Bab 16

309 6 0
                                    

Slslzkzjxushshbsbzbbshshsbbxbs.

Ya, begitu perasaan Alsa saat ini. Fikiran nya tidak bisa tenang, terus saja teringat obrolan nya dengan Raga sore tadi di halaman belakang rumah nya. Segala macam fikiran jelek melintas di benak nya.

Bagaimana kalau Raga membenci nya?

Bagaimana kalau Raga menjauhi nya?

Bagaimana kalau Raga ilfeel dengan nya?

Sekarang, Alsa baru merasa bodoh kenapa ia bisa begitu gampang nya mengungkap kan perasaan nya pada cowok itu,

"Kalo gue suka sama Lo salah nggak?"

Raga diam saat Alsa berucap seperti itu, namun setelah nya ia tertawa dengan tangan yang terangkat dan menyentuh kening Alsa.

"Sakit Lo ya?" Tanya Raga.

Sungguh, Alsa malu sekali jika mengingatnya. Bagaimana perasaan Raga sekarang? Semoga saja besok di sekolah ia sama sekali tidak membahas omongan nya ini. Semoga.

Saat fikiran nya yang sedang melayang entah kemana itu tiba-tiba ponselnya bergetar. Ada panggilan masuk, saat di lihatnya, Alsa langsung memegang dadanya. Lagi-lagi degup jantung nya tidak bisa di kendalikan hanya karena membaca nama yang tertera di ponselnya saat ini. Namun, tak mau berlama-lama ia langsung menggeser icon berwarna hijau itu.

"Halo?"

"Oi sa!"

"Nape?"

"Postingan ig Lo banyak banget sama cowok, cowok yang sama lagi haha,"

"Dih? Kenapa dah tiba-tiba nanya begituan,"

"Yaaa gapapa siihhhh,"

"Pengen juga foto Lo ada di feeds Instagram gue?"

"Wih boleh tuh!"

"Yaudah kapan-kapan fotbar,"

"Sip deh.."

"Eh sa!''

"Hmmm"

"Gak jadi deh,"

"Ish Lo apaan si kagak jelas banget,"

"Good night Sa,"

Tutt tutt Tut---

Alsa menjauhkan ponsel nya itu dari telinga, ia tersenyum kembali sambil memegang dadanya. Bagaimana bisa ia tidak baper kalau begini caranya. Raga memang kurang ajar, hebat sekali menarik ulur perasaan.

"Pliss kalo Raga bukan buat Alsa, jangan buat perasaan ini semakin tumbuh, Tuhan.."

• R a g a •

Hari ini sekolah tidak melakukan KBM seperti biasanya. Akan tetapi, sekolah sedang mengadakan acara sport competion. Futsal menjadi pembuka acara ini, seorang cowok di depan loker nya sudah siap dengan Jersey club nya untuk mewakili kelas. Ia berlari menuju lapangan dengan begitu semangat, banyak teriak sana-sini meneriaki jagoan mereka masing-masing.

"Raga!"

Cowok itu membalikkan tubuh nya dan melihat seorang gadis menghampiri nya sambil tersenyum.

"Semangat ya," katanya.

Raga mengangguk, "makasih Dita,"

Yap, gadis itu Dita.

Dari jarak beberapa meter dari tempat Raga berdiri, disana Alsa sedang memperhatikan interaksi Raga dengan Dita, Alsa tersenyum saat melihat Bahasa tubuh Raga saat sedang mengobrol dengan Dita, sepertinya Raga sudah kembali pulih dari patah hatinya, ia sudah bisa menerima nya.

RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang