7. Joseph Oakley Edwards

605 27 2
                                    

Chapter 6 : Joseph Oakley Edwards

Zoella Oliver Evans.

Nama itu terus terngiang diotakku. Entah kenapa aku terus memikirkannya. Dan selama ini aku terus berusaha terus berada didekatnya. Aku juga tidak tahu kenapa.

Dan lupakan bahwa aku pernah berkata dia bukan seleraku. Karna aku sekarang sudah terobsesi dengan nya. dia bagaikan candu untukku.

Dan dia sekarang berada didalam pelukanku. Pelukan pertama kami. Dia menangis hingga napas nya tersenggal senggal. Isakannya sudah mereda, dan dia melepaskan pelukannya. Aku bahkan rela melihatnya menangis kalau itu bisa membuatnya terus memelukku. Aku tahu itu jahat, tapi aku ingin terus bersamanya.

"I'm done with this all fucking bulshit, Joe.." lirihnya.

Pasti dia habis dipecat.

Aku merengkuhnya kembali kedalam pelukanku, "I know.. let's go home.."aku mencium kepalanya untuk sesaat lalu menuntunnya berjalan ke mobil ku.

Aku melajukan mobilku menuju rumahnya. Sampai dirumahnya dia belum juga turun dari mobilku, "Joe, maukah kau menemaniku dulu?" pintanya. Akupun menganggukan kepalaku lalu turun bersama.

Sebenarnya melihat nya kesulitan mencari pekerjaan membuatku ingin sekali membantunya. Tapi, dia selalu menolak. Dan yang kuketahui adalah, Zoe bukan dari golongan keluarga tidak mampu. Karna, setiap kolega yang orang tuaku aja dinner, berarti mereka adalah keluarga yang memiliki perusahaan sendiri.

Dia merebahkan tubuhnya kesofa, begitu juga denganku. Matanya tertutup tetapi wajahnya menyiratkan keputus asaan.

"kalau aku tidak memiliki pekerjaan, bagaimana bisa aku menghidupi hidupku selama enam bulan?" gumamnya, "tapi aku lelah. Sudah tiga kali aku dipecat kurang dari satu minggu.." lanjutnya.

"kau bisa menjadi assistant ku selama enam bulan ini.." tawarku. Dia yang mendengar penawaranku langsung terduduk tegak menatapku.

"assistant mu?" tanya nya, "ya. Assistant ku.." ulangku.

"apa saja yang harus ku lakukan?" tanya nya lagi, "mudah. Hanya mengurusi rumah juga diriku saja. Dan aku akan memenuhi kebutuhan mu selama enam bulan ini.." jelasku.

Dia tampak berfikir, aku mengambil kesempatan untuk mencium bibirnya yang selalu membuatku ketagihan, "berfikirlah. Aku akan menantikan jawabanmu nanti malam. See you, young lady..." ujarku lalu langsung meninggalkannya sendirian.

Aku tidak tahu apa yang kukatakan tadi, juga atas penawaranku. Aku hanya mencari alasan agar dia selalu dekat denganku juga akan menjadi milikku.

Ya, aku ingin memilikinya. Seutuhnya.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

sorry about this chapt :) i know if it is so damn short but i don't get any idea to this chapt. i am so sorry :"(

Joe & Zoe [ON HOLD // Sugg's]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang