"Permisi..." tegur seseorang.
Mereka menoleh ke orang tersebut. Dan ternyata dia adalah adik kelas yang mereka lupakan namanya. Ia tanpak bergetar ketakutan dan terus saja menundukkan kepala manatap lantai.
"Apa?" Tanya putri dengan nada ketus dan wajah datarnya.
Ana menendang kaki putri supaya tidak membuat si adek kelas itu tambah ketakutan.
Putri menoleh ke ana dan memahami maksudnya. "Cih iya! Ada apa?" Ulangnya masih dengan nada sedikit ketus.
"Anu...ta-tadi...itu...em..anu" adik kelas berbicara terbata-bata.
"NGOMONG YANG JELAS BISA NGGAK SIH?" Entah kenapa putri tersulut emosi hanya karena si adkel itu.
Adkel tersebut tersentak ke belakang, terkejut dengan bentakan putri.
"Put!" Tegur ana lagi. Putri menhembuskan napas kasar menetralkan emosinya.
"Eh, tunggu! Lo..." tunjuk alea ke adkel. "Lo anggota osis kan? Ah, iya bener anjirr. Dia kelas sepuluh, anggota osis tapi gue nggak tau namanya sih!"
"Oh, jadi lo anteknya si bunglon!?" Putri mengangguk-anggukan kepala sambil meneliti adkel itu dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Nyuruh apa dia ke lo?"
"Anu...itu kak...emm i-tu."
"SIALAN! LO MAU NGUJI KESABARAN GUE YA?" Lagi, putri membentaknya. Untung saja kantin sedang sepi saat itu.
"Weh, put santai lah! Minum dulu nih es teh. Biar gue yang ngomong!" Siskha beranjak dari duduknya menghapiri si adkel. Tanpa di duga, ia malah menyilangkan tangannya di dada dan menatap tajam si adkel.
Adkel tersebut tambah takut karena merasa terintimidasi oleh siskha.
"Lah goblok!! Malah takut dia ama siskha" gumam alea. Ana hanya menghela napas pasrah dengan sahabat-sahabatnya ini karena memiliki sifat kejam.
Mau tidak mau Ana ikut berdiri dan mendekati adkel tersebut."Maaf dek! Kalo boleh tau, adek ini siapa ya? Trus ada perlu apa sama kita?" Tanyanya lembut.
"Ak-aku...sari kak, 10ipa1. Ta-tadi aku di su-suruh buat manggil kakak-kakak buat ke ruang osis"
"Oh, gitu!? Ngapain di suruh kesana?"
"Maaf kak, ta-tapi aku nggak tau!"
"Ya udah makasih infonya" dia mengangguk kemudia berlalu meninggalkan keempatnya.
Di meja alea malah sibuk meminum es teh milik siskha sedangkan putri memainkan hpnya.
"Kuy!" Ajak ana ke putri dan alea.
"Kemana?" Tanya putri bingung.
"Ke neraka!" Celetuk siskha asal.
"Nggak mau ikut gue! Gue kan orang baik jadi masuk surga deh."
"Iya in aja lah" siskha menghela napas pasrah. "Yuk ah,cepetan ke ruang osis."
Alea mengernyitkan dahi."Lo kok semangat banget sis?"
Krik..krik..krik..suasana menjadi sunyi. Putri, dan ana menatap siskha dengan pertanyaan yang sama seperti alea tadi.
"Ya harus semangat lah! Ya kan na?" Siskha menyenggol lengan ana meminta bantuan tapi ana malah memasang wajah cengo.
"Apaan nih? Katanya kita sahabat tapi kok main rahasia-rahasiaan. Aku tuh sedih tauk" alea mulai curiga dengan gelagat siskha.
Mendengar kata-kata terakhir alea putri berlagak ingin muntah. "Eh, al. Gue jijik dah denger lo ngomong gitu"
![](https://img.wattpad.com/cover/173596745-288-k259508.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girls Vs The Perfect Boys
Novela Juvenil"BAD GIRLS" dua kata yang sangat di benci oleh banyak siswa maupun siswi. "BAD GIRLS" kata yang tidak jauh dari keonaran,kerusuhan,tawuran,bolos, dan selalu melanggar peraturan. Tapi apa jadinya bila mereka dipertemukan oleh para cowok yang sangat t...