"Ya tuhan...capek banget badan gue." Siskha mengelap keringatnya yang sejak tadi bercucuran. "Emang kejam banget tuh orang." Ia duduk di bangku penonton tepi lapangan basket."Siapa yang kejam?" Tanya Nathan tiba-tiba.
"Dih, kepo!?"
Nathan mengerti, yang Siskha maksud adalah dirinya. "Gue cuman pengen lo menang." Nathan diam sejenak. "Toh kalo menang lo juga kan yang seneng, mertua gue bangga punya anak lo"
"Wait!!? Mertua? Gak salah denger gue?"
"Emang lo punya penyakit pendengaran?" Nathan malah balik bertanya.
"Lo mau hina gue tuna rungu?"
"Kalo lo nggak punya penyakit pendengaran,berarti yang lo denger tadi emang bener." Wajah Siskha bersemu. Nathan yang melihat itu menampakan senyum simpul.
"Aish, apaan sih lo? Ga jelas banget." Siskha melangkah pergi.
"Mau kemana?"
"Ke kelas lah!?"
"Kelas lo arahnya ke sana dodol.." tunjuk Nathan berlawanan dengan arah Siskha.
"Eh, iya." Cengirnya malu. Berbalik menuju ke arah yang di tunjukan oleh Nathan.
---------------------------------------
"Hai guys!?" Sapa Siskha kepada Ana dan Alea.
"Udah balik lo? Capek banget kayaknya!!" Ucap Alea.
"He'em capek..." eluhnya. "Punggung gue mau rontok rasanya"
"Gue nggak ngomongin badan lo yang capek!!"
Siskha mengernyit. "Lah trus apa dong?"
"Hati lo..." goda Alea. "Ihirr..cemiwiw" sambil tertawa
Siskha menatap aneh pada Alea, kemudian menyenggol lengan Ana. "Kenapa tuh?" Tunjuknya ke Alea.
Ana hanya mengangkat bahu kecil tak menghiraukan.
"Putri mana?" Mendengar pertanyaan Siskha, Alea langsung saja diam.
"Huh...mungkin masih di tahan sama si ketos"
"Oh!!"
"Nanti jadi kan Al?" Siskha menaik turunkan alisnya,mengode Alea.
"Paan?"
"Jangan pura-pura lupa ya lo!?"
"Gue beneran lupa njir" Alea memasang wajah tanpa dosa.
"Ck. Mall, shoping, and you"
"Ok ok!"
"Horeeeh. Tambah cantik aja lo Al."
"Gue juga mau dong Al?" Rayu Ana.
"Apa lagi?" Lirik Alea ke Ana.
"Hehehe... mall, shoping and you!"
"Ah elah!! Gampang mah itu. Kalo perlu gue beli dah gedung mallnya juga" cuek Alea. "Apasih yang nggak buat kalian!?"
"Wohoho, Alea kuuhh..." Siskha spontan memeluk Alea dengan erat. Begitu juga dengan Ana yang ikut mendekat memeluk keduanya.
Bruuuk...
Hampir saja mereka terjerembak kebelakang karena merasa mendapat dorongan dari seseorang.
"Eh, anjing!?" Umpat Alea.
"Siapa sih?" Ana menengok kebelakang dan mendapati Putri sudah menempel, ikut berpelukan.
"Gue nggak di ajak pelukan"
"Lo aja baru dateng ogeb!" Kesal Siskha.
"Hehehe, sorry!! Pelukan lagi yok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girls Vs The Perfect Boys
Teen Fiction"BAD GIRLS" dua kata yang sangat di benci oleh banyak siswa maupun siswi. "BAD GIRLS" kata yang tidak jauh dari keonaran,kerusuhan,tawuran,bolos, dan selalu melanggar peraturan. Tapi apa jadinya bila mereka dipertemukan oleh para cowok yang sangat t...