aku dan kamu

1.8K 105 7
                                    

VOTEMENT YA GUYS💕
MAAF LAMAAA, AIGOOO

Jimin POV

Pacaran itu jelas berbeda dengan menikah,

Pacaran. Kebanyakan orang mungkin melakukan 'Pacaran' untuk bersenang-senang, sedikit kurang menanggapi secara dewasa.

Tapi ya ada sedikit orang yang melakukan 'Pacaran' dengan serius, contohnya aku dan Min— ah Park Yoongi.

Menikah, bonus dari Tuhan, harus lebih serius dalam menanggapi apapun, jangan sembarangan mengambil sebuah keputusan, sebuah pernikahan harus dijaga dengan baik.

Saat berpacaran dengan Yoongi pun aku merasa aku hanya membutuhkan partner sex, katanya cinta? Iya, tidak sangat.

Dan sekarang, dia resmi menjadi istriku. Semuanya nampak berbeda, namun ada satu yang tetap, cintanya padaku.

Akhir-akhir ini Yoongi suka marah-marah, dan benar, aku bosan sekali melihatnya seperti itu.

Dan bodohnya aku, melakukan hal fatal.

"Jiminie merusak pot bunga diteras!"

"Aku tidak sengaja sayang, maaf—"

"Tidak! Kenapa bisa terjadi seperti itu!?", Yoongi mendorong kuat lawan bicaranya, Jimin.

Bagaimana pun Yoongi adalah laki-laki, Jimin terhempas ke lantai, membuat sikutnya lecet sedikit.

Jimin bangkit, sedikit mengaduh perih. Menatap dalam manik istrinya, geram.

"Aku tidak tau kenapa itu bisa terjadi! Kan sudah ku bilang aku tidak sengaja! Dengar lagi! Ti.dak senga.ja!", Jimin membentak lawan bicaranya.

Hati Yoongi sakit mendengar bentakan suaminya itu, air matanya menetes perlahan.

Jimin geram, ia menangkup kasar kedua pipi istrinya,

"Kau tau! Aku bosan melihatmu marah setiap hari! Menangis setiap hari! Aku sangat muak, Park Yoongi!", Jimin melepas kasar tangkupannya.

Lelaki itu berjalan menjauh, keluar rumah, mengendarai mobilnya.

Yoongi duduk disofa, sambil terisak.

"Hiks— Jiminie b-benar hiks— akhir-akhir ini aku s-seperti itu hiks— ada apa denganku",

Yoongi mengusap air matanya dan berjalan ke kamar mandi.

Yoongi POV

Menikah, aku pikir tidak akan mungkin bisa mendapatkan seorang Park Jimin yang amnesia permanen menjadi suamiku.

Tapi aku sangat berusaha untuk mendapatkan kembali Park Jimin-ku, dan tentu saja usahaku tidak sia-sia, aku mendapatkan Jimin-ku kembali.

Oh ya, akhir-akhir ini aku jadi sangat sensitif,

Mudah marah, mudah menangis. Sedikit saja kesalahan kecil yang suamiku lakukan, aku akan memperbesar kesalahan kecil itu.

Lalu Jimin akan membentakku, sakit sekali.

Jimin bilang, dia bosan, aku juga bosan dengan diriku yang seperti ini semenjak 2 minggu yang lalu.

Ada apa denganku, huh.

Muncul pertanyaan dalam otakku, apa aku hamil?.

Aku mengambil sebuah testpack, memasuki toilet.

Tak lama—

Dua garis biru.

Jimin membanting stirnya, dia benar-benar merasa marah dengan dirinya, membentak istrinya sampai menangis.

"Brengsek, aku harus segera minta maaf", Jimin melajukan mobilnya kencang, ke rumah.

Yoongi mendengar derap kaki, ternyata suaminya pulang dengan wajah yang kusut.

Si cantik melangkahkan kakinya ke arah suaminya, memanggilnya dengan suara lemah.

"Jimin—",

Jimin memeluk erat, "Maaf kan aku, Yoongi maaf"

"Sudah lah Jiminie— um, ini", Yoongi mendorong pelan suaminya, memberikan sebuah testpack.

"Ini apa?", Jimin terlihat bingung— Yoongi menyemburnya.

"Itu testpack, bodoh"

"Oh— Positif?!"

Yoongi menampilkan gummy smilenya,

"Iya aku positif, Jiminie".

"Astaga Yoongi, terimakasih istriku tercinta, terimakasih banyak", Jimin mengecup bibir Yoongi sekilas, berjongkok, menghadapkan wajahnya pada perut datar Yoongi.

Mengelus dan mengecupnya, "Buah hatiku, maafkan Papa ya nak sudah membentak Mama tadi, Papa benar-benar menyesal, Papa terlalu kalut dengan emosi, Papa janji akan menjaga Mama dan kamu sampai akhir nafas Papa. Aku mencintai kalian", Jimin berdiri dan memeluk erat Yoongi.

"Aku dan bayi kita mencintaimu juga, Jiminie".

Epilognya segini doang😭, monmaap klo kurang memuaskan.

Jadi selanjutnya mau book yang bagaimana? comment yaa!

Sexy Babyboy ;minyoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang