11. Dekat

73 16 1
                                    

So this feels like falling in love?


Satu hari berlalu

Hari ini acara camping di laksanakan. Sebagian siswa kelas sebelas mengikuti kegiatan tersebut dan banyak juga yang acuh.

Menurut mereka camping hanya membuang buang waktu, padahal kegiatan itu sangat menyenangkan terutama bagi Karina.
Sangat menyenangkan bisa terbebas dari Daniel yang selalu mengikutinya, meskipun hari ini Daniel mengantarkannya ke sekolah.

Karina ingin menolak, tapi bunda malah menyuruhnya untuk berangkat bersama Daniel. Tidak masalah, yang terpenting ia bisa terbebas dari Daniel selama dua hari.

Kini karina sampai di sekolah, Daniel memutari kap mobil dan membukakan pintu untuk Karina.
Karina keluar dengan mengendong tasnya. Saat ia akan berjalan, Daniel menarik tangan karina dan memeluknya. Karina yang mendapat perlakuan itu sontak terkejut.

"jaga diri kamu, lusa aku jemput," Daniel mengusap puncak kepala karina.

"gaperlu," ucap karina dan berlalu meninggalkan Daniel.

Karina sangat membenci Daniel, sungguh. Meskipun perlakuan Daniel sangat manis padanya, Karina tidak akan pernah terbuai dengan perlakuannya. Karna tujuannya sekarang adalah mencairkan hati sang pangeran es.

Semua murid yang ikut sudah kumpul. Sebelum masuk ke dalam bis, panitia mengabsen siapa saja yang ikut dalam kegiatan itu. Karina hendak naik ke bis tapi tangganya terlalu tinggi, Tiba tiba seseorang mengulurkan tangannya. Karina melihat ke arah orang tersebut.

Samuel? Batin karina.

Karina menerima uluran tangan Samuel, Mereka pun masuk dan duduk di tempat masing masing.

Hampir dua jam dalam perjalanan akhirnya Mereka pun sampai di tempat tujuan. Siswa siswi di arahkan oleh panitia untuk berbaris sesuai kelompok.

Karina sekelompok dengan kenzie dan raffa. Sedangkan Amanda sekelompok dengan Kenanth. Entah kebetulan atau apa Kenanth sangat bahagia kali ini.

"kalian di berikan waktu untuk membangun tenda dan istirahat, untuk kegiatan nanti malam kalian bisa cek di kertas yang sudah di berikan. jangan sia siakan waktu istirahat kalian, mengerti?" ucap Bintang, wakil ketua osis.

"mengerti," jawab siswa siswi, serempak. Mereka pun berhamburan dan mulai membangun tenda.

Karina, Amanda dan jihan sedang membangun tenda mereka yang tak kunjung berdiri. Tanpa di sadari Samuel yang tengah mengawasi melihat ke arah Karina, ia berjalan mendekati karina dan membantu mendirikan tenda.

"Berkemah, Berkemah, Berkemah sama si Kenanth, berjalan, mendaki, kenzie selalu senang," Kenzie bersenandung.

"gajelas banget kodok," umpat Raffa.

"Kenapa si Raffa sirik aja, orang kenzie lagi remix lagu nanti gue aduin ke Kenanth loh," ucap kenzie seperti anak kecil, ia menoleh ke arah Kenanth.

"apa lo?" ketus Kenanth.

"ih ketus banget, biarin aja ga gue bantuin deket ama Amanda,"

"jangan gitu dong, baper banget kodok," ucap Kenanth.

"eh, liat noh temen lo lagi pdkt," ucapnya lagi seraya menunjuk ke arah Samuel yang tengah membantu karina.

"bentar lagi juga lengket kayak lem," Raffa terkekeh.

__

Hari larut malam, jam menunjukan pukul sembilan, semua murid berkumpul di depan api unggun. Mereka memulai kegiatan malam dengan sebuah game.

Driglatte Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang