PART 25

4K 122 47
                                    

"So?" Alea bersuara untuk memecah keheningan yang terjadi.

Memang sejak kehadiran alea tadi, keadaan menjadi canggung. Terutama bagi siskha dan nathan sendiri.

"Lo sih Nenek Sihir jadi diem semua dah" balas Elvino.

"Apaan sih?" ucap Alea. Sedangkan siskha yang berada di sampingnya hanya memutar bola mata sambil berdecih.

"Dasar gak tau diri!!"ceplos Elvino.

Alea berdiri."Heh, lo kok kayaknya nggak suka banget gue ada disini"

Elvino ikut berdiri. "Lah, emang!!"

Alea semakin geram mendengar jawaban elvino. Ia hendak maju, "udahlah al. Diem disitu!"

"Tapi kan put~~"

"Gue bilang diem, ya diem" akhirnya alea menuruti perintah putri dan kembali duduk dengan tenang.

"El!?" Panggil fathur.

"Hmm?"

"Ini kegiatan lo yang pegang kan?"

"Ha? Yang mana?" Elvino mendekat le arah fathur dan fathur menunjukkan layar laptop di depan elvino.

"Eh, bukan!! Ini bukan gue yang pegang. Kalo bukan nathan ya dava!! Gue sih nggak" tunjuk elvino ke nathan dan dava.

"Kalian berdua kesini deh!" Peribtah fathur.

"Kenapa thur?" Dava mendekat dan Mereka akhirnya sibuk mengurus hal itu.

Alea merapat ke siskha, oemudian berbisik."Emm, sis. Gue minta maaf ya! Gue nggak tau kalo disini juga ada nathan."

Masih merasa kesal,siskha mendorong alea sedikit menjauh.

"Ampun ya sis, gue kasih apapun deh yang lo mau asalkan mau maafin gue. Ya ya ya?" Mohon alea dengan menyatukan kedua tangan dan memasang wajah puppy eyes nya.

Ana juga ikut menoleh mmeperhatikan keduanya."Sis itu Alea minta maaf malah diem mulu"

"Ok ok!! Gue maafin. Tapi gue mau shoping nanti dan lo harus bayarin semua" siskha tersenyum samar.

'Buseet, bisa habis nih tabungan gue' batin alea.

"Mau nggak?"

"Ah, iya deh!! Apasih yang nggak buat siskha yang comel." Alea mencubit pipi siskha.

Diam-diam Nathan memikirkan ucapan alea tadi. Apakah benar, siskha juga merasakan apa yang ia rasakan?
sebuah perasaan yang entah sejak kapan telah ada pada dirinya?

Entahlah mereka masih sama-sama meyakinkan perasaan tersebut atau bahkan mereka telah yakin dengan rasa itu,CINTA rasa itu mungkin yang bisa mendefinisikan keadaan ini.Namun mereka masih sama-sama gengsi untuk mengakuinya.

"Tadi kalian manggil kita ada urusan apa ya??"tanya Siskha mengalihkan fokus keempat siswa yang sibuk membahas tugasnya.

"Oh, iya! jadi gini, kita manggil kalian mau bilang kalau perlombaannya diadakan 3 hari lagi"jelas Dava.

"Kok bisa cepet banget sih"Ana yang merasa masih belum siap.

"Lombanya maju makanya sekarang kita latihan lebih exstra lagi biar hasilnya memuaskan" jawab Dava yang membuat ketiga cewek tersebut menghela nafas panjang sedangkan Putri hanya menyimak pembicaraan tersebut dengan sesekali melirik Fathur yang sibuk dengan Laptopnya.

Merasa dirinya dilihati Fathur pun mengalihkan pandangannya sehingga mata mereka bertemu namun hanya beberapa detik saja Fathur pun kembali menatap laptopnya.

Bad Girls Vs The Perfect BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang