part 10

2.1K 75 0
                                    

Seminggu mendekati pernikahan, hubungan satria dan zenita makin hangat, walaupun belum ada cinta diantara mereka. Tapi setidaknya mereka tidak sedingin dulu. Walaupun akan menikah, tugas dan tanggung jawab mereka sebagai seorang tentara tetap mereka jalankan.
Sekarang zenita tengah duduk di pinggir lapangan sambil membersihkan senjatanya.
"dek" panggil satria yang mulai hangat
"siap, komando....izin laetnan, ada apa ya?" jawab zenita tegas
"hahahaha, dek dek....kan aku sudah bilang kalo hanya berdua nggak usah formal" kata satria sambil menertawakan zenita
"udah ketawanya letnan, hhh...." kata zenita dengan muka ngambrknya
"hehehe maaf deh dek...jangan ngambek ah jelek nanti...oh iya dek, mas mau tanya... Apakah kamu benar benar yakin mau menerimaku?" tanya satria yang mulai serius
"yakin nggak yakin, siap nggak siap, mau bagaimana lagi mas, ini juga supaya orang tua ku bahagia ya... Aku berusaha menerima takdir aja" jawab zenita santai
"iya dek, mas juga akan berusaha mencintaimu..mas harap kamu juga" sanggah satria yang mulai santai
"iya mas"
"woy dek, pepet terus sampai pelaminan!" teriak salah satu atasan satria
"siap bang, lahi usaha nih..hahahaha" balas satria tak kalah teriak sambil tertawa
Dan sang atasan hanya tertawa sambil pergi menuju ke arah kantor.
"oh iya dek...kamu ambil cutinya berapa hari?" tanya satria pada zenita yang masih memegang SS1 nya itu
"1 minggu mas, supaya pas sampe lomboknya juga nggak terlalu capek"
"oh sama kita dek"
Ya... Acara akad nikah dan resepsi adat akan dilakukan di Lombok,karena mereka berdua memang asli lombok. Sementara resepsi pedang pora akan dilakukan di aula asrama mako grup 2 kopassus kandang mejangan. Ribet memang, tapi apalah daya ini sudah permintaan orang tua mereka.
"woy suh, berduaan mulu kalian....awas loh nanti yang ketiga setan" kata firman sambil duduk disebelah satria
"hahahahahaha.... Nggak nyadar dia dek, kan orang yang ketoga disini dia, berarti dia...." sahut satria sambil tertawa
"hahahaha" tawa zenita pecah seketika mendengar tuturan dari satria
"heh tunggu... Jadi maksud kalian aku ini setan? Iya?" tanya firman bingung
"nggak ada yang bilang abang setan kok, abang sendiri yang bilang...hahahahaha" sahut zenita sambil tertawa
"hahahaha iya dek, dianya ngaku" sanggah satria
Dan sekian menit mereka tertawa mereka pun terdiam
"udah ketawanya" kata dila yang entah kapan datangnya
"eh...loh mbak pot...kok bisa ada disini sih?sejak kapan disini?" kata zenita kaget
"ya bisalah, sejak kalian ketawain pacarku ini"jawab dila sambil mengelus lengan firman

"yes.. sekarang impas deh, aku ada yang bela'in wlee" kata firman sambil menjulurkan lidahnya

"dek, masa tadi mereka bilang pacarmu ii setan sih..." adu firman pada dila

"loh bukannya aku dengar tadi kamu yang ngaku ya? " tanya dila santai

"hahahaha...bener tuh dil" jawab zenita sambil tertawa

"ish....kamu kok ikut-ikutan mereka sih dek" kata firman dengan muka ngambeknya

"jijik aku suh, lihat mukamu yang dibikin-bikin gitu" kata satria sambil bergidik ngeri

"kurang ajar kamu suh" jawab firman sambil menjitak kepala satria

"sakit goblok" kata satria sambil mengelus kepalanya

"mulutmu mas" sahut zenita sambil mencubit lengan satria 

"aww.. sakit dek" kata satria sambil mengelus lengannya

"makanya jangan main-main sama bu kowad, belum nikah aja udah di cubit....bisa -bisa udah nikah dibanting kau suh" sahut ridho yang tiba- tiba datang

"loh suh, bikin kaget aja kamu... kok bisa ada disini sih? " tanya satria sambil menahan tawanya, karena uti sedang berdiri di belakang ridho tanpa disadari ridho

"tadi aku lewat trus lihat kalian deh, yaudah aku ngumpul aja" kata ridho sambil duduk disamping satria, tetapi masih belum menyadari bahwa istrinya ada dibelakangnya. Sementara semua teman-temannya yang diberikan kode untuk diam dari dila hanya bisa menahan tawanya.

"emang istrimu juga galak ya kalo marah?" tanya firman memancing ridho

"beuh, jangan ditanya suh... galaknya bisa melebihi macan betina yang lagi pms... kebayang nggak tuh?" kata ridho sambil membayangkan wajah marah istrinya

"ohhhhh... aku galak banget ya mas? heh" tanya uti sambil marah 

"loh dek.... enggak kok" jawab ridho kikuk. sementara teman-temannya hanya bisa tertawa

"bagus ya mas, ngomongin istrimu aja terus.... sebentar malam tidur di sofa" kata uti marah, lalu berjalan menuju rumah dinasnya dengan ridho

"aduh mampus aku...kalian sih" kata ridho sambil mengejar uti

"hahahahaha" mereka pun tertawa bersama. setelah itu, mereka kembali ke mess masing-masing.

Kisah Cinta Abdi Negara (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang