Pagi itu banyak yang harus dipersiapkan oleh Wood- karena dia adalah kapten tim Quidditch Gryffindor.
Mengenai pertandingan dialah ahlinya. Madam Hooch memerintahkan tim untuk bertanding dengan bersih- meskipun Slytherin curang.
Angee dan Neville mengambil tempat duduk di sebelah Ron- yang sedari tadi meneriakkan nama Harry. Begitu antusiasnya murid asrama Gryffindor meneriakkan, "Gryffindor! Gryffindor pasti juara!"
Tidak kalah menarik- murid asrama Slytherin juga begitu kerasnya meneriakkan nama Slytherin. Profesor Dumbledore turut hadir dalam pertandingan Quidditch ini.
"Baiklah! Aku ingin melihat pertandingan yang bersih," dibukanya rantai bola bludger dan bludger itu melesat pergi- begitu pula snitch. Madam Hooch mengambil bola quaffle dan melemparnya ke atas.
"Angelina Johnson dengan mudahnya mengambil Quaffle!" teriak Lee Jordan yang menjadi komentator dalam pertandingan.
"Oh ayo Angelina! Okay! Dia melemparnya pada Katie Bell, dan Fred memukul bludgernya keras dan hampir mengenai kapten Marcus Flint! Angelina semangat kalahkan orang licik itu!" katanya.
"Lee Jordan!" kata Profesor McGonagall galak.
"Baiklah profesor, aku hanya bercanda. Angelina mencetak gol! Sepuluh angka untuk Gryffindor!"
"Woah! Gryffindor!" teriak Neville keras dan diiringi anggukan Angee. Ron sedari tadi meneriakkan, "Pukul bludgernya George! Ke arah Flint! Mati kau Malfoy!" kemudian Ron melirik Malfoy sinis.
"Alicia merebut bola dari chaser Slytherin! Melemparnya ke Angelina dan gol! Angelina melakukannya lagi! Dua puluh angka untuk Gryffindor! Oh tidak! Flint berhasil merebut bola dari Alicia dan dia berusaha mencetak gol- dan bagus! Kapten Wood menangkal dengan sangat bagus!"
"Ayo Wood! Semangat!" teriak Angee menyemangati dan Oliver menoleh senang. Dia tampak bersemangat.
"Slytherin memukul bludger mengenai punggung Wood! Oh tidak! Sepertinya bludger itu juga mengenai tangan kirinya! Wood terjatuh dari sapu dan pingsan sama seperti pertandingan Quidditch beberapa tahun lalu!" terdengar nada Lee Jordan agak khawatir. Sementara Profesor McGonagall memasang muka khawatir.
"Oliver!" teriak Angee khawatir.
"Harry melihat snitch! Dia melesat cepat! Oh Nimbus yang bagus Harry! Bludger mengejarnya- George memukul bludger itu dan mengenai sapu Flint! Dan Harry menangkap bola Golden Snitch dengan sangat bagus! Tambah seratus lima puluh angka untuk Gryffindor! Gryffindor memenangkan pertandingan dengan skor seratus tujuh puluh melawan nol! Sangat bagus Gryffindor!!" teriak Lee Jordan kemudian murid asrama Gryffindor riuh dengan ledakan tepuk tangan dan sorakan.
"Woah! Bagus Harry!" seru Hermione.
Terdengar sorakan bahagia dari asrama Hufflepuff dan Ravenclaw dan juga seruan kecewa Slytherin. Malfoy yang tadinya berwajah meremehkan, sekarang pucat pasi dan sinis kearah Ron. Ron menatapnya dengan ejekan.
-oO0Oo-
"Bagus sekali Harry!" kata Fred bangga.
"Kau sungguh luar biasa! Kita punya seeker yang menangkap snitch kurang dari tiga menit! Bayangkan!" George menyeringai.
"Selamat Harry, kau sangat hebat!" Angee memeluk Harry dan bergantian dengan Hermione.
"Dimana Wood?" tanya Katie Bell.
"Mungkin di rumah sakit, kita siapkan kejutan untuknya, dia kan belum melihat siapa yang menang bukan?" kata Fred dan disetujui oleh anggota tim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at My Eyes Princess (Oliver Wood Story)
FantasyYear 3 to the next! Berawal dari pertemuan mereka pada tahun ketiga Angelina Podmore di Hogwarts, kesetiaannya pada Oliver Wood tidak pernah bisa tergantikan. Harry, Fred, dan George mengetahui kisah cinta mereka dari awal mula mereka bertemu. ...