bagian 19

897 101 29
                                    

'loh yang, kok ibu ayah sama yerim ke mau kesini?'
Hari keempat irene sakit. Sudah jauh lebih baik dari kemarin hari. Tapi irene masih di anjurkan untuk istirahat di rumah.

Membuat seokjin pun masih setia menemaninya, walau hari ini dia menemaninya dari sepulang dirinya kerja, karena tidak mungkin dia ijin pulang awal lagi. Bisa bisa di amuk oleh teman satu ruangan.

Dan tak tanggung tanggung seokjin yang datang ke rumah irene lebih dulu, memberitahu sang pacar jika keluarganya akan berkunjung juga, menjenguk irene

Oh ya. Seokjin juga belum memberitahu kabar bahagia yang seokjin dapat kan pada irene, rencananya baru hari ini dia akan memberitahunya.

'ya kan mau nengok kamu, yang' dengan telaten seokjin mengupas buah apel dengan pisau buah yang sengaja di siapkan.

'ya maksud nya gak usah serombongan juga yang'

'rombongan gimana? Keluarga aku cuma segitu gitunya kok?'
Seokjin menyuapkan potongan apel yang sudah ia kupas pada mulut irene, dan diterima dengan terpaksa.

'yaudah kapan dateng nya? Aku siap siap dulu'
Merasa tak akan pernah menang berdebat dengan sang pacar, irene memilih menyerah..

'lagi di jalan'

Mata irene membesar dengan tiba tiba saat mengetahui orang tua pacar nya akan berkunjung.

'yang, kenapa gak dari tadi ngasih taunya?' irene yang agak panik, menyibak selimut nya dan segera bergegas menuju kamar mandi yang ada di ruangannya.
.
.

Seokjin dan irene sudah duduk bersebelahan di ruang keluarga Kediaman bae joohyun, sedikit tegang. Karena yang awal hanya berniat menjenguk irene yang sedang sakit, tapi nyatanya ia merasa seperti ada obrolan penting lainnya.

'nak irene, gimana kabar nya?'

Kali pertamanya untuk orang tua seokjin berkunjung ke rumah kediaman bae. Membuat irene tegang sendiri. Aneh juga melihat orang tua nya dan orang tua seokjin duduk berhadapan di satu ruangan.

'sudah lebih baik bu' dengan setelan rumahan dan jaket yang masih menempel di badannya, masih menunjukan kalau memang irene belum sembuh betul.

'maaf ya, ibu sama ayah baru bisa jenguk nak irene'

'sama adek juga bu' heh, yerim, yang duduk di sebelah ibunya tak terima jika nama nya gak di sebut, padahal sosok nya ada.

Semua yang ada di ruangan tertawa dengan tingkah yerim yang polos.

'iya sama adek juga, maaf ya jadi ribut deh rumah nya' hehe

Gak nyangka ibu seokjin bisa ngelucu juga. Pikir irene.

'gak apa apa bu, lagian cuma demam biasa'

'iya, tapi abang itu loh gak biasa kak'
Kan. Kan. Mulai deh comel nya.

Seokjin yang duduk di depan yerim memberikan tatapan mengerikan pada adiknya itu.

'iya, abang nya heboh pas irene sakit' eh, bukan nya marahin sang adik, kok ibunya tumben belain.

Muka seokjin outo merah lah.

'hehe, iya makasih banget loh. Seokjin juga udah bantu mama buat ngerawat irene. Gak kaya adiknya tuh'

Kan kena juga. Taehyung yang lagi asik duduk di kursi pojokan ruang tengah nya kena semprot juga deh. Padahal nafas ajah udah pelan banget. Masih ajah kena omel.

'kan lagi ujian mah' bela taehyung dengan memasang muka memelas.

'iya iya'

Hehehe.
Kok jadi bahas duo bontot ya?

BREAK (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang