tak...tak...tak...(suara keyboard)
Hanya suara itu yang sedari tadi terdengar di setiap penjuru ruang osis. Memang sudah hampir 45 menit yang lalu Putri dan Fathur sibuk dengan tugas masing-masing.
Tiba-tiba Fathur berbicara.
"Put..""Hmm" gumam Putri yang terus terpaku dengan laptopnya.
"Putri..." panggil Fathur sekali lagi.
"Apa?" Lagi. Putri tidak mengindahkan panggilan Fathur.
"ARESHA PUTRI NARENDRA!" Geram Fathur kepada Putri.
"Apaan sih lo, ganggu gue aja!" Akhirnya Putri menengok ke samping, dimana Fathur berada.
"Lagian lo juga! Ada orang manggil tuh nengok bukan di cuekin.."
"Lo cerewet ya! Dasar bunglon. Mau ngomong apa lo?"
"Gue- - -" ucap Fathur yang belum selesai namun sudah di potong oleh Putri.
"Kenapa lo? Mau boker? Udah deh sana pergi ke toilet!" Kata Putri yang berubah menjadi cerewet juga.
"Iss...gue belum selesai ngomong!"
"Kelamaan sih lo, cepetan mau ngomong apa?"
"Gue mau nganter lo pulang!" Fathur mengalihkan pandangannya ke arah lain karena malu untuk mengatakan hal itu.
"Gue gak bisa...gue pulang sama Alea!" Ucap Putri yang sedikit terkejut dengar ajakan Fathur tersebut.
Fathur kembali mengarahkan pandangannya ke Putri, sebenarnya ia tahu bahwa Putri akan menolak ajakannya. Tapi bukan Fathur namanya jika ia menyerah dengan keputusan seseorang.
"Ini perintah dari gue dan lo harus turutin!!"
"Eh, lo kok maksa sih!"
"Biarin.."
Tiba-tiba dari luar terdengar suara dua orang yang sedang berdebat. Surat itu lama kelamaan semakin terdengar jelas.
"Salahin gue aja terus!" Kata seseorang yang di ketahui itu adalah suara cewek.
"Lah emang lo yang salah kaleee" giliran suara cowok yang terdengar.
Sekian menit kemudian terlihatlah Elvino dan Alea yang sedang berdebat, kemudian di belakangnya terdapat Ana dan Dava tengah membawa buku materi bimbingan, dan yang terakhir terlihat adalah Nathan yang sedang memapah Siskha yang tampak kesusahan berjalan.
"Gue nggak akan lempar bolanya jauh kalo lo nggak ngagetin gue!" Alea berteriak sambil menunjuk dada bidang milik Elvino.
"Siapa suruh muka lo minta di kagetin...wleee" Elvino berucap dengan santainya dan diakhiri dengan juluran lidahnya.
"Ihhh....nyebelin banget sih lo! Lama-lama gue sumpel juga mulut lo itu pakai kaos kakinya miper" mendengar kata-kata Alea membuat semua orang Yang ada di ruang osis menahan tawanya.
"Dih ogah...kalo pakek mulut lo ke mulut gue mah mau!" Elvino menaik nurunkan alisnya menggoda Alea. Sedangkan yang lainnya memasang wajah cengo.
"Mesum.....sini gue gampar lo!" Alea bergidik jijik, ia mendekat untuk memukul elvino tapi Elvino malah berlari menghindari pukulan alea dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara Alea dan Elvino.
Elvino berlari ke segala arah dan menaiki meja dan kursi hanya untuk menghindari kejaran Alea. Tak mau kalah, Alea juga melakukan aksi yang sama untuk mengejar Elvino.
"STOP...." teriak Fathur memberhentikan aksi Alea dan Elvino. Teriakan Fathur juga mengagetkan semuanya yang berada disana.
Sontak Alea dan Elvino berhenti tetapi masih dengan posisi terakhirnya seperti mannequin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girls Vs The Perfect Boys
Teen Fiction"BAD GIRLS" dua kata yang sangat di benci oleh banyak siswa maupun siswi. "BAD GIRLS" kata yang tidak jauh dari keonaran,kerusuhan,tawuran,bolos, dan selalu melanggar peraturan. Tapi apa jadinya bila mereka dipertemukan oleh para cowok yang sangat t...