Dokter Cantik

2.8K 116 2
                                    

Author Pov---

Hari ini adalah hari bersejarah bagi Ayana, karena hari ini dia resmi Wisuda.
Ayanna lulus dengan nilai IPK tertinggi , syukur Alhamdulillah tidak ada hentinya diucap oleh Ayana.
Setelah wisuda hanya berselang 2 minggu Ayana langsung mendapat izin praktek di salah satu RS Bandung.
Ayana benar-benar bersyukur karena setelah lepas dari Ryan , Allah sangat memudahkan jalannya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Ayana Pov---

Aku melangkahkan kakiku menuju musholah yang ada di RS tempatku bekerja.

*Allahuakbar.....allah....huakbar*

Aku mematung dipintu musholah, telingaku mendengar suara adzan duhur yang begitu indah sampai tak aku sadari mataku meneteskan air mata.

Oh Allah..... ada apa denganku? Baru pertama kali ini aku mendengar suara adzan yang membuatku menangis.

"dr.Ayana" dr.Indri menepuk pundakku

"Ehh Astagfirullah, iya dok" Aku mengusap air mata yang turun membasahi pipiku

"Kenapa ? Ko diam disini ? Ayo masuk" Ajak dr.Indri

Akupun menganggu lalu masuk.

Setelah menunaikan sholat duhur , aku kembali ke ruanganku sambil mengecek data pasien yang masuk. Aku benar-benar masih penasaran dengan pemilik suara adzan tadi sunggu indah.

Tanpa aku sadari ternyata bibirku menyematkan senyum, oh Allah.... ada apa denganku. Sudahlah lebih baik aku fokus bekerja.

Setelah pekerjaanku selesai aku pun pulang ke rumah, ternyata bekerja itu sungguh nikmat yang luar biasa, jujur aku merasakan lelah tapi semoga lelahku ini menjadi lillah, aamiin.

"Ayana" panggil Ayah saat aku sedang duduk dikamarku dan sibuk menatap layar monitor laptopku

"Iya Yah"

Ayah masuk ke kamarku dan menghampiriku

"Bagaimana pekerjaanmu?" Ayah mengusap kepalaku

"Alhamdulillah, Ayana senang Yah" jawabku sambil tetap fokus mengerjakan data pasien yang harus aku rapikan.

"Apa kamu sudah menemukan pengganti Ryan?"

Seketika jari jemariku berhenti mengetik dan aku menatap Ayah

"Ayana masih ingin fokus bekerja Yah" aku tersenyum menatap Ayah

"Ayah tau nak, tapi Ayah tidak ingin kamu selalu kesepian, lagi pula usiamu sudah cukup untuk menikah" Ayah menatapku dengan tatapan hangatnya

Menikah
Menikah
Menikah
Menikah

Oh Allah perkataan itu benar-benar memggangguku sampai -sampai aku tidak bisa tidur semalaman.

Aku belum bisa memenuhi keinginan Ayah dan Ibu, karena aku belum menemukan laki-laki pengganti Ryan. Hanya satu doaku Aku ingin memiliki Imam yang bisa menuntunku hingga ke Janah-mu Ya Rabb.

Aku berjalan dikoridor Rumah Sakit, pikiranku berhamburan kemana-mana. Aku sungguh tidak fokus.

Brukk

Aku terjatuh, aku merasa aku menabrak seseorang dan aku tersadar jika aku sekarang tengah duduk dilantai Rumah sakit

"dokter tidak apa-apa?" Tanya seseorang padaku

Suara laki-laki yang lembut mirip dengan suara Ayah yang lembut
Aku mendengok kearah laki-laki itu.

Ya Allah, Subhanaallah.... Masya Allah.... Matanya sungguh menenangkan ketika aku menatapnya
Senyum yang tergambar dibibirnya sungguh membuat jantunggu berdetak kencang.

Dari Allah UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang