13. Hilang (2)

48 16 0
                                    

Diantara luka yang paling sakit adalah kehancuran itu sendiri


"tadi itu gue lagi... " karina mulai bercerita memvuat semua mata menatap Karina, termasuk Samuel.

Flashback on.

Karina mencari huruf di pos terakhir, ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Sebuah pohon yang tidak terlalu besar, ia mendekati pohon itu untuk mencari huruf.

Saat Karina sedang menunduk, mencarinya dengan pencahayaan senter. Tiba tiba Seseorang membekap mulutnya, ia ingin berontak tapi kekuatannya tidak sebanding dengan laki-laki itu.

Ia tidak tau ada dimana, senternya terjatuh saat orang itu membekapnya. laki-laki itu membawa Karina menjauh dari kelompoknya.

Saat laki laki itu mulai merenggang, karina menyikut perut laki laki itu, ia berbalik saat tubuhnya sudah terlepas dari dekapan. Karina menendang laki-laki itu, lalu berlari sekuat tenaga. Sesekali ia terjatuh karna ia tidak bisa melihat jalan.

"sial," umpat laki-laki itu.

Kalian harus tau, sejak sekolah dasar karina selalu ikut kegiatan taekwondo di sekolahnya dan beberapa kali ia memenangkan lomba yang diadakan di bandung. Hanya saja ia berhenti ketika masuk sma.

Karina duduk di balik pohon besar, ia memeluk lututnya dan menundukkan kepalanya. Ia benar benar ketakutan, bukan karna gelap tapi takut laki-laki itu akan menemukannya dan mencelakainya.

Karina meneteskan air matanya, ia mungkin akan kembali ke perkemahan besok pagi. Karena tidak mungkin ia kembali sekarang, bahkan handphone pun ia tak bawa.

Karina mulai memejamkan mata. Tiba tiba seseorang menepuk Pundaknya.

Flashback off.

Samuel yang mendengarkan penjelasan karina merasa sedikit bersalah karna telah memarahinya.

"siapa ya orangnya, Masih ada aja orang jahat di hutan," ucap kenzie.

"mending kalian istirahat, dan bilangin temen temen setenda kalian buat jangan keluar tanpa ada izin dari panitia," ucap samuel sambil membuka kotak p3k.

"rin, gue ketenda duluan ya," ucap Amanda yang hanya di jawab anggukan oleh karina.

"cepet sembuh rin, kalo perlu sesuatu bilang ya," ucap Bintang, menepuk bahu karina.

"makasih bintang," bintang tersenyum dan beranjak pergi ke tendanya. Sedangkan Raffa Kenanth dan kenzie masih diam disana.

"ngapain masih pada disini," ucap samuel, Seraya membalut kaki karina dengan perban.

"yaelah sam, sumpek di dalem," ucap kenzie.

"udah, ayo gausah gangguin temen lo yang lagi pdkt," ucap raffa meledek Samuel.

"rin gue duluan ya, gue doain semoga pulang dari sini ada yang jadian," ucap Kenanth sambil mengangkat kedua tangannya, seperti sedang berdoa.

"amin," ucap kenzie dan raffa kompak, berapa detik kemudian mereka berlari dan masuk ke tenda sebelum samuel menimpuknya.

Samuel menghela nafas, teman temannya itu selalu saja menyebalkan. Karina menunduk memperhatikan kakinya yang diperban kejadian tadi membuat pikiran nya tidak tenang, bahkan perasaannya sangat kacau.

"jangan di pijat ya, nanti tambah bengkak," ucap samuel, karina hanya mengangguk paham.

Samuel menurunkan kaki karina dan beranjak pergi, tak lama ia kembali membawakan air minum dan memberikannya pada Karina.

Driglatte Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang