7. Dia

97 22 3
                                    

‍‍" dia kembali seolah olah tidak ada yang terjadi"

‍‍‍‍‍‍‍Pagi ini Karina bangun lebih awal, Entah apa yang merasukinya hingga dia bangun sepagi ini.

"Selamat pagi bunda" sapa Karina, menuruni tangga.

"Pagi juga, tumben kamu udah bangun biasanya kesiangan kalo ga dibangunin"

"Mau bikin makanan buat bekel bunda," Ucap Karina tersenyum.

"Tumben kamu bawa bekel," Karina tidak menjawab, hanya tersenyum dan mulai memasak nasi goreng untuk ia bawa ke sekolah.

__

Karina tiba di sekolah lebih awal, menelusuri lorong sekolah hingga menemukan ruangan yang bertuliskan "ruang ganti".

Ruangan yang hanya di pakai oleh tim basket di sekolahnya. Segera ia membuka pintu dan mencari nama di setiap loker diruangan tersebut.

Samuel

Karina berhasil menemukan loker Samuel dan mencoba membukanya. Karina tersenyum merekah saat lokernya tidak dikunci oleh Samuel.

Ia meletakkan kotak bekal yang ia bawa dari rumah. Tak lupa menempelkan sebuah note di tutup kotak bekalnya.

Setelah menutup kembali loker tersebut. Karina bergegas keluar dari ruang ganti menuju kelasnya.

Tanpa disadari, ternyata Samuel sudah berdiri di ambang pintu toilet yang ada di pojok ruang ganti sambil menatap Karina yang sudah pergi. Samuel mendekati lokernya dengan tatapan aneh.

Ia membuka pintu loker dan mendapatkan sebuah kotak bekal berwarna biru muda dan sebuah note yang tertempel di tutupnya. Samuel membaca note tersebut.

Samuel tersenyum tipis dan menempelkan note tersebut di balik pintu loker. Ia mulai membuka kotak bekalnya.

Menemukan nasi goreng dengan aroma yang lezat. Samuel kembali tersenyum. Kali ini senyumannya jauh lebih lebar

__

" dari mana aja lo sam" ucap Raffa.

"toilet"

" lama amat sam, lo berak apa beranak?" celetuk kenzie

" bodoh banget lo Ken, belom aja kena tampol" ucap Kenanth

Samuel tak menghiraukan ucapan Kenzie. Ia masih fokus memainkan benda pipih yang kini sedang ia pegang.

Entah apa yang Samuel fikirkan. Saat membuka sebuah aplikasi chat. Ia menemukan beberapa pesan, dan salah satunya dari nomor tak dikenal. Terlihat pada jam pesan masuk, pesan itu terkirim tadi pagi.

'selamat pagi, sam' isi pesan tersebut.

Samuel mengabaikan pesan tersebut, dan beralih pada buku nya. Lagi lagi ia mendapat gangguan dari teman di depannya.

"sam tolong gue! Kenant kesurupan" teriak kenzie saat Kenant akan menyerangnya. Seisi kelas menoleh ke arah kenzi termasuk Samuel.

"gabakal gue biarin lo hapus minicraft gue!" teriak kenant melihat kenzie berlari ke luar kelas membawa handphone kenant.

Tak butuh waktu lama kenzie kembali dengan wajah masamnya, diikuti oleh masuknya bu ratna yang terlihat sedikit kesal.

" gue rasa dia nabrak bu ratna pas lari keluar kelas" ucap raffa

Bu ratna mengulas materi yang ia berikan sebelum. " sekarang buka tugas yang saya berikan kemarin" titah bu ratna

Mendengar itu, kenzie langsung membuka bukunya melihat tugas yang diberikan bu ratna kemarin. Dan benar ia belum mengerjakannya, ketiga temannya memperhatikannya menahan tawa melihat wajah panik kenzie.

Driglatte Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang