Setelah seharian di kantor seokjin tidak ada pencerahan dan perubahan. Dia memilih untuk bertemu sahabat nya setelah jam pulang kerja.
Berniat menceritakan semua yang terjadi sama hubungannya dengan irene, berharap mendapat titik terang dan harapan.'gue mau curhat' todong seokjin pada laki laki yang baru saja datang.
'baru dateng gue, belum juga duduk' keluh sahabat seokjin yang baru saja menyimpan mantel di kursi.
.'curhat apa lo? panjang gak?'
'curhat tetangga gue' jawab seokjin ketus.
'elah jin. Kusut amat lo, kenapa lagi sih?'
Berhubung seokjin dan laki laki di depan nya ini sudah bersahabat dari sekolah menengah pertama hingga sekarang.Ken, sahabat dari seokjin ini sudah tau betul gambaran besar yang terjadi sama seokjin sampe sampe suram gitu mukanya.
'okeh, kalo panjang gue pesen makan dulu ajah, laper'
Seokjin yang akhirnya memutuskan membagi kisah nya pada teman yang sudah dianggap seperti belahan pantat nya. Eh.. belahan dada. Astaga, maaf belahan jiwa.
Enggak kuat juga dia di diemin sama pacar nya.
'kenapa? Irene?' seokjin mengangguk kecil
Karena tadi dibilang ken adalah belahan jiwa seokjin, maka ken akan dengan cepat tahu jika seokjin bilang ingin curhat pasti ini masalah perempuan. Karena seokjin bukan orang yang mudah sekali membagi cerita cinta nya pada orang lain. Hanya pada ibu dan adik nya, itu pun terpaksa karena mereka memaksanya untuk bercerita.
'makan dulu ya. Butuh tenaga soalnya kalo dengerin lo curhat' tawa ken keluar dengan renyahnya tapi tidak berhasil membuat seokjin ikut tertawa. Biasa dia akan dengan mudah tartawa pada apapun yang temannya ceritakan.
Masalah serius nih. Pikir ken.
.'hah. Kenyang.. Gimana gimana jin?' karena sudah merasa kenyang ken pun sudah siap mendengarkan cerita temannya itu.
'irene marah' hanya mendengar kata barusan ken sudah tertawa keras, membuat seokjin mantapanya tajam.
'marah mulu akhir akhir ini'
Seokjin juga sadar jika pacarnya akhir akhir ini sering banget marah padanya. Karena hal sepele. Menurut nya.
'tapi udah dua hari dia diemin gue' ken sedikit terkejut mendengar cerita seokjin. Biasanya mereka hanya sanggup diem dieman sehari tok. Sekarang dua hari, hebat irene ada kemajuan.
'kenapa emang?'
'dia minta break'
'dia minta break, terus lo diemin? Begoo nya lo jin' ken yang tak sadar berucap dengan nada yang keras menarik perhatian penggunjung kafe, membuatnya membungkuk meminta maaf.
'jin, lo tau break itu kata lain dari putus?'
'gue tau'
'terus?'
'dia yang minta' jawab nya sedikit sombong.
'pasti ada alasannya kan?' seokjin kembali mengangguk pada sabahatnya.
'alasan yang sama?' jin kembali mengangguk dan memainkan gelas kopinya.
'lo diemin dia gini, berarti sama aja lo setuju kalo dia minta putus dari lo'
'enggak lah, gue nungguin dia chat gue duluan'
'ya Tuhan. Siapa sih cewek nya? Lo apa irene?'
'dia marah tuh pasti lo nya udah bikin dia kesel'
'dia yang mau kok'
Gini nih yang buat ken milih makan dulu daripada dengerin seokjin curhat dulu. Makan ati kan. Dasar seokjin yang keras gak bisa banget di salahin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BREAK (SELESAI)
Aléatoiredua insan yang sedang dalam masa perbaikan hubungan menuju SAH. Cerita dari kim seokjin dan bae joohyun yang sedang berusaha memperbaiki hubungan mereka.