بِسْــــــــــــــمِ اللهِ
"Apapun yang terjadi tetaplah pada tujuanmu. Jadilah supir yang tau kemana tujuan asalmu."
^^^
"Aduh," aku mengusap keningku yang tidak pusing.
"Kenapa Aisyah? Kamu pusing?" ucap seorang lelaki.
Aku sangat terkejut mendengar suara lelaki di kamarku. Terlebih lagi, dia datang tiba-tiba. Ketika aku menoleh ke belakang, hatiku benar-benar tidak karuan. Ternyata, Ali.
"Lho? Ali? Sejak kapan kamu disitu?" ucapku dengan heran.
"Hmm, sekitar 5 menit yang lalu," jawabnya.
Ya Allah, 5 menit yang lalu? Apa dia mendengar perkataanku tadi? Semoga saja tidak. Tapi malam-malam begini ngapain dia kerumah aku? Terus juga kenapa Ummi ngizinin Ali masuk ke kamar aku? gumamku pelan.
"Saya datang ke sini mau lihat kamu."
"Ha?" tanyaku memastikan.
"Iya."
Punya indra ke enam kali ya nih orang, bisa baca pikiran juga? Tinggalin aja deh, batin Aisyah.
♡♡♡
"Ya gk gitu Ummi. Aisyah tetep gk suka kalo cara Ummi kayak gitu sama Aisyah," omelku kepada Ummi karena telah mengizinkan Ali masuk ke kamar.
"Ya, cuma sekali toh jadi gak masalah. Kalau dia pria yang jahat sih Ummi gk ngizinin. Kayak Gafi," Ummi menyenggol lenganku pelan.
"Gafi gak jahat kok Ummi," jawabku sambil melihat ke arah ruang tamu.
"Ngapain kamu liat-liat kesana?" Ummi pun melihat juga, "Ngeliatin Ali ya?" ledeknya.
"Ihh, ngapain gak level."
"Ali ganteng lho. Baik, sopan, lemah lembut, mapan, umurnya juga gk beda jauh sama kamu."
Aku hanya diam.
Menurutku tidak penting memikirkan tentang itu sekarang. Terlebih lagi, aku masih sekolah. Aku yakin, Allah sudah menyiapkan jodoh yang pantas untukku.
"Dan janganlah kamu mendekati Zina, (Zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (Q.S. Al-Isra/4:32)
Tak asing lagi ayat itu ditelingaku. Memikirkan seseorang yang belum halal itu tidak boleh, jadi lebih baik mikirin yang lain toh.
♡♡♡
Sejak kejadian tadi malam, aku benar-benar tidak bisa tidur. Semua gerakan tidur sudah aku lakukan, tetapi tetap saja mataku ini tidak mau tenggelam. Aku baru bisa tertidur setelah sholat tahajud.
"Aisyah!" teriak seorang wanita dari jendela kamarku.
Siapa sih pagi-pagi udah teriak-teriakan aja, celotehku.
Aku pun beranjak dari tempat tidur dan melihat keluar jendela. Aku mendapati sosok perempuan tidak berkerudung, cantik. Siapa lagi kalau bukan Saskia. Teman kecilku.
"Aduh, kenapa sih Sas?"
"Lari yukk Syah?" ajak Saskia.
"Males ah Sas, kapan-kapan aja."
"Kamu nih ya jadi cewe males banget. Setiap aku ajakin kapan-kapan terus. Kan lari itu sehat Syah. Kamu emangnya gk mau sehat? Kamu mau sakit? Kamu itu nanti bakalan jadi istri dari suami kamu dan ibu dari anak-anak kamu. Kalo kamu....-,"
![](https://img.wattpad.com/cover/177307998-288-k482757.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dipertemukan, lalu dihalalkan
ספרות נוער"Sekarang keputusan ada dikamu syah, kamu pilih aku atau dia!" jawabnya dengan nada yang sedikit meninggi. Aku hanya diam tidak bisa berkata apa-apa. Entah kenapa lidahku kelu untuk mengatakannya. Aku memilihmu, bukan dia. Aku hanya ingin dirimu. Ki...