Karna work kedua Yunka ini judulnya begitu anuanu, maka vote and comment lah agar Yunka lucknut ini membuat banyak part enaena ;).
—
—
08.45 am.
Jimin tengah berkutat dengan benda dapur, membuatkan nasi goreng kimchi kesukaan baby-nya itu.
Jimin sudah bangun dan mandi dari sepuluh menit yang lalu, seharusnya dia bangun jam lima tadi karna kantornya masuk jam setengah tujuh.
Biarkan saja suka-suka dia, toh dia CEO-nya.
Dan karna hari ini dia sangat kesiangan, jadilah ia bilang pada sekretarisnya untuk berangkat jam sepuluh nanti dengan alasan banyak data mengumpul yang belum dia urusi.
—
—
Yoongi meraba sebelahnya, hanya guling yang ada, Yoongi segera bangun dan mengucek matanya, mengerjapkan mata dan melihatnya sebelahnya tak ada Jimin—
"Huweeeeee!", Yoongi menangis.
—
—
"Huweeeeee!"
Jimin segera meletakkan spatulanya serta mematikan kompor dan pergi naik keatas kamarnya.
Jimin ingat masih ingat betul, saat Yoongi terbangun dan tak ada dia disamping Yoongi.
Maka itu yang akan terjadi, menangis.
Entah kenapa bisa seperti itu.
—
—
Cklek.
Jimin membuka pintunya dan berjalan menuju kekasihnya yang duduk bertelanjang, terduduk disebelah Yoongi, mengecup pipi kanan Yoongi dan memeluknya.
"Hiks", Jimin mengelus punggung Yoongi, "Sudah ne".
Yoongi mengangguk sambil sesenggukan.
"Sekarang baby mandi dan aku akan menunggu disini", ujar Jimin sambil mengelap pipi Yoongi yang basah akan airmatanya.
"Gendong~", Yoongi melingkarkan kedua tangannya ke leher Jimin, Jimin menghela nafas dan segera menggendong Yoongi ke kamar mandi.
—
—
Jimin tengah bersandar di frame kasur sambil memainkan ponselnya.
Menunggu sang princess keluar dari kamar mandi.
Cklek.
Yoongi membuka pintu kamar mandi, bathrobe menutupi seluruh badannya, berjalan pelan sambil menahan rasa sakit dibawahnya, menuju kekasihnya dan duduk disebelah sang kekasih.
"Jim, hari ini kau masuk kantor kan?", "Ya, tapi aku telat bangun dan aku akan berangkat jam sepuluh nanti".
Yoongi mendorong kuat Jimin hingga—
Bugh.
Jimin terjatuh dilantai dan menatap Yoongi bingung, "Kau itu CEO, harus jadi contoh bagi karyawanmu, sana cepat ganti bajumu!".
"Tapi kan sejam lagi ba—
"TIDAK JIMIN, CEPAT GANTI BAJU DAN BERANGKAT SEKARANG!".
Suara melengking itu menggelegar, Jimin lantas bangkit dan segera menuju lemari, membuka dan mengganti pakaiannya didepan Yoongi.
Dengan cepat ia memakai celana, kemeja, jas dan ikat pinggang, Yoongi menatapnya dengan tatapan membunuh.
Jimin mengambil asal dasinya dari lemari dan memakai—
Oh lupa, Jimin itu tidak bisa memakai dasi.
Yoongi mengerti gerak-gerik Jimin dan menghampirinya.
Merebut dasi yang dipegang Jimin.
"Jas mu biru, tidak cocok dengan dasi merah muda ini Jim", Yoongi mengambil dasi bermotif garis-garis dengan warna abu-abu dan memakaikannya pada Jimin.
"Nah begini baru cocok, tampan", Yoongi tersenyum manis.
"Coba ulangi kata terakhirmu tadi?", Jimin memeluk pinggang Yoongi.
Tangan Yoongi memegang bahu Jimin, "Tampan", "Hah? Apa aku tidak dengar, ulangi", "Tampan Jim, tampan~", Yoongi memukul pelan dada kanan Jimin.
Keduanya tertawa. Jimin menatap Yoongi, sebaliknya.
"Apa?", "Kau cantik", "Selalu".
Jimin mendekatkan wajahnya dan menautkan bibirnya pada bibir Yoongi.
Melumatnya dan menyesap bibir Yoongi.
Yoongi membalas semua perlakuan Jimin.
Tak lama, sang submisive menjambaknya.
"Akhh", Ringkih Jimin kesakitan.
"Berangkat sana, ciuman lama membuatmu tidak akan berangkat kerja dan berakhir diranjang Jim".
"Kurang baby, kurang", Yoongi mendorong Jimin hingga depan pintu kamar.
"Iya nanti sepulang kerja saja Jimin sayang~", Jimin tersenyum.
"Araseo araseo",
Chup.
Jimin mencium keningnya dan segera berlari turun kebawah.
Jimin berhenti didepan pintu rumahnya, "Aku akan pulang agak malam!, kau mau menitip sesuatu!",
"Cheesecake dan segelas americano!", "Baik!, akan kubangunkan saat aku pulang nanti!".
Yoongi mengangguk dari kejauhan,
"Aku sudah menyiapkanmu sarapan baby, makanlah segera!", Jimin pun keluar dari rumah.
"Masih sangat sama, tak ada yang berubah", Yoongi tersenyum tipis.
—
—
Yo yo ayo yo ayo vote yo ayo yo ayo vote yo ayo yoyoyo votenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Babyboy ;minyoon
Fanfiction5 tahun yang lalu, sangat lama. Dia meninggalkanku, kekasihnya, hanya karna kecelakaan sialan itu. Penyakit Amnesia, sialan, dia lupa denganku. Aku menjadi penari tiang untuk menemukannya. Perkerjaan hina yang membuatku bertemu dengannya 5 tahun la...