6. Stuck

128 32 6
                                    

‍‍‍‍‍‍
Menghindar cuma buat lo stuck di dalam masalah itu sendiri

Mentari pagi menelusup masuk kedalam kamar Karina yang masih tertidur di kasurnya. Terdengar suara erangan dari sang pemilik kamar.

Karina terbangun memposisikan badannya menjadi duduk seraya mengucek mata nya yang terasa berat. Matanya tertuju pada jam weker di atas nakas.

"Omo! Gue terlambat"

Karina bangkit dari kasur berlari menuju kamar mandi. Tak butuh waktu lama Karina sudah selesai bersiap dan berlari membawa tasnya menuju lantai bawah.

"Bi, bunda mana? Kok gak bangunin karin?"

"tadi nyonya udah bangunin tapi non gak bangun bangun."

"Aishh, bunda kemana? Uang jajan aku mana bi?"

"Udah berangkat ke butik katanya ada rapat dadakan, ada di meja makan neng"

"Yaudh karin berangkat bi"

**

Seperti biasanya pertigaan menuju sekolah macet membuat Karina kesal karna 5 menit lagi gerbang akan ditutup. Dengan terpaksa ia turun dari mobil dan berlari.

Tinn!!

Suara klakson motor itu mengejutkan karina yg sedang berhenti mengatur nafas seraya memegang dengkulnya yang terasa sakit karna terjatuh beberapa kali.

"Naik" suruh seorang laki laki bermotor mengenakan seragam putih abu abu dan helm full facenya.

Karina menoleh dan mendapati Samuel yang menarik tangannya untuk naik ke motornya. Terpaksa ia menurutinya dan motor samuel melesat menuju sekolah.

Tepat saat pintu gerbang akan di tutup, Samuel dan Karina sampai di sekolah melewati penjaga yang akan menutup gerbang.

Semua mata tertuju pada Samuel dan Karina yang baru saja sampai di parkiran.

"Huftt, Btw makasih ya tumpangannya"

Tak ada jawaban dari samuel, yang kini berjalan menuju kelasnya.

"Emang dasar beruang kutub" gerutu Karina

**

"Serius Lo diajak Samuel ?" Teriak Amanda membuat teman sekelasnya memandang kearahnya dan Karina

"Lo bisa gak si kecil dikit volumenya? Pada ngeliatin kan tuh"

"Yailah Rin maaf, eh tapi setau gue ga ada cewe yang Deket sama dia loh apalagi sampe di boncengin"

Karina mengangkat kedua bahunya, tidak perduli.

"Rin gue mau nanya deh"

"Apa?"

"Kenapa lo pindah sekolah? Kan di Bandung lebih bagus"

"Satu dan lain hal"

"Lain hal nya apa? Cerita dong ayolah" paksa Amanda

Karina mulai menceritakan alasan mengapa ia pindah ke Jakarta, selain karna ayahnya yang ber
tugas di ibu kota. Ada lain hal yang tak bisa ia lupakan.

"Jangan pernah cerita kesiapapun man, hanya Lo dan Abang gue yang tau"

"Iya, tapi kenapa lo ngehindar dari masa lalu Lo?"

"Gue takut semua keulang lagi"

"menghindar cuma buat lo stuck di masalah itu sendiri Rin"

Karina mematung, benar kata Amanda semakin ia menghindar semakin ia terjebak dalam masalah itu.

**

Setelah pulang sekolah Karina dan Amanda pergi ke mall untuk membeli buku. Mereka sangat menyukai novel novel terbitan wattpad sebuah aplikasi yang membuat mereka sering terbawa perasaan.

"Kenanth" Sapa karin yang melihat kenanth yang sedang mencari komik

"Eh karin, berduaan Mulu Lo kek biji" celetuknya

"Mulut Lo gua cabein ye nant" sinis Manda

"Lo Ama siapa kesini?" Tanya Karin

"Noh Ama pak Ketos" menunjuk ke arah Samuel yang sedang memegang buku novel terjemahan.

"Tumben gak sama si kodok and the geng?" Ucap Amanda

"So sibuk mereka, gua kan penjinak pak Ketos hehe"

"Wah dia suka novel juga kah?" tanya karina

"Novel terjemahan kadang dia baca tapi ga terlalu suka, dia lebih suka baca buku buku yang nyangkut sama pelajaran gitu"

"Pantes lah otaknya berisi gak kayak Lo nant" celetuk Amanda

"Otak gue berisi jangan salah"

"Isi apaan kornet? Ayam?"

"Berisi nama lo yang selalu terlintas di otak gue"

"Najis"

Kenanth dan Karina tertawa pelan, yang tak lama seseorang datang. Samuel menghampiri kenanth seperti biasanya, dingin cuek tanpa menyapa Karina dan Amanda.

"Udah selesai milih bukunya?" Tanya kenanth

"Udah, ayo balik" Samuel berjalan duluan menuju kasir untuk membayar buku yang sudah ia dapat.

"Gua duluan ya Rin, dah babe Manda"

"Idih, pergi Lo jauh jauh" sinis Amanda membuat kenanth tersenyum. lalu pergi meninggalkan mereka

Bagi Amanda kenanth tidak terlalu buruk. Tapi kenanth dikenal sebagai playboy kelas kakap di sekolahnya. Tak heran jika Amanda tak tertarik dengan kenanth yang tampan.

Setelah dari toko buku Amanda dan karina pergi ke food court di mall tersebut untuk mengisi perut mereka yang belum terisi sejak pulang sekolah tadi siang.

"Man gue rasa kenanth suka deh sama Lo" ucap Karina seraya memakan dimsum.

"Idih alah, Rin dia itu playboy gombalin cewe udah biasa Untung gue gak baperan karena sering di gombalin dia" jelas amanda

"Hati hati dengan hati, siapa tau sering berantem nanti saling suka, awas loh man kemakan omongan"

"Amit amit, gak bakal lah suka Ama playboy kelas kakap"

Karina tertawa puas menggoda amanda. Terlihat lucu mungkin jika kenanth dan Amanda bersatu.

"Rin"

"Apa?"

"Lo gak ada rasa gitu sama Samuel?"

"Rasa? Lo kata dia cireng isi ada rasanya"

"Maksud gue Lo suka gak sama Samuel kali aja gitu, kan Lo udah beberapa kali pulang bareng dia"

"Rasa Gedeg ada si man, tapi gue penasaran dia ko flat banget ya dingin pula Untung ganteng" celetuk Karina

"Jangan coba coba Lo deketin Samuel ya Rin" tegas amanda

"Lah kenapa? Baru gue mau bikin dinding es dia cair karna gue. Atau jangan jangan Lo suka sama Samuel?"

"Suka? Bukan tipe gue kali Rin, udah banyak cewe yang coba deketin dia tapi gak berhasil karna mulut pedes nya dia rin. Gue gamau Lo menjadi salah satunya" jelas amanda

"Gue tertarik dari awal gue ketemu dia man, gue mau lupain yang lalu dan buka lembaran baru,"

"Terserah Lo deh Rin yang penting gue udah kasih tau apa resikonya kalau Lo deketin Samuel. Gue tetep dukung Lo kok" Amanda tersenyum dan Karin pun ikut tersenyum

Memang sudah seharusnya lembaran yang lalu disimpan. Dengan membuka lembaran baru menuju suatu pencapaian yang diinginkan.

Karina akan membuat dinding hati Samuel mencair. Apakah itu bisa? Dengan cara Karina tersendiri, tidak ada yang tidak mungkin jika itu dilakukan dengan usaha dan selalu tersenyum saat menjalaninya.

Apakah dinding es Samuel akan mencari saat Karina hadir di hidupnya?

Nextt capt? Coment and vote

Terimakasih.

Driglatte Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang