03

6.2K 204 6
                                        

Pagi hari telah menampakkan sinarnya yang begitu terang membuat semua orang bangun dari tempat tidurnya, "AYLA BANGUN!!!" teriak Bunda dari bawah,"Ari coba kamu samperin adek kamu. Pasti dia masih tidur!" suruh bunda kepada Ari.

Ari mengangguk dan pergi ke kamar Ayla, saat sudah didepan pintu.

Tok tok tok

Suara ketukan dibalik pintu kamar namun, tidak ada suara yang membalas ketukan itu,"Allahu Akbar ini kan kamar gue. Kamar Ayla ada di sampingnya kamar gue" ucap Ari menepuk jidatnya. Ia pun langsung pergi kekamar Ayla dan mengetuk pintu Ayla. Namun tidak ada suara, Ari geram karena tidak dibukakan pintu. Ari langsung membuka pintu, dan tersentak kaget saat mendapati adiknya yang tengah tertidur pulas.

"Oh iya gue punya ide!" antusiasnya Ari. Ia langsung mendekatkan mukanya ke telinga Ayla, "WOY AYLA BANGUN UDAH SIANG LO NGGAK MAU KESEKOLAH!!" teriak Ari langsung keluar dari kamar Ayla. Ia tertawa terbahak-bahak sayangnya tidak bisa melihat ekspresi wajah Ayla.

"Pasti tuh anak marah," gumamnya, "KAK ARI!!! TELINGA GUE BUDEG GIMANA?" teriak Ayla dari kamarnya. Ari mendengar suara teriakan Ayla membuatnya tertawa lepas sampai tak ada henti-hentinya, "Ari sudah!kamu ini iseng banget sama adik kamu!" omel Bunda.

"Eh, iya Bun maaf. Habisnya Ayla lucu Bun kalo diisengin apalagi pas lagi tidur," balas Ari masih tertawa lepas, "Ari sudah-sudah. Sekarang kita makan takut kesiangan!" ucap papa yang tengah makan dengan santainya.

"Iya pa," Ari menurut dan ikut bergabung dimeja makan. Ayla sudah rapi langsung turun ke meja makan, "KAK ARI!" teriak Ayla membuat seisi rumah menutup telinganya, "Ada apaansih dek? berisik tau nggak pagi-pagi udah teriak aja!" balas Ari menutup telinganya.

Ayla geram. Ia langsung mencubiti kakaknya karena tadi pagi mengganggu aktivitas tidurnya yang nyenyak, "Aduh dek aduh!" rintih kesakitan,"Udah dek. Udah, sakit tau!"

"Ari, Ayla cepetan makan nanti kalian berdua bisa kesiangan!"terpa papa,"Iya pah," balas mereka kompak. "Oh iya Bun Aqilah kemana?" tanya Ayla bingung karena sedari tadi ia tidak melihat Aqilah.

"Lagi tidur susah banget dibanguninnya sama kaya kamu. Kalau udah ketemu bantal, guling, kasur udah dah semuanya males," cibir bunda, "Eh. bunda bisa aja," balas Ayla sembari cengar cengir.

"Bun, pah Ari pamit berangkat kuliah dulu takut kesiangan," pamit Ari mencium punggung tangan bunda dan papahnya, "Eh. kak gue ikut!" Ayla bergegas mengambil tasnya, mencium punggung tangan bunda dan papanya langsung menyusul Ari yang sudah keluar dari rumah, "Assalamualaikum," pamit Ayla.

"KAK ARI TUNGGU GUE!" teriak Ayla berlari mengejar kakaknya,"GC NANTI GUE TINGGAL LO!" balas Ari yang sudah sampai di garasi. Ari langsung masuk ke mobil dan mengeluarkan mobilnya dari garasi.

"Gc masuk nanti telat!" suruh Ari, "Lo bukannya tungguin gue dulu!" geretu Ayla langsung masuk ke dalam mobil, "Udah?" tanya Ari karena sedari tadi Ayla cerocos tidak ada henti hentinya.

"Udah. Jalan gc!" suruh Ayla dengan wajah ketusnya, "Oke," mereka berdua langsung beranjak dari rumahnya. Lima belas menit berlalu sampai ditempat sekolahan Ayla, "Woy udah sampai! Turun sana!" ujar Ari sedikit teriak.

"Iya bawel! ini mau turun!" balas Ayla dengan wajah ketusnya, dan membuka pintu mobil langsung membantuk pintu mobilnya. Ari tersentak kaget mendengar nya, "Cewe pms gitu kali ya?" gerutu Ari langsung menyalakan mobilnya dan pergi.

****

"Ayla?" panggil seseorang dari arah belakang. Ayla membalikan tubuhnya, "Kak Vino?" gumamnya. Ia bingung mengapa Vino memanggilnya. Vino berjalan mendekatinya, "Ayla?" panggil Vino, "Ad-ada apa kak?" tanya Ayla terbata-bata

"Nanti bel istirahat ke kantin bareng gue ya?" tawa Vino membuat Ayla tekejut dan terdiam.

'apa gue gak salah denger,dia kan ketos yang paling didemenin sama para kaum hawa kenapa dia yang ngajak gue ke kantin bareng?'

"Ay lo mau kan?" tanyanya. Lamunan Ayla buyar seketika, "E-eh. I-iya kak mau," balas Ayla terbata bata, "Oke istirahat nanti gue kelas lo ya?" tanya vino, "I-iya kak" balas Ayla, "Yaudah gue pamit ke kelas dulu" ucap Vino,"Iiya kak," jawab Ayla langsung ke kelasnya.

"AYLA..." teriak Anggita membuat ia harus menutupi telinganya, "Apansih brisik tau!" keris Ayla, "Yahh nggak asik lo!" cibir Anggita sibuk memakan jajanan ringannya, "Eh. gue mau cerita nih," ucap Ayla membuat ketiga sahabatnya itu bingung.

"Apa?"balas mereka kompak, "Udah ada guru," ujar seseorang yang biasa meminta uang kas kepada Ayla. Anggita, Ayla, Rika, Rani menoleh keambang pintu, ternyata bener memang ada guru yang ingin masuk.

"Nanti ya ceritanya gue pending dulu. Ada guru, istirahat kalian liat bakalan ada kejadian apa," ucap Ayla tersenyum membuat mereka bertiga bingung, "Iya iya," balas Anggita.

"SELAMAT PAGI ANAK ANAK" ucap sang guru.

"PAGI PAK"

****

Bel istirahat berbunyi.

Kring... kring...

"Mana? katanya ada kejadian yang bakalan kita kaget," ucap Anggita menepuk bahu Ayla, "Ayla?" panggil seseorang langsung mendekati Ayla, "Iya kak?" balas Ayla, "Yuk?" ajak vino mengulurkan tangannya membuat semua mata yang memerhatikan mereka berdua terkejut.

Ayla menyambut tangan vino, dan beranjak pergi dari kelas menuju kantin, "Wih gila Ayla sama pak ketos. Mana pak ketosnya ganteng bet gila!" ucap Rani, "Kaget gue sumpah ngeliatnya. Kayak ada adegan-adegan romantis gitu," timpal Anggita sambil tersenyum sambil memakan jajanan ringan.

"Udah suttt jangan gibah! udah yuk ke kantin. Lo nggak laper?" tanya Rani ke mereka berdua, "Laper lah!" balas mereka berdua dengan kompak. Saat Vino dan Ayla memasuki kantin membuat pasang mata yang tengah asik dengan makanannya sontak kaget.

Vino santai memasuki kantin padahal banyak mata yang menatap mereka berdua. Ayla menunduk malu karena dirinya sudah sebagai tontonan banyak orang. Ayla mendengar kata-kata yang menyakitkan.

'Eh liat deh padahal kan mereka berdua nggak punya hubungan tapi pake gandengan tangan segala!'

'Iya nggak tau malu!'

'Argh! mendingan gue aja yang diposisi Ayla. Nggak bakalan gue lepas deh genggaman tangan pak ketos ganteng'

'bang halalin eneng dong!!'

Dan banyak sekali yang berbisik tentang kedekatan mereka berdua,"Nggak usah didengerin" ucap Vino tersenyum. Ayla hanya mangut-mangut saja apa yang dikatakan Vino.

"Kita duduk situ aja yuk!" ajak Vino menunjukan jarinya kearah meja kosong, "Iya. Terserah kak Vino aja," jawab Ayla, "Yang menting duduk," gumamnya, "Ay mau pesen apa?" tanya vino tetapi tidak direspon olehnya.

Ayla yang sedari tadi sibuk memandangi satu orang yang tengah makan dengan santai tanpa memandangi dirinya, "Ay?" panggil Vino menepuk bahunya dengan lembut.

"E-eh iya kak. Terserah kak vino aja mau pesen apa," balas Ayla tersenyum, "Oke," vino langsung memesan makanan. Tanpa menunggu lama akhirnya datang, "Nih. Ay pesanan lo" ujar vino memberikan makanan yang Ayla pesan.

"Eh, iya. Makasih kak," ucap Ayla, "Yaudah makan gih!" suruh Vino, "Iya kak" jawab Ayla. Akhirnya bel berbunyi menandakan dimulainya pelajaran.

Kring....kring...kring.

"Kak udah bel. Gue masuk dulu ya," pamit Ayla saat ingin berdiri Vino langsung memegang tangan Ayla, "Gue antar!" ujar Vino tetapi Ayla menolak, "Nggak usah kak. Gue bisa sendiri," balas Ayla langsung berlari ingin cepat-cepat sampai kelasnya, "Lucu," ucap Vino tersenyum.
____________________________________

Jangan lupa vote dan komen❤️

Salam
Rahmania susanti

Revisi
15/04/2020

GILANG [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang