#21 RENCANA JAHAT

195 16 0
                                    

Untuk pertama kalinya Melvin sarapan lagi bersama anggotanya setelah sepuluh tahun pindah ke singapura. Sekarang tepatnya di Apartemen Leon, Melvin sarapan berasama dua orang anggotanya yang berhasil lolos dari kasus penculikan terhadap gadis yang mereka duga sebagai pacar Alvaro. Suasananya cukup canggung, Melvin tidak terlalu mengenali kedua orang ini. Mereka berdua pun tidak terlihat ingin berkenalan dengan Melvin ataupun hanya sekedar mengobrol singkat.

Suara semakin pelan ralat hampir tidak bersuara. Berharap tali yang mengikat kedua tangannya akan terlepas Alina mencoba mengakalinya namun semakin ia lakukan tangannya juga terasa semakin sakit. Satu malam dalam keadaan terikat, mengenakan seragam sekolah, kelaparan. Apa maksud dari semua ini? Ingin membunuhnya secara perlahan? Atau ingin melukainya? Ingin harta papanya kah? Ingin memilikinya kah? Dendam padanya kah? Pertanyan-pertanyaan tersebut mulai terjawab dengan datangnya seorang laki-laki dibalik pintu berwarna cokelat tepat didepan Alina digantung.

Laki-laki itu datang dengan setelan celana jeans dipadukan dengan kaos hitam polos yang dilapisi jaket kulit berwarna hitam tak lupa sepatu bergaya melancip kedepan berwarna hitam dan satu lagi, topi polos berwarna hitam lagi. Kulitnya yang seputih susu postur tubuh yang atletis sepertinya laki-laki ini sangat mengurus tubuhnya. Mungkinkah dia yang melakukan semua ini?

"Tolong gue" Melvin hampir mendengar ucapan Alina seperti bisikan. Dia pun mendekat.

"Ikuti gue jika ingin selamat" Ucap Melvin. Alina tersenyum, dia mulai membayangkan bebas dari sini. Namun makna kalimat itu berbeda dengan pikiran Alina. Begini saja, jika mengikuti Melvin Alina akan semakin dalam bahaya. Tetapi, jika dia tetap diam disini dan tak memepercayai Melvin, dia mempunyai secercah harapan bisa keluar. Karena diluar Alika mulai menemukan keberadaan Alina.

Dengan kepercayaan penuh terhadap Melvin, orang yang dia anggap sebagai penyelamatnya, Alina mengikuti Melvin yang entah akan membawanya kemana, sekarang mereka berdua berada dalam mobil Melvin dan mulai bergerak ketempat yang sudah menjadi tujuan Melvin.
Tanpa berpikir kedepannya Alina tanpa ragu mengikuti Melvin. Dengan firasat yang akan baik-baik saja meyakinkan dirinya bahwa orang asing ini bisa membawanya kembali kerumah bertemu dengan keluarganya.

Tiba-tiba saja. Sebuah gambar yang tergeletak disamping tangan kiri melvin mampu membuat jantung Alina terasa ingin melompat dari tempatnya. Foto laki-laki disampingnya sedang tertawa lepas bersama LEON!. Alina mengangkat pelan kepalanya menatap Melvin dengan ketakutan besar. Tidak bisa begini, Ia menyemangati dirinya untuk tenang, jika saja dia berteriak dan mengatakan apa yang dia lihat Alina tak tau apa yang bisa dilakukan laki-laki disampinya ini. Tenang, pikirkan sebuah cara bagimana bisa keluar dari mobil ini.

Alina melirik keluar jendela, dia melihat sepanjang jalan yang telah mereka lalui hanya ada pohon-pohon besar dan sesekali melalui gedung tua yang sepertinya telah lama ditinggalkan atau sudah mati. Keringat dingin mulai bermunculan. Dirinya tidak bisa lebih lama lagi menyembunyikan ketakutannya.

Tidak boleh gelisah, laki-laki disampingnya tidak boleh tau jika dirinya sedang memikirkan cara untuk kabur darinya. Alina harus memikirkan cara yang matang dan tidak ikut membahayakan dirinya. Dimobil ini pun tidak ada benda yang dapat Alina gunakan kecuali sebuah majalah didepannya.

Dengan keberanian yang hampir menipis, Alina mengambil majalah itu, tetapi "Mau ngapain?" tanya laki-laki itu. Alina setengah kaget. Akankah dia tau niat buruknya?.

"M..ma...mau liat majalah i..itu" ucapnya. Alina menggeram dan kembali menyenderkan tubuhnya dikursi penumpang.

"Kenapa gak diambil?" tanya Melvin. Dia sama sekali tidak menolehkan wajahnya kearah Alina jika berbicara.
"Bo..boleh?" Tanya balik Alina hati-hati. Keraguan mulai datang. Dia ragu apakah laki-laki ini sungguh-sungguh membantunya atau ingin mencelakainya. Bagaimana ini? Memang sejauh ini dia tidak melakukan sesuatu yang buruk kepada Alina. Tapi foto itu sudah menjelaskan bahwa dia sangat dekat dengan Leon. Itu artinya dia tidak jauh berbeda dengan Leon. Kejam!

MY TWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang