بِسْــــــــــــــمِ الله
Happy reading ya buat kalian semua:)
Comment sama vote yaa biar aku tambah semangat lagi nih upnyaa
Please:)ِ
Seperti bangun rumah tangga nanti denganmu- Ali.
^^^
Aku benar-benar masih terpikir dengan kejadian dikamarku tadi dengan zidan. Benar-benar sangat ngakak, tingkahnya seperti anak kecil yang siap untuk diculik. Sudah tidak bisa bawa mobil, manja, bawel, gampang diboongin pula itu anak.
Tapi aku sangat menyayanginya. Dia adalah pahlawan disaat aku merasa sepi, sedih, atau apapun itu. Zidan sosok abang yang sangat penyayang, perhatian, dan peduli terhadap orang yang ia sayang. Zidan tidak pernah membentakku walau aku salah. Dia seperti malaikat yang menjagaku kemana pun itu. Ke kutub utara pun akan ia temani asalkan aku bahagia. Kaya judul lagu aja si lagunya armidi. Eh salah ardrama. Salah juga ya, siapa si lupa.
katakanlah sekarang bahwa kau tak bahagia...
aku punya ragamu tapi tidak hatimu...
kau tak perlu berbohong kau masih menginginkannya...
ku rela kau dengannya
asalkan kau bahagiaaaa...Skip.
♡♡♡
Setelah berpamitan aku dan ali langsung pergi menuju rumah sakitnya. Sekarang hari sabtu, jadi aku bisa menikmati liburku ini bersama dengan ali. Seharusnya libur ini aku gunakan untuk belajar karena hari senin besok aku sudah melaksanakan ujian. Kami diberi kesempatan seminggu untuk mengulang materi, hal itu dilakukan agar kami bisa lebih memahami dan juga siap akan soal yang diberi nanti.
Jalanan hari ini sangat lenggang. Tidak seperti biasanya. Aku rasa ali juga memiliki hobi yang sama denganku. Kalau dimobil begini selalu menyetel murotal. Dan lagi-lagi surah itu lah yang terdengar di telingaku. Suara itu bergetar dihatiku saat dia membacanya. Sungguh tenang hati dan juga jiwa didalam diri ini. Apalagi kalau pangeran ganteng kaya gini yang baca haha.
Sudah lamanya perjalanan, tidak ada perbincangan apapun di dalam mobil ini. Aku tidak tau apakah dia malu atau gengsi atau memang tidak ada topik untuk memulai obrolan atau bahkan ada yang ingin ditanyakan malah disembunyikan atau bahkan dia memang tidak tertarik untuk mengobrol dimobil atau apapun itulah. Detik-detik ingin sampai dia baru berbicara, itu pun hanya singkat saja. Seperti bertanya, tentang kenapa tadi aku lama sekali bersiap-siap. Itu pun hanya satu pertanyaan. Dia tidak bertanya secara rinci. Entahlah kenapa dia berbeda jika hanya berdua seperti ini. Mungkin dia risih.
Setelah sampai aku benar-benar terkagum-kagum oleh rumah sakit ini. Kalian tau, bahwa rumah sakit ini benar-benar mewah dan sangat sangat very very much good. this is a very good hospital guys. Sumpah demi apapun ini benar-benar membuat aku melongo seketika. Dari segi bangunannya ia buat seperti bangunan ala barat-baratan, timur-timuran juga ada, jemuran kali ah ya.
Tidak bisa dibayangkan. Ini benar-benar membuatku tertegun. Aku mungkin akan senang jika terus berada disini. Orang yang gak sakit juga pasti mau sakit untuk bisa kesini. Hahaha gak la ya bercanda. Sehat itu mahal, apalagi harga cabe MAHAL BANGET deh. Ali bilang staf disini harus berjilbab bagi yang perempuan harus syari katanya, biar tertutup auratnya. Kalau buat cowo gada dia cuma membatasi untuk tidak berdua dengan staf perempuan diruangan tertutup. Biar gada fitnah katanya.
Memang sangat ribet. Ali pun mengakui hal itu padaku. Tapi, aku apresiasi dengan pemikiran ali. Apalagi dia membuat Masjid yang sangat besar. Katanya kalau mau ada yang operasi mereka berdoa dulu, diluar ruang operasi ya ges. Dan keluarganya ali suruh untuk menunggu. Ali hanya memberi saran jika ingin operasi ini bisa berjalan tanpa hambatan apapun itu cobalah untuk berdoa bagi orang itu. Kalau bisa dimasjid biar waktunya tidak dibuang sia-sia. Tapi, jangan sampai tidak kembali nanti dia tidak bisa memberi tau bagaimana kabarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dipertemukan, lalu dihalalkan
Genç Kurgu"Sekarang keputusan ada dikamu syah, kamu pilih aku atau dia!" jawabnya dengan nada yang sedikit meninggi. Aku hanya diam tidak bisa berkata apa-apa. Entah kenapa lidahku kelu untuk mengatakannya. Aku memilihmu, bukan dia. Aku hanya ingin dirimu. Ki...