16. Obsesi

60 13 0
                                    

Ketika obsesi terlalu besar, kamu akan sulit untuk mendapatkan cintanya.

Amanda sedikit tidak tenang saat meninggalkan karina bersama Daniel, ia khawatir karna karina pernah bercerita padanya tentang Daniel adalah mantannya saat SMP. Amanda berjalan keluar, ia melewati parkiran saat akan keluar gerbang.

"hey, mau bareng ga?" Amanda terkejut saat Kenanth tiba tiba menepuk pundaknya.

"bisa gak si lo gausah ngagetin gue,"

"hehe sorry, ayo bareng gue aja," kekeh Kenanth.

"gue udah dijemput, lain kali aja"

Kenanth tersenyum saat mendengar ucapan Amanda. Sepertinya Amanda akan memberikan lampu hijau sebentar lagi.

"yaudah karna lo bilang lain kali, berarti besok bisa berangkat bareng gue ya,"

"gu-gue duluan," ucap Amanda gugup lalu berlalu meninggalkan Kenanth.

"gila lo nan senyum senyum sendiri," ucap kenzie ketus.

"sam, lo ikut gak?" tanya Raffa.

"nanti gue nyusul, kalian duluan aja," ucap samuel.

Kenanth, kenzie dan raffa pun berangkat menuju rumah kenzie, tersisa samuel yang masih menunggu karina di sana.

__

Karina menyeka air matanya dan melangkah menuju parkiran. Hatinya terasa sakit saat meluapkan segalanya, ia sudah berjanji untuk tidak kembali pada masalalunya. Meskipun itu Menyakitkan.

Karina menghampiri Samuel yang tengah menunggunya di parkiran, suasana sekolah sudah sangat sepi hanya tersisa beberapa motor milik guru.

"langsung ke lokasi sam?" tanya karina, membuat Samuel yang tengah bermain ponsel menoleh.

"gue anter lo balik, ganti baju dulu," ucap samuel, lalu ia menyalakan motornya, karina mengangguk lalu naik ke motor Samuel.

Samuel mengantar karina ke rumahnya, karna tidak mungkin mereka pergi dengan menggunakan seragam sekolah. Mereka sampai di rumah karina, Samuel memarkirkan motornya di halaman rumah karina.

"masuk dulu sam," ucap karina, Samuel menurut dan berjalan di belakang karina.

"bunda ada teman Karin," karina sedikit berteriak lalu mempersilahkan Samuel duduk, ia pun beranjak ke kamar untuk mengganti baju.

"ada tamu ternyata, bi tolong buatkan minum," ucap bunda karina, Samuel yang melihat Tamara langsung menyalaminya seraya tersenyum ramah.

"nama kamu siapa?" tanya Tamara.

"Samuel, tante," Tamara mengangguk.

Mereka mengobrol sembari menunggu karina selesai mengganti baju. Beberapa menit kemudian karina turun, ia mengenakan hoodie berwarna hitam dengan celana jeans putih.

Karina melihat bundanya yang tengah mengobrol dengan Samuel. Mereka terlihat dekat padahal baru pertama kali bertemu.

Karina tersenyum saat melihat mereka tertawa, sungguh Samuel terlihat sangat ramah. Berbeda dengan aslinya yang dingin dan ketus.

Karina menghampiri mereka setelah selesai minum di dapur. Samuel menoleh saat Karina menghampirinya.

"bunda aku berangkat," ucap karina seraya mencium tangan bundanya.

"padahal bunda masih pengen ngobrol sama Samuel,"

"Kapan kapan aja bunda, ayo sam," ucap karina.

Driglatte Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang