10. Penjelasan

85 21 2
                                    

-Tidak ada gelas pecah yang bisa- kembali utuh setelah jatuh

"Kenanth,"

"sendirian aja, lagi nunggu jemputan?" tanya Kenanth.

"nunggu ojol," mendengar jawaban Amanda, ia tersenyum, ada ide yang terlintas di otaknya.

"mending pulang bareng gue aja,"

"gausah, makasih" ucap Amanda, kembali membuka aplikasi ojek. Kenanth mengambil handphone Amanda dan menaruh di kantong jaketnya.

Baru saja Amanda akan mengomel, dengan cepat Kenanth berucap "kali ini gue maksa, ayo naik"

Kenanth berhasil, sudah berkali kali ia mencoba mendekati Amanda, tapi selalu saja Amanda bersikap jutek padanya.

Mungkin karna ia di cap sebagai playboy kelas kakap di sekolah membuat Amanda tidak percaya dengannya.

Dengan terpaksa Amanda ikut dengan Kenanth. Dalam perjalanan tidak ada yang membuka suara, sekilas Kenanth melirik ke spion menampilkan sosok Amanda yang terlihat manis dimatanya.

"lo udah makan?" tanya Kenanth, saat berhenti di lampu merah.

"udah,"

"Kapan?" tanyanya lagi.

"pas istirahat," jawab Amanda singkat.

"cari makan dulu ya, gue laper. Tapi lo izin dulu sama mamah lo,"

"gimana gue mau minta izin, handphone gue kan sama lo,"

"oh iya lupa," Kenanth mengambil ponsel dan memberikannya pada Amanda.

Hampir lima belas menit, kini mereka sampai di sebuah restauran sederhana. Amanda memainkan ponselnya sambil berjalan. Amanda berjalan mendahului Kenanth.

Kenanth menyamai langkahnya. Dia membuka jaket dan memakaikannya pada Amanda. membuat Amanda yang sedang berjalan sambil memainkan handphone nya, refleks berhenti.

Kenanth merangkul Amanda dan berjalan masuk ke dalan restaurant.

Jantung gue kenapa jadi ga karuan gini sih, batin Amanda.

Mereka menghabiskan waktu bersama. Kenanth selalu bisa membuat suasana menjadi hangat. Kenanth berhasil membuat Amanda tertawa karna leluconnya.

___

Karina terpaksa ikut dengan Daniel, ia tau Daniel akan bersikap kasar jika ucapannya dibantah. Daniel fokus menyetir, karina menatap ke jendela.

Ini bukan arah ke rumahnya, sekilas ia melirik ke arah Daniel yang masih fokus menyetir.

"Lo mau ngajak gue kemana?" karina mulai membuka suara.

"kamu kenapa ngebantah ucapan aku?" ucap Daniel tanpa menoleh.

"kan gue udah bilang, gue gabisa" tidak ada sahutan dari Daniel. Ia masih diam, hingga sampai di sebuah restaurant yang tidak terlalu ramai pengunjung.

Karina masih diam sampai Daniel membukakan pintu dan menyuruhnya turun, mereka berjalan mencari tempat untuk mereka duduk.

"kamu mau apa?" tanya Daniel.

"Ice latte aja"

"ga laper?" karina menggeleng dan kembali memainkan ponselnya.

Sebenarnya Karina hanya menscroll beranda instagram, untuk mencari kesibukan sampai Daniel memulai pembicaraan.

Tak lama pesanan datang, Daniel sengaja memesankan nasi goreng padahal karina sudah menolaknya, itulah sifat Daniel jika kalian tau.

"aku mau jelasin kenapa aku menghilang waktu itu," ucap Daniel, sedangkan Karina masih sibuk dengan ponselnya.

"aku pergi ke aussy buat lanjutin sekolah disana karna papah sakit waktu itu," Karina masih memainkan ponselnya dan mengabaikan ucapan Daniel.

"taro dulu handphone nya aku lagi ngomong," nada bicara Daniel sedikit kesal, Karina menaruh ponselnya di atas meja.

"handphone aku ilang dan aku gak bisa hubungin kamu, aku selalu berharap bisa ketemu kamu lagi, aku jalanin bisnis papah sambil sekolah. sampe akhirnya papah meninggal. Aku memutuskan buat balik ke Indonesia dan cari kamu ke bandung. Dan orang yang jaga rumah kamu bilang kamu pindah ke Jakarta," Daniel terus menjelaskan untuk meyakinkan karina.

"gue selalu nunggu lo dateng, dan lo sukses buat gue kecewa,"

"aku minta maaf, aku mohon kamu ngerti kenapa aku pergi," ia memegang tangan Karina.

"Gue ngerti," Daniel tersenyum, Karina masih tidak percaya dengan perkataan Daniel tapi ia menahannya.

Daniel menyuruh karina untuk makan yang sudah ia pesan. Karina menuruti perintahnya, ia tau pasti Daniel akan berbuat apapun supaya karina makan.

Karna langit mulai gelap, Daniel mengantar Karina pulang.

"Rin, aku pengen kita kayak dulu lagi," ucapnya dengan enteng. Karina yang tengah bersandar memperhatikan jalanan, menoleh ke arah Daniel.

"Ga ada gelas pecah yang bisa kembali utuh, setelah jatuh,"

"aku harus apa biar kamu bisa nerima aku lagi?"

"jauhin gue," ucapan karina bagai petir yang menyambar, ia berhasil membangunkan emosi Daniel.

"aku gabisa, kamu kenapa jadi berubah gini?"

"lo masih tanya gue kenapa? Setelah menghilang bertahun tahun dan lo dateng seakan akan semua baik baik aja," Karina menumpahkan segala isi hatinya yang sedari tadi ia tahan.

Daniel menepikan mobilnya dan menghadap ke arah karina.

"aku minta maaf, tolong lupain yang udah berlalu. Kita mulai dari awal," ucap daniel

"gue cape, anterin gue pulang," Daniel menyerah dan kembali melanjutkan mobilnya, hingga tiba di rumah Karina.

Karina turun dari mobil Daniel tanpa mengatakan apapun. Daniel menahan marahnya di depan Karina, agar Karina bisa menerimanya kembali.

Gue ga bakal ngelepasin lo gitu aja, batin Daniel.

Karina latteshia👆🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina latteshia👆🏻

Samuel driguez🖤👆🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samuel driguez🖤👆🏻


NEXT PART? SPAM COMMENT!! AKU BUTUH SEMANGAT DARI KALIAN🖤

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA.
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT! SEE YOU NEXT PART..

Driglatte Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang