2. Beranjak dari yang lalu

271 41 16
                                    


‍‍‍‍‍‍
Karina menutup notebook dan meletakan pulpen nya. Ia meraih kotak berwarna hijau tosca yang tersimpan di laci meja belajarnya.

Box card yang masih Karina simpan sampai saat ini. Terselip secarik kertas di balik foto seorang laki laki yang berada dalam box card tersebut.

Seperti sang mentari kau terlihat begitu bersinar, nan Cantik seperti bunga daisy.
Ku terpikat denganmu
Tak kan ku biarkan kau lepas dari genggaman ku..
Percayalah aku akan terus bersamamu dear ..

Tetesan air mata Karina kembali turun. Dalam hal Karina merindukan seseorang laki-laki dimasa lalunya. Dengan cepat Karina menghapus air matanya dan tersenyum kecut, bodoh untuk apa ia merindukan laki-laki yang sudah lama menghilang.

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara ketukan pintu. Menampilkan sosok wanita berambut panjang. Membawakan segelas susu putih hangat.

" Sudah siapkah? " Tamara memberikan segelas susu yang ia bawa pada Karina.

" Sudah bunda "

" Ayo turun ayah sudah menunggu dibawah jangan sampai ada yang tertinggal " Karina mengangguk, memasukan notebook miliknya kedalam tas selempang yang ia kenakan.

•••

Setelah hampir satu jam terjebak macet Bandung-Jakarta. Mobil milik ayah Karina menepi di rest area untuk beristirahat sejenak.

Karina turun dengan rambut sedikit berantakan ciri khas orang bangun tidur . Ia berjalan menuju penjual pop mie.

" Bu! Pop mie nya satu sama air mineralnya ya" seru Karina, dibalas anggukan oleh sang penjual .

Setelah mendapatkan pop mie tanpa disengaja ia menabrak seorang laki laki bertubuh tinggi.

" Ma- maaf " lirih Karina air mineral nya terjatuh tapi Untung saja pop mie yang ia beli tidak tumpah mengenai laki-laki yang ada dihadapannya sekarang.

Tidak ada sahutan dari laki laki itu. Karina segera mengambil air mineral nya yang terjatuh dan berlalu berjalan ke meja tempat orang tuanya berada.

"Karin, kamu akan sekolah di SMA tempat Abang kamu dulu" ucap Malvin ayah karina yang tengah duduk dihadapan nya.

Ya memang Karina memiliki seorang Abang yang sekarang melanjutkan kuliah di Spanyol. Abangnya selalu kembali ke tanah air saat sedang libur.

Karina mengangguk, ia akan sekolah di SMA terbaik di jakarta. Karina tak sabar untuk cepat sekolah melihat seperti apa sekolahnya dan teman baru tentunya.

Matahari sudah berada tepat di atas kepala. Menandakan tepat jam 12 siang. Karina dan orang tuanya kembali ke mobil melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.

•••

Setelah terjebak macet lebih dari 1jam akhirnya Karina dan orang tuanya sampai di Jakarta. Karina merasa sangat lelah ia memasuki kamarnya yang sudah di bersihkan oleh mba Siti asisten rumah tangganya.

Rumah yang sekarang ditempati oleh Karina memang sudah lama dibeli oleh Malvin ayahnya. Dan hanya ditinggali oleh asisten yang selalu membersihkan rumah.

Dulu memang rumah ini di huni oleh abang Karina, tapi semenjak abangnya melanjutkan kuliah di Spanyol, mungkin hanya beberapa kali ayah Karina menginap di rumah ini saat sedang bertugas di Jakarta. dan sekarang mereka akan menetap di rumah dan di kota ini.

Karina menglepas tasnya dan langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur berwarna pastel. Bagi Karina warna pastel sangat cantik tak heran jika banyak barangnya yang berwarna pastel entah itu pastel pink ataupun ungu ia sangat menyukainya.

Karina terlelap karna begitu lelah.

•••

Sinar pagi menelusup masuk melalui sela sela jendela kamar karina. Ia terbangun karna alarm jam telah berbunyi, menunjukkan pukul 7.

Hari Minggu, hari yang pas untuk bermalas-malasan karna besok Karina sudah mulai masuk ke sekolah barunya.

Karina melangkah ke dalam bilik kamar mandinya untuk membersihkan diri. Tak sampai lima belas menit Karina mandi, setelah siap ia turun ke bawah untuk sarapan bersama bunda dan ayahnya.

" Tumben kamu sudah rapih. Mau kemana anak bunda?" Tamara tersenyum.

" Mau jalan jalan aja bunda. Nyari taman sekitar sini"

" Hati hati kalau begitu. Jangan lupa bawa ponselmu." Ucap Tamara yang dibalas anggukan oleh Karina.

Setelah sarapan Karina pamit pergi jalan jalan. Setelah beberapa menit ia berjalan akhirnya menemukan sebuah taman dan kebetulan dekat taman ada kedai es krim.

Ya memang Tujuannya adalah mencari taman dekat rumah untuk sekedar menghabiskan waktunya memakan es krim dan membaca novel disana.

Karina melangkah menuju kedai itu. membeli satu es krim dan satu buah air mineral. Setelah mendapatkan nya ia segera beranjak menuju taman di depan kedai itu.

Kini karina duduk di bangku taman dan mengeluarkan novel miliknya seraya memakan es krim. Suasana yang tenang, matahari yang tidak begitu terik pun membuatnya betah untuk berlama-lama di sini.

Bruk!

Terdengar suara rintihan dari seorang anak laki laki . Karina yang mendengar suara itu menoleh dan berlari mendekati anak itu.

" Kamu gapapa ?" Ucap Karina.

" Gapapa Ka cuma lecet aja"

" Lain kali hati hati, kamu mau kemana memang?" Tanya karin

" Mau beli es krim tapi uangnya hilang" lirih anak laki laki itu.

" Ayo aku beliin "

Karina membantu anak laki laki itu berdiri dan menuntun sepeda milik anak itu ke kedai es krim. Ia membelikan 2 buah es krim untuk anak itu. Tanpa disadari ada seorang laki laki yang sedari tadi berada di dekat taman melihat kejadian itu.

" Terimakasih banyak ka "

" Sama sama. Kamu pulang ya hati hati dijalan." Karina tersenyum, mengusap kepala anak itu dan dijawab anggukan.

Setelah anak itu pergi, karina kembali ke taman dan duduk di tempat yang tadi. Kembali fokus membaca novel dan menghabiskan es krim yang ia beli.

Tak terasa Sudah 1 jam lebih ia duduk di bangku taman dekat rumahnya. Ia beranjak dari sana untuk kembali ke rumah.

**
Saat Karina berjalan ada segerombolan anak laki laki yang tengah meminum minuman, ia ragu untuk melewati mereka. Tidak ada jalan lain, mau tidak mau ia harus melewati mereka.

" Hey, cantik mau kemana? Sini dulu dong temenin kita " seorang laki laki menarik tangan Karina yang segera ditepis.

" Gausah pegang pegang!"

" Wih galak amat, sini lah temenin kita kita" paksa lelaki itu yang sedang terpengaruh dengan minuman keras.

Bugh!

" Cabut! " Teriak Samuel setelah memukul laki laki yang menggoda karina.

Mereka segera pergi tak mau berhadapan dengan seorang Samuel.

" Ma- makasih, btw kayaknya kita pernah ketemu " ucap Karina

" Gue duluan " Samuel berjalan melewati Karina dan pergi dengan motor sportnya.

" Eyy, gue belom tau siapa nama Lo!" Teriak karina yang mungkin Samuel mendengarnya.

" Gue penasaran ko pada nurut sama dia. Gue harus tau siapa dia, semoga ketemu lagi" gerutu Karina lalu berjalan menuju rumahnya.

Nextt?

Story baru setelah yang lama dihapus trus. Jangan lupa vote and comment! Biar semangat nulis hehe:)

Driglatte Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang