#13 DI CULIK

204 20 6
                                    

Begitu telah sampai disekolah, keadaannya sangat lah sepi karena sekarang mungkin kegiatan belajar mengajar sedang dilakukan, mengingat sekarang telah pukul sembilan kurang 15 menit. Alika sudah menduga ia dan sahabatnya akan datang dijam segini, pasalnya ini semua ulah sahabatnya yang disuruh datang 30 menit dimulai ia mandi nyatanya mereka datang terlambat 20 menit dari perjanjian dengan alasan 'terjebak macet dijalan' ya ya Alika hanya memutar bola matanya jengah.

Pelajaran sudah dimulai 1 jam 5 menit yang lalu, dan tidak mungkin mereka masuk, itu artinya mereka ingin mencari cari hukuman. Mungkin saja sih mereka masuk tapi mereka malas jika pagi pagi sudah berdebat dengan guru yang masuk kekelas mereka jam ini. Akhirnya mereka memutuskan untuk mangkir dikantin dekat sekolah tersebut.

*****

"Gimana?" Tanya Laki laki berbulu mata lebat, hitam, dan panjang itu. Laki laki itu bertanya pada Gio sahabatnya yang kemarin sore ia tugaskan untuk mengikuti kemana saja Alvaro pergi sang musuh bebuyutan. Sontak pertanyaan laki laki itu menarik perhatian ketiga sahabatnya termasuk Gio

"Gimana apanya?" Timpal salah satu sahabatnya yang bernama Geondra yang kerap dipanggil Geo oleh orang orang terdekatnya, juga kakak kembar dari Giondra atau Gio.

"Lo nanya siapa?" Bagaimana Gio tidak bertanya sedangkan orang yang memberi pertanyaan seakan akan bicara dengan ponsel digenggamannya itu.

Leandro mendongak kan wajahnya menatap mereka, Dan berakhir menatap Gio dengan tatapan lekatnya.

"Elo lah siapa lagi" Ujarnya pada Gio

"Lain kali kalo mau nanya bilang namanya! Disini tuh gak cuman gue yang ada" Sahut Gio. Laki laki itu menaruh jajan diatangannya kemeja, ia mengerti pertanyaan Leon dan kemudian ia mulai berbicara

"Gue udah ikutin sibangsat itu! Dan selama gue ngikutin dia gue gak nemu ada yang aneh dari anak itu! Tapi ada satu sesi dimana gue liat dia nebengin cewek pas hujan dan dia nganterin tu cewek sampe kerumahnya. Gue lihat mereka cukup dekat, ini menurut pandangan gue ya! Dan gue udah klaim bahwa tu cewek pacarnya si Alvaro" Gio menjelaskannya begitu serius dan teliti dengan apa yang ia lihat sore lalu

"Gimana lo bisa klaim gitu aja kalo cewe itu pacarnya Alvaro" Tanya Geo

"Hello man! Ini Alvaro dengan hati dinginnya, udah berapa tahun gue dijadiin penguntit tu anak baru kali ini gue liat dia nganterin cewe sampe depan rumahnya! Dan ya gue akuin cewe itu lumayan cantiklah" ujar Gio

"Udah hapal banget kek nya lo sama kriteria Alvaro" kekeh Bimo

"Lo tau rumah cewe itu?"

Gio pun mengangguk cepat menjawab pertanyaan leon. Alhasil jawaban Gio membuat leon tersenyum miring menatapnya

Apapun rencana lo gue akan terus disamping lo -Geo-

*****

Ting!

Nanti kalau udah pulang sekolah jangan kemana mana ya nak! Ada yang mau papa bicarain sama kamu

Rencana Alika untuk kecafe sore nanti harus ia tunda begitu melihat pesan singkat dari papanya.

"Gue gabisa ikut!" seru Alika

"Loh! Kenapa?" Tanya Gita sembari mengerutkan keningnya

Alika menunjukkan pesan singkat tersebut pada sahabatnya, dan merekapun mengangguk paham.

.
.
.

"Byee! Aku pulang duluan ya! Kalian selamat bersenang senang!" Ujar Alika melambaikan tangannya

"Hati-hati" Seru Zahra

Dengan kecepatan sedang Alika pun melajukan mobilnya menuju rumah.

Namun perasaan aneh yang sedari tadi ia rasakan membuatnya gelisah dan tidak tenang, ia melihat kiri dan kanan mobilnya tapi tak ada apa apa yang ia lihat hanya jalanan sepi dan cuaca mendung. Dan saat ia menoleh kebalakang mobilnya, keringat dingin untuk pertama kalinya turun diperbatasan antara rambut dan pipinya seketika melihat segerombolan geng motor laki laki yang tidak ia kenal mengerumuni mobilnya.

Dengan sigap ia menambah kelajuan mobilnya, namun semakin cepat semakin dekat pula geng motor tersebut dan sekarang mensejajari mobilnya. Salah satu pengendara itu menunjuk nunjuk kearah Alika sembari mengoceh ngoceh tak jelas yang tak mampu didengar oleh Alika.

"AAAAAAAAAAAAAAAA?!" pekik Alika, tiba tiba saja sebuah motor berhenti menghalangi jalannya.

"Auwwhh" ia meraba keningnya yang terkena stir mobil akibat rem dadakan biadap itu.

"Buka woi" Alika menjauh dari kaca mobil itu. Seseorang sedang menggedor gedor dan berbicara yang hanya samar samar Alika dengar.

"Brengsek"

Alika keluar dan membanting dengan keras pintu mobilnya. Saat laki laki itu ingin menarik Alika namun tanganya kalah duluan dengan tangan Alika dan menepisnya.

"Mau ngapain lo!"

"Mau nyulik elo" ucap laki laki itu tersenyum miring.

"Cih!" Sebuah bogeman keras tak terduga dilayangkan Alika dibagian perut laki laki itu. Membuatnya terhunyung dan tersenyum

"Bangsat lo!" Laki laki itu bangun dan berniat membalas Alika namun tangannya lebih dulu mempelintir tangan laki laki tersebut. Tak berselang lama dengan mudahnya laki laki itu membalikkan posisi dan sekarang tangan Alika lah yang dipelintir olehnya.

"AAAWWW Lepas brengsek!" Dengan sekuat tenaga Alika mencoba memberontak namun Hal itu hanya sia sia saja mengingat tubuh kekar milik laki laki itu yang tak mungkin dapat ia lawan.

Selesai!

Salam Minel Aprilia

MY TWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang