11. The Red Girl

1.1K 23 0
                                    

Chapter 10 : The Red Girl

 

Dingin nya cuaca New York membuatku bangun dari tidur nyenyakku. Aku makin menarik selimutku agar bisa menenggelamkan seluruh tubuhku didalam nya. tapi ada yang aneh, aku merasa seperti ada seseorang bersamaku.

Aku akhirnya bangkit dari tidurku dan mendapati sosok joe tidur dipinggiran ranjang dengan shirtless nya. seketika itupun aku baru teringat kejadian tadi malam. Aku melirik tubuhku yang ternyata aku naked. Berarti semalam kami benar benar having sex.

Merasa itu normal karena kami sama sama membutuhkan, aku beranjak dari ranjangku dan masuk kedalam kamar mandi. Aku menatap cermin besar yang ada didalam kamar mandi dengan tidak percaya. Haampir seluruh tubuhku dipenuhi oleh kiss mark nya!

Stupid joe!

Hangat nya air menyentuh tubuhku. Merilekskan seluruh otot ditubuhku akibat semalam. Bagaimana dia menciumku, menyentuhku, dan membuatku melayang akibatnya membuat perutku melilit.

Tak sadar bahkan aku menyentuh beberapa kiss mark yang ada di payudaraku. Membuatku kembali lagi terbayang bagaimana dia membuatnya. Tidak, zoe! Hanya dengan memikirkan nya kembali saja sudah membuatmu horny? Betapa bodohnya aku!

Aku menyelesaikan mandiku dan melilitkan handuk putih sepanjang setengah pahaku mengelilingi tubuhku. Joe masih tidur nyenyak dipinggiran kasur dengan tangan kanan nya yang menjuntai kebawah hingga menyentuh lantai.

Entah apa yang kufikirkan hingga aku menghampirinya dan duduk bersimpuh didepannya hanya dengan menggunakan handuk. Kupandangi wajah tampan yang terukir sempurna didepanku saat ini.

Apakah aku sudah jatuh dalam pesonanya? Sehingga aku bisa terbuai dengan semua pesonanya? Dan bercinta dengannya?

Aku mengusap pipinya yang mulai sedikit ditumbuhi janggut halus. Bagaimanapun keadaannya, dia tetap dan selalu tampan.

"zoe?" lirihnya dengan suara serak khas bangun tidur. Matanya menyipit saat memandangku, "ya?" jawabku yang langsung melepaskan tanganku darinya.

"what time is it?" tanya nya lagi. Matanya sudah terbuka walau kadang dia memejamkannya lagi, "sepuluh pagi. Bangunlah, lalu mandi. Aku akan menyiapkan sarapan untuk kita berdua." Perintahku dan aku langsung bangun untuk berpakaian.

Dia mencoba duduk dengan gerakan sangat pelan. Sepertinya dia belum sepenuhnya sadar, "tidak usah. Kita akan check out dua jam lagi. Sebaiknya kita membeli sarapan diluar saja, kau lebih baik mengemasi barangmu." Ujarnya.

"baiklah, terserah apa katamu Mr. Edwards.." jawabku, "kau mau tetap disini atau bangun dan mandi dikamarmu sendiri?" lanjutku.

"ah aku ingin tidur lagi... bangunkan aku satu jam lagi, okay? Dan tolong kemasi juga pakaianku.." setelah itu dia kembali  terbaring dikasur dan memejamkan matanya.

Aku mengedikkan bahuku, mengambil pakaian didalam lemari lalu berjalan kekamar mandi untuk memakai nya.

Sudah lebih dari satu minggu kami disini. Dan untunglah hari ini kami akan kembali ke London. Aku mengemasi seluruh pakaian kami dan memasukkan nya kedalam koper, tapi tidak menutupnya karena malas dan aku belum berganti baju lagi untuk pergi.

Kenapa new York tidak menayangkan acara bagus disaat aku akan menonton televise? Akhirnya aku membiarkan televise menyala dan berjalan kedapur untuk menemukan makanan apa yang bisa mengganjal perutku selagi menunggu nya bangun.

Ada sebungkus roti dipantri, lumayan untuk mengganjal perut. Aku juga membuatkan dua gelas hot cappuccino untuk kami berdua.

Aku mengigit bungkus roti sambil membawa dua cangkir minuman ku kembali keruang televise. Berhubung tidak ada acara bagus, jadi aku mengambil i-pad joe dan memainkannya.

Joe & Zoe [ON HOLD // Sugg's]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang