Hidup di dunia hanyalah sementara, bagaikan kilat yang menyambar langit dengan seketika. Langit seakan-akan mengerikan meskipun tak ada suara. Dengan cahaya yang tiba-tiba meretakan atap langit membuat kita tunduk seketika, meratapi kecemasan akan hal buruk yang terjadi. Namun tidak dengan mereka yang ingat akan kebesaran Tuhannya. Kilat yang sifatnya hanya sementara di jadikan mereka sebagai kekuatan betapa maha dasyatnya Sang Kholiq. Dengan cara itu kita akan semakin mendekat kepada-Nya bukan takut dengan ciptaan-Nya.
Dunia hanya sebagai fatamoragana yang mampu menipu mata setiap makhluk-Nya. Bukan siapa yang salah diantara Tuhan dengan Makhluk-Nya. Namun seberapa mampukah makhluk Allah untuk mengemban amanah di bumi ini. Bukan dengan kesenangan semata namun dengan kebermanfaatan diri terhadap lingkungan sekitar dan menyadari betapa kecilnya manusia di hadapan Tuhan.
Merencanakan masa depan memang perlu untuk kebaikan hidup. Namun janganlah melampaui batas, karena pada hakekatnya kebahagiaan di dunia hanya sementara, akan terasa lebih lengkap dan sempurna manakala diiringi dengan langkah ibadah. Kebaikan tersebut bukan hanya untuk dunia akan tetapi mengalir sebagai tabungan ladang ibadah kita untuk akhirat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story
Teen FictionAku hanyalah gadis biasa, yang memiliki impian luar biasa. Semuanya bisa menjadi nyata, tat kala aku mau berusaha dan ber'doa. Tapi aku menemukan banyak rintangan dalam perjalanan hidupku. Inilah kisahku... Nahda Mikayla Putri