Masalah lagi di pagi hari. Entah kenapa menemui orang yang tidak dapat berbahasa Irlandia. Seperti murid Durmstrang yang kebingungan dihadapan Neville.
Seorang murid Durmstrang menanyakan suatu hal pada Neville. Sementara Neville hanya melongo melihatnya dan membelalakkan matanya pada Angee.
"Jenggot Merlin kau Neville! Kau kira aku tahu bahasa mereka?"
"Aku sangat payah dalam berbahasa, kau yang lebih pintar dariku. Seharusnya kau dapat mengetahui apa yang dibicarakannya," rengek Neville memang benar ingin dihajar seketika itu.
"Kau pikir aku juga tidak payah hng?!"
"Er— sorry 'bout it. I—i can't speak your language. Er— can you speak Ireeland? Er— Irish i mean," kata Neville agak tergagap saat memulai bicara dengannya.
"Lanjutkan Neville!"
"Mau kulanjutkan seperti apa?! Kau lebih terampil berbahasa daripada aku!"
"Little bit of courzè. Dó yóu know 'boutz pazword tó Diagón Allèy?" lirihnya.
"APA TADI KAU BILANG?!" bukannya menjawab, tetapi Neville malah balik bertanya padanya.
"NEVILLE!"
"Ya kan dia tidak jelas bicaranya. Mana mungkin aku menjawabnya, kau pikir telingaku ini ajaib apa?!"
"Ya sudah! Suruh dia mengulangi."
"Can you—" Neville berhenti, "Angee, apa bahasanya mengulangnya kembali?"
"Ah Merlin! Lebih baik aku kabur daripada menjadi gila karenamu," gerutu Angee menggaruk kepalanya.
"Seharusnya kau salahkan dia!"
Tetapi laki-laki itu tahu dan dia mengulangnya kembali dengan nada agak keras. "Can yòu tell me a pazword tò entering the Diagòn Allêy?"
"Diagon Alley? I don't know the password—"
"Neville!"
"Aku memang tidak tahu Angee!"
"I'm sorry about my friend, he's sick. Fever i think, or not eh? Mad or crazy or something like that," kata Angee membuat Neville menajamkan matanya. Angee terkekeh dan menaikkan bahunya.
"I'm not crazy! She's lie— you must believe me."
"Yeah you're not crazy. Your name is Neville Longbottom."
Siswa itu terdiam menyaksikan tingkah aneh mereka. "Guyz, what'z the pazword?"
"Diagon Alley wasn't use password. I mean—" Neville terhenti. Menatap Angee dan bingung apakah bahasa yang dia gunagan sudah benar.
"Yang penting kau bicara Longbottom," jawabnya.
"How to entering Diagòn Alléy?"
"You can—"
"Apparate?"
"Obviously not."
"How—"
"You can ask to me," mendadak sosok laki-laki bermata abu-abu itu muncul. Dia yang kemarin mengawal Viktor dan Igor Karkaroff saat memasukkan nama pada piala api. Dan sekarang apa yang dilakukannya disini?
Laki-laki itu menatap Angee dengan sangar. Wajahnya memang sedikit menawan, tapi tatapannya tidak mengenakkan. "C'mon, I'll tell u mòre."
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at My Eyes Princess (Oliver Wood Story)
FantasyYear 3 to the next! Berawal dari pertemuan mereka pada tahun ketiga Angelina Podmore di Hogwarts, kesetiaannya pada Oliver Wood tidak pernah bisa tergantikan. Harry, Fred, dan George mengetahui kisah cinta mereka dari awal mula mereka bertemu. ...