PART 19

3.4K 134 3
                                    

Tak terasa seminggu telah berlalu.Mereka semua kembali pergi kesekolah untuk melakukan aktivitas seperti biasanya.
Dengan wajah yang kusut seperti pakaian yang belum di setrika putri,ana,alea dan siskha memasuki kelas tepat pada saat bel masuk berbunyi.

Kring....kring....Kring  (suara bel)

"Selamat pagi anak-anak" sapa seorang guru mapel b.indonesia yang bernama bu aya.

"Pagi bu..."kompak para murid.

Setelah berbasa-basi menanyakan perihal liburan kemarin akhirnya Bu aya mulai menerangkan materi bahasa indonesia. Para murid terlihat memperhatikan penjelasan bu aya dengan serius tapi ada juga yang sedang asik mengobrol di bangku belakang.

"Hey-hey...sumpah hari ini gue males banget buat dengerin tuh ocehan buaya!" Kata alea yang menghadap kebelakang ke arah ana dan putri.

"Bu aya Al, bukan buaya!!" Siskha juga ikut menghadap ke belakang.

"Apa bedanya? Bu-a-ya..sama aja kan?!"

Siskha dan alea terus saja berdebat tentang hal itu, sedangkan Putri dan ana hanya bisa diam mendengar akan setiap kata yang keluar dari mulut kedua sahabatnya itu.

"Udah lah, ngapain juga di ributin!! Nggak penting pembahasan kalian" Ana mencoba melerai Alea dan Siskha.

"Iss lo mah gitu! Tapi gue nggak salah kan,na? Orang namanya buaya" Tanya alea yang sedikit kesal

Ana tampak berpikir mengenai pertanyaan alea tersebut, "Emm...iya sih!"

"Nah,kan! Apa gue bilang, Ana aja setuju"
Alea menunjukkan wajah sombongnya.

"Ihhh, kenapa lo nggak bela gue sih na?" Siskha merengek seperti anak kecil karena tidak mendapat pembelaan dari ana.

"Emang siapa sih, nama panjangnya?"

"Namanya bu ayana,Put!" Jawab siskha dengan cepat.

"Kok, gue mikir nya malah jadi bu ayanan,ya?!"

"Pfft, hahahaha....lo bener put! Bu-a-ya-nan...hahahaha" Alea tertawa mendengar kata-kata putri.

Siskha dan Ana juga ikut tertawa. "Hahaha.....mungkin dulu dia sering ayanan!"

Karena terlalu sibuk membahas nama guru mereka, ke empat siswi tersebut tidak sadar jika mereka sedari tadi diperhatikan oleh sang pemilik nama.

"Ekhem...wah,seru banget kayaknya! Lagi pada bahas apa ini?" Tanya Bu aya dengan wajah garang yang membuat ke empat nya diam.

"Eh,ibu! Hehehe...kita lagi bahas bu aya!" Alea menampilkan cengirannya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Apa?" Terkejut bu aya dengan wajah merah padam karena marah.

"Ma..maksudnya buaya bu! Buaya di sungai sebelah rumahnya si alea. Ya kan al?" Alibi Siskha takut terkena amarah dari bu aya.

Sedangkan alea yang di tanya hanya memasang wajah cengo karena tidak mengerti maksud dari Siskha. Ia bingung, padahal di sebelah rumahnya tidak ada sungai.

Tak kunjung menjawab akhirnya putri memukul lengan alea yang sedang menatap siskha bingung.

"Ah..iya bu!! Buaya di sungai sebelah rumah saya itu loh.."

"Sudah jangan banyak alasan! Jika kalian tidak ingin mengikuti pelajaran saya, lebih baik keluar" tegas bu aya sambil menunjuk ke arah pintu.

Alih-alih memasang wajah sedih, ke empat siswi tersebut malah bersorak ria atas perintah bu aya.

"Thanks bu! Kita pergi dulu..Yuk, guys Cabut!!" Ajak Putri kepada sahabatnya.

Mereka pun berdiri kemudian melangkah pergi keluar kelas, tapi belum juga menginjakkan kaki di koridor alea berbalik dan menyalami bu aya.

Bad Girls Vs The Perfect BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang