"Lihat! Harry dapat Firebolt!" teriak Seamus Finnigan heboh.
"Woah hebat Harry!" seru Oliver memandang Firebolt itu dengan kagum.
"Siapa pengirimnya?" tanya Angee membaca secarik kertas yang bertuliskan 'Padfoot'. Dia tersenyum pada Harry.
"Angee! Nilai OWL ku bagus!" seru Oliver sambil mengangkat tubuh Angee dan berputar bahagia.
"Selamat Oliver! Aku harap kau menemukan suatu pekerjaan yang bagus tahun depan," kata Angee senang.
"Trims Angee. Bagaimana dengan Dominique?"
"Dia mendapat nilai yang bagus juga— Dad menulis surat yang isinya akan memberikan banyak permen dan kue coklat ke asrama," seru Angee bahagia menggenggam tangan Oliver.
"Selamat juga padamu karena naik kelas empat— berjanjilah kau akan datang ke Piala Dunia Quidditch beberapa bulan lagi! Ingat ya! Aku akan menunggumu," kata Oliver bersemangat.
"Piala Dunia Quidditch? Darimana kau tahu?"
"Ayah mendengar kabar dari Mr. Ludo Bagman," katanya gembira menyambut Piala Dunia Quidditch.
"Kau antusias ya, lagipula itu hanya quidditch," kata Angee menggodanya.
"HANYA QUIDDITCH?!!"
"Tenang Mr. Wood! Aku hanya bergurau, haha.. lagipula kan aku senang dengan quidditch," kata Angee tertawa geli melihat Oliver yang memanas.
"Untung kau kekasihku— kalau begitu aku ingin mrnghabisimu," katanya memiringkan kepalanya dan memegangi tangan Angee.
"Jangan! Jangan sekarang— banyak orang di sini, salah satunya Profesor Snape," kata Angee menangkis tangan Oliver.
"Apa hubungannya dengan Snape?" tanya Oliver tersenyum dan mencium Angee sekilas. Angee memeluknya erat karena merasa bahagia Oliver dapat menemui kelulusannya dengan mudah.
"Permisi Wood," kata suara Profesor McGonagall mengagetkan mereka. Sontak mereka melepas pelukan dan menatapnya gugup.
"Jangan hiraukan aku— aku hanya ingin bilang pada Miss Angelina Podmore, kalau kau adalah prefek tahun depan, jadi persiapkan dirimu ya," katanya tersenyum.
"Aku prefek lagi Profesor?"
"Ya tentu saja!"
"Bagaimana denganku Profesor?" tanya Oliver memotong.
"Kau sudah lulus Wood! Semoga kau memdapat pekerjaan yang bagus. Oh ya— aku menyukai kalian," katanya tersenyum dan mengalih dari pandangan.
"Dia saja suka pada kita Angee," kata Oliver tersenyum puas.
"Dia mengatakannya dulu."
"Hei sobat!" sapa Ernie Macmillan menyalami tangan Wood.
"Hei, selamat ya! Dan dimana aku bisa mendapat segelas butterbeer gratis?" tanya Ernie menggoda Oliver.
"Oh ayolah Macmillan— banyak butterbeer yang disiapkan di sini, apa aku harus membawamu ke Three Broomstick's?" kata Oliver memutar bola matanya sambil tersenyum.
"Aku hanya bercanda jembalang," ejek Ernie.
"Kau sangat menyebalkan Kutu! Harus kuakui, meskipun kau menyebalkan— tapi aku juga akan merindukan kekonyolanmu itu," balas Oliver.
"Sukses kapten," katanya menjabat tangan Oliver dan menghilang bersama Justin ke kerumunan anak Hufflepuff yang merayakan kelulusan.
"Aku akan sangat merindukanmu Angee," katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at My Eyes Princess (Oliver Wood Story)
FantasyYear 3 to the next! Berawal dari pertemuan mereka pada tahun ketiga Angelina Podmore di Hogwarts, kesetiaannya pada Oliver Wood tidak pernah bisa tergantikan. Harry, Fred, dan George mengetahui kisah cinta mereka dari awal mula mereka bertemu. ...