The Quidditch World Cup ( II )

1K 124 1
                                    

Dear Angee,

Aku pikir ini hanyalah sebuah lelucon, tetapi ini nyata. Aku di The Burrow sekarang! Mr Weasley menjemputku. Dan kau tahu apa yang terjadi dengan Duddley? Lidahnya liar Ange!!

Itu semua berkat Fred dan George hahaha.. aku yakin paman pasti ngomel-ngomel. Angee, sampai ketemu!

Sahabatmu tersayang,

Harry.

Gadis itu mendapati surat yang ditulis oleh Harry dengan tersenyum. Bahkan dirinya malah ingin mampir ke Burrow untuk menemui Hermione dan Ginny. Kalaupun ada itu hanyalah alasan untuk bertemu dengan Si Kembar Weasley dan Harry.

Angee teringat akan Neville yang entah datang atau tidaknya ke Piala Dunia Quidditch. Sekilas ide muncul untuk mengiriminya surat menjelang Piala Dunia Quidditch 1994.

Dia berlari ke meja yang biasanya digunakan Anthony untuk membaca komik muggle yang dibelikan Mr. Podmore kalau berkunjung ke mall- toko besar dengan serba keindahan di dalamnya- menurut Angee.

Setelah dia mendapati perkamen kosong di laci meja Anthony, dia segera menulis surat untuk sahabatnya itu. Angee sangat merindukan Neville yang selalu membuatnya tertawa. Di sisi lain dia juga merindukan Ernie Macmillan yang rumahnya terbilang jauh darinya. Angee berharap kalau akan bertemu dengan Ernie saat di Piala Dunia nanti.

Sceever terlihat bosan dengan tatapan mata pemiliknya itu. Tapi dia tetap menuruti kemauan sang pemilik. Jadi dia terbang memutari langit untuk beberapa waktu dan mengantarkan surat kepada Neville.

Dear Neville,

Sudah kubilang kan aku merindukanmu. Jangan pernah berpikiran kalau Wood akan mengutukmu!

Jadi kau akan datang apa tidak? Waktu sudah semakin dekat Neville. Aku juga hanya memiliki sedikit waktu untuk berkunjung ke Burrow. Mungkin aku akan membatalkannya.

Salam kasih,

Angelina Podmore.

Tidak ada balasan kembali surat itu. Berhari-hari Angee menunggu balasan dari Neville yang entah sedang apa di sana. Sceever hanya terdiam di ambang jendela kamarnya.

Rumah terlihat sepi karena Anthony dan Joseph yang pergi ke rumah kakeknya; Dominique dan Mr. Podmore yang sibuk dengan kementrian dikarenakan jadwal pertandingan terbilang cepat.

Malam itu hanya Angee hanya melamun mengingat kebahagiaan bersama temannya. Di Burrow dia yakin kalau semua orang sedang berpesta kecil-kecilan. Mengingat ulang tahun Harry membuatnya tersenyum karena kata Harry kue yang dibuatnya sangat enak.

Hujan deras mengguyur Diggle Zent. Angin bertiup cukup kencang melambaikan gorden Angee yang mulai basah.

Rasanya disini, sangat sepi. Padahal banyak tetangga yang cukup mengenalku. Tapi kenapa mereka lebih mengurung diri dirumah?

"Aku tahu Sceev kalau Mr. Diggle ada dirumah. Tapi kenapa Dad masih di kementrian? Sampai kapan aku harus menunggu mereka?" tanya Angee bosan, "bagaimana kalau sandwich hangat Sceev? Groovy akan membuatkan kita."

"Groovy! Buatkan empat sandwich daging!" seru Angee dari dalam kamarnya yang di susul seruan peri rumah dari bawah. "Ya Nona!"

Pintu terbuka menampilkan peri rumah dengan balutan baju rapi- bukan seperti Dobby- yang membawakan empat sandwich panas yang baru matang. Dia menyajikan dengan ramah kepada majikannya itu.

"Groovy, sebenarnya aku mau satu, dan satu lagi untuk Sceever," kata Angee.

"Lalu yang dua?" tanyanya.

Look at My Eyes Princess (Oliver Wood Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang