Disa, lalu mengambil sepotong manisan yang berjejer rapi diatas meja.

"enggak lah!" jawab Alina

Muncul Varischa dengan dua buah nampan yang ia bawa dilengkapi juga dengan bermacam macam manisan yang mampu menarik perhatian dan ingin langsung menyantapnya.

Varischa mulai bercengkrama dengan suasana barunya saat ini, ia akan menjadi bagian dari mereka (Alika Alina Gita Zahra Dan Disa). Saat ini mereka berenam sedang bercakap cakap ria tentang semua hal yang ada dipikiran mereka hal itu membuat mereka tak jarang menjadi pusat perhatian bagi orang orang. Apalagi disaat tawa pecah Zahra saat tau Gita terpeleset dan ditumpahi banyak manisan membuat permukaan wajahnya dipenuhi banyak warna.

Mereka kembali tertawa renyah namun terhenti oleh seseorang yang berbicara lantang menggunakan microfon diatas pentas.

"PERHATIAN!" ucap gadis itu keras Yang diketahui adalah pembawa acara pentas seni itu.

"SELAMAT DATANG UNTUK INTERNATIONAL HIGH SCHOOl! KAMI DARI THE WORDS SCHOOL MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAKASIH KEPADA KALIAN KARENA TELAH MENYISIHKAN WAKTU UNTUK DAPAT DATANG KEMARI! SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN BENTUK SUGUHAN KAMI JIKA TERDAPAT DARINYA YANG TIDAK KALIAN SUKA KALIAN BOLEH MELAPOR KEPADA PARA PANITIA YANG ADA".

Setelah menyudahi ucapannya ia pun kembali duduk ketempat yang sudah khusus untuknya. Tak lama kemudian seorang laki laki yang notabenya kelas 10 tiba tiba menyambar microfon yang ada ditangan pembawa acara tersebut. Pembawa acara tersebut heran karena ini bukan dari susunan acara yang telah dibuat sesuai prosesur yang ditetapkan.

Semua murid kembali menatap kearah pentas begitu juga dengan Alina, dari tempat ia duduk saat ini terpampang jelas wajah laki laki yang membuatnya dalam zona ketidak pastian. Seketika senyum yang awalnya tulus sekarang berubah menjadi tatapan datar tanpa ekspresi sedikitpun.

"HAI! SAYA FREDO ABIGAIL ZANTRA BOLEH MINTA WAKTU KALIAN SEBENTAR, SAYA AKAN MENYANYIKAN SEBUAH LAGU YANG BERJUDUL 'HEARTBEAT' UNTUK WANITA YANG SPECIAL DIHIDUP SAYA DAN SAMPAI SAAT INI MASIH SAYA PERJUANGKAN BEGITU JUGA DENGAN PERASAAN SAYA MASIH SAMA SEPERTI DULU WALAU SUDAH 1 TAHUN TIDAK SALING BERTEMU NAMUN WAJAH INDAHNYA JUGA SIPAT MANJANYA MASIH TERINGAT JELAS OLEHKU. HA HA HA". Ucapnya seraya menunduk sembari tertawa garing entah apa yang ia tertawakan. Mungkin kesalahan dimasa lalunya mulai menghantui.

Mata Alina berkaca kaca mendengar semua kalimat yang diucapkan Fredo walau ia tak tau untuk siapa Fredo mengatakannya tapi nalurinya berkata bahwa fredo mengucapkan itu untuknya. Dan yang dilakukan taman temannya termasuk saudara kembarnya hanya menatap iba sesekali menenangkannya.

"TERUNTUK KAMU! AKU TAU KAMU ADA DISINI SEMOGA KAMU BISA MENDENGAR UCAPANKU DAN KEMBALI MEMBUKA HATIMU UNTUKKU. MAAF ATAS KESALAHANKU DIMASA LALU MARI KITA MULAI HIDUP BARU BERSAMAKU! I WILL STILL LOVE YOU EVEN IF THE WORLD SAYS NO"

Tes. Setetes bulir cairan bening mengalir begitu saja membasahi pipi Alina. Ia benar benar dibuat bingung oleh laki laki yang ada diatas pentas itu. membuatnya terjebak dilingkaran zona ketidak pastian.
Varischa dan Alika mentapnya iba dengan sesekali menenangkannya.

MY TWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang