Dengan segala hormat, maaf kalo chapter ini di private. karna udah dibilangin dari awal kalo buku ini untuk 18th ke atas. kalo nekat baca ya follow dulu.
thanks! xx
enjoy!
****
Chapter 9 : Second Day (WARNING!!)
Mercendes Benz New York Fashion Week.
Tidak bisa kusangka aku akhir nya bisa melihat peragaan busana secara langsung! Dan burberry termasuk merk favorit ku. entahlah kenapa joe bisa mendapatkan tiket VIP untuk acara ini. tapi yang kalian tahu bahwa uang joe bisa membeli semua ini.
Semua yang datang sungguh sangat modis dan bermerk burberry semua! Andaikan aku anak berumur lima tahun, aku akan melompat dan bergoyang kegirangaan saat memasuki ruangan ini seperti baru saja mendapatkan boneka Barbie terbaru.
Dan sebagai bonus, aku mendapatkan foto bersama Kendall Jenner, Rihanna, Cara Delevigne, dan Paris Hilton! Oh my god! Aku akan sangat berterimakasih kepada joe untuk hari ini!
Acarapun dimulai, aku sudah siap dengan i-phone ditangan yang siap untuk memfoto semua pakaian yang akan kubeli setelah aku mendapatkan semua fasilitasku lagi.
***
"kau lapar?" tanya joe saat kami sedang berada didalam Porsche hitam nya kemarin, tanpa supir, "sepertinya iya." Jawabku. Dia mengangguk mengerti dan melajukan mobilnya kearah sebuah restoran.
Kami melenggang masuk kedalam restoran yang kebetulan relative ramai. Joe sudah meninggalkan jas nya didalam mobil. Lengan kemeja nya dia lipat hingga sikunya. Semua mata memandang kearah kami, atau tepatnya joe.
Tapi dengan sikap cueknya dia terus masuk dan menduduki sebuah meja yang terdapat tulisan 'reserved' diatasnya, "kau sudah membooking nya?" tanyaku.
"ya, disini selalu ramai." Jawabnya, "lalu untuk apa kau bertanya padaku?" tanyaku lagi.
Dia mengedikkan bahunya enteng. Mendesah pelan karena tingkahnya yang aneh, kucoba merilekskan punggungku ke kursiku. Joe memesankan semua makanan kami. Aku hanya mencoba menurut kepada apapun semua yang dia pesan. Toh, dia juga yang akan membayarnya.
Selama menunggu pesanan datang, tidak ada satupun diantara kami bicara. Kami terlalu sibuk dengan i-phone kami masing masing. Atau lebih tepatnya dia memang sibuk dan aku menyibukkan diri.
Jari jarinya menari lincah diatas layar. Wajahnya tampak serius dan sangat serius sekali dengan apa yang sedang dia kerjakan sekarang. aku hanya bermain game yang dapat membuang rasa bosanku.
Pesanan pun datang. Kami memakan dalam diam. Sungguh tidak nyaman jika suasana awkward sedang menyerang. Hanya dentingan garpu dan pisau yang mengenai piring yang menjadi pemecah keheningan diantara kami.
"ayo pulang." Perintah nya saat aku meletakkan gelasku yang sudah kosong kembali ketempatnya, "aku terlalu kenyang untuk bisa berjalan, joe.." protesku. Memang benar. Makanan disini sangat lezat dan aku menghabiskan banyak makanan tadi.
"kau mau aku tinggal disini?" ancamnya. Aku menyipitkan mataku kearahnya, "sangat licik dan tidak mengerti keadaan perut seseorang..." ujarku pelan, sepelan mungkin.
Aku akhirnya bangkit dan mengikuti joe yang menggenggam tanganku sambil keluar restoran ini.
***
"AAAAAAAAHH!!!!!!!" teriakan joe membuatku seketika terbangun dari tidur nyenyakku. Ada apa sih dia berteriak tengah malam seperti ini? tapi rasa panikku melebihi rasa jengkelku karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Joe & Zoe [ON HOLD // Sugg's]
Teen FictionATTENTION : ONLY FOR 18 YEARS AND ABOVE! Mereka hanya sepasang manusia yang terbuai akan indahnya cinta.... Dan itu normal.