Bab 17

315 5 0
                                    

"sulit tuk memberi tahu mu, selalu kau diam dan membisu. Sebenernya aku sudah tau kasih..." Suara merdu Marsel mengalun tenang di tengah ruang keluarga rumah nya ini.

Marsel yang sejak tadi asyik dengan gitar dan lagu yang dinyanyikan nya itu, sampai tidak sadar kini di sebelahnya sudah duduk gadis yang begitu di sayangi nya.

"Makan sana," suruh Marsel.

"Tar ah, belum lapar." Jawab Alsa, "bang, mama papa pulang kapan?"

Gitar yang berada di pangkuan nya itu, ia pindahkan ke shofa single yang berada tidak jauh darinya. Ia menatap adiknya itu. "Kenapa emang nya?" Tanya Marsel.

"Kangen,"

Marsel tersenyum, memang sudah cukup lama orang tua nya menetap di Surabaya di sebab kan oleh suatu kepentingan.

"Sabar ya, nanti juga pulang ko," Marsel mencoba menenangkan adiknya itu.

"Yaudah lah, aku ke kamar dulu ya? Ngantuk,"

"Lho, gak makan dulu?" Tanya Marsel.

Alsa menggeleng, kemudian berjalan meninggalkan abangnya.

• R a g a •

Bohong kalau Alsa bilang ngantuk, padahal sekarang masih di bawah jam sepuluh malam. Ia hanya ingin menikmati waktunya sendirian, di raihnya ponsel dengan case berwarna biru langit itu, ia menyalakan ponselnya dan melihat beberapa nontification dari aplikasi chating nya.

Azkia_ : sa? Cewek yang di snapgram Raga itu siapa?

Alsa menaikkan alis nya saat membaca pesan dari sahabat nya itu. Karena rasa penasaran nya ia langsung membuka aplikasi Instagram untuk mengecek apa yang Azkia beritahu.

Tapi, Alsa tidak menemukan apapun, Raga belum membuat snapgram apapun hari ini. Ia kembali ke ruang obrolannya bersama Azkia dan mengetikkan balasan.

Alsava : kagak ada apa², emang snapgram apa?

Selang berapa detik Azkia sudah membalasnya.

Azkia_ : *send picture*

Alsa memperhatikan foto yang di kirim oleh Azkia itu, sebuah foto yang menampilkan Raga dengan seorang cewek yang tak Alsa kenali. Jujur, Alsa merasa sesak melihat nya, dan berfikir siapa cewek itu? Dan yang semakin membuat Alsa sakit adalah sebuah emoticon love berwarna biru berjumlah tiga di tengah-tengah foto itu.

Alsava : oh, temennya paling

Azkia_ : gak cemburu Lo?

Alsava : dih wkwk, ngapain cemburu. Kan udah di bilang gue sama Raga itu sahabatan.

Alsa menutup aplikasi chating nya dan mematikan layar ponselnya. Ia memutus kan untuk segera tidur dan tidak perlu memikirkan foto itu.

• R a g a •

Alsa bisa bernafas lega sekarang, ia berhasil keluar dari kelas setelah melakukan ulangan harian dadakan hari ini pada mata pelajaran biologi. Baru beberapa teman kelasnya yang sudah dapat keluar dari kelas Karena bisa menyelesaikan nya lebih dulu. Alsa mengintip melalui jendela dekat tempat nya duduk. Ia melihat Azkia yang fokus mengerjakan soal, Alsa yakin pasti Azkia benar-benar faham dengan materi ulangan itu mengingat otaknya yang cukup berisi dibanding Alsa. Ia dapat keluar cepat pun karena bakatnya mengisi dengan jawaban super ngasal agar bisa cepat keluar dari kelasnya yang mendadak terasa sangat gerah itu.

RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang