Dari Allah Untukku

4.7K 157 8
                                    

Subuh ini Renaldi menunaikan sholat berjamaah  di musholah Rumah Sakit.

Renaldi meminta dokter Indri untuk tidak melepas alat bantu pernafas Ayana dulu sebelum dia selesai menunaikan sholat subuh dan dokter Indri pun menyetujuinya.

Allahuakbar....Allah...huakbar...

Suara adzan yang dikumandangkan oleh Renaldi bergema dimusholah Rumah Sakit itu. Dimana dulu Ayana terpesona dengan suara indah yang dilantunkan Renaldi.

Didalam ruang operasi, Ayana masih terbaring tak bernyawa.
Ayana dijaga oleh suster Ifa disana.

Suara adzan Renaldi terdengar sampai kedalam ruang operasi biasanya tidak sampai masuk kedalam ruangan tapi kali ini suara adzan terdengar hingga kedalam ruangan.

Suster Ifa mengelus puncak kepala Ayana yang terbalut khimar warna biru muda. Iya Ayana masih mengenakan jilbannya.

"Masya Allah... suara adzannya terdengar sampai sini " ucap suster Ifa seorang diri.

Dan

Nit....nit....nit....

Garis lurus dalam monitor alat pendeteksi jantung Ayana berubah menjadi gelombang.

"Masya Allah. Dokter Ayana---"

Dengan cekatan suster Ifa memeriksa kondisi Ayana. Karena saat itu dokter Indri sedang sholat berjamaah.

Dan jantung Ayana kembali berdetak meski masih lemah.

Ya Allah...
Jika ini yang terbaik darimu maka hamba akan ikhlas menerimanya dan pertemukanlah hamba kelak dengan istri hamba di Jannahmu.
Aamiin.

Renaldi mengusap wajahnya dengan lembut.

Setelah selesai sholat dokter Indri bergegas menuju ruang operasi dan betapa terkejutnya dia ketika melihat layar monitor tidak menunjukkan garis lurus.

"Dokter --- dokter Ayana masih hidup " ucap suster Ifa

Dokter Indri memastikannya dan Iya detak jantung Ayana kembali.

Setelah itu Ayana dipindahkan ke ruang ICU.

Untuk perawatan lebih intensif.

Renaldi dan keluarga yang lain yang mendengar berita itu dari suster Ifa langsung sujud syukur pada Allah swt.

"Terima kasih ya Allah, engkau telah menjawab semua doa-doa hamba" ucap Renaldi

Dan suster Ifa memberi tau kepada Renaldi bahwa detak jantung Ayana kembali saat dia mendengar suara adzan subuh tadi.

Renaldi terkejut saat mendengar berita itu dan dengan cepat Renaldi menggendong anaknya dan pergi ke ruang ICU.

Renaldi berdiri disamping Ayana yang terbaring lemah.

"Sayang--- aku disini. Sayang, suster Ifa bilang kamu kembali saat dengar suara adzan tadi ya? Telinga kamu kamu peka ya sayang kalo itu suara aku?"  Renaldi menatap Ayana sambil menggendong bayinya.

"Aku akan mengadzani putra kita, kamu harus dengar juga ya"
Air mata Renaldi menetes. Kemudian Renaldi adzan ditelingan kanan putranya.

Tanpa disadari jari jemarin Ayana bergerak.

Lalu Renaldi mengikomatkan ditelinga kiri putranya.

Perlahan detak jantung Ayana stabil dan Mata Ayana terbuka perlahan.

Setelah selesai Renaldi menatap ke arah Ayana

"Sayang ! Kamu sadar " Ucap Renaldi dengan mata yang membulat sempurna .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dari Allah UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang