part 28

2.7K 75 1
                                    

Satu hari sudah zenita berada dirumah pribadinya, karena besok adalah acara syukuran ulang tahun anaknya dan kesehatan satria. Dia tidak ingin keluarga besarnya mengetahui masalah keluarga kecilnya, oleh karena itu dia memilih pulang kerumah dinas suaminya.
"assalamualaikum"salam zenita dan mbok ipah dari luar rumah
"walaikumsall.....dek, maafin mas dek, jangan pergi lagi.....mas salah dek, mas minta maaf, mas hanya tidak ingin kehilanganmu dek" kata satria yang tidak bisa melanjutkan kata katanya ketika tau siapa yang datang. Zenita sebenarnya kasihan melihat keadaan satria yang sangat kacau, tetapi dia masih berusaha bersikap cuek, itu semua dia lakukan agar satria bisa menyadari bahwa cemburunya itu salah.
"sudah lah mas, aku sudah maafkan kamu.....ayo mbok" kata zenita dingin
'maafkan aku mas, aku hanya ingin kamu sadar' batin zenita
"dek maaf dek, saya tau cemburu saya salah......tapi saya marah karena disaat saya sudah mengingat semuanya, saya melihat kamu dengan lelaki lain. Maafkan saya" balas satria
Sontak perkataan satria membuat zenita berhenti seketika dan berbalik badan dengan air mata yang sudah mengalir di pipi keduanya.
"ma maksud mas, mas su sudah ingat se semuanya" kata zenita gugup
"iya dek" balas satria
"maaf mas, tapi aku masih kecewa atas sifatmu yang seperti kemarin" jawab zenita dan kembali melanjutkan jalannya
Huft.... Satria menghembuskan nafasnya kasar, dia tau bagaimanapun dia yang salah dalam hal ini.
Satria pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamar anak anaknya,karena dia pun nerindukan si kembar.
"assalamualaikum kesayangan ayah, ayah kangen banget sama kalian" kata satria saat sudah masuk kamar sikembar
"mbok sikembar biar sama saya saja ya" lanjutnya kepada mbok ipah
"iya den" balas mbok ipah dan berlalu keluar kamar
"sudah mau satu tahun ya, udah besar dong " kata satria sambil menggendong sikembar di kedua tangannya
"yah...yah...aaa  yah" balas sikembar yang mulai bisa mengatakan satu dua kata
"iya sayang, ini ayah......kita cari bunda yuk" kata satria lalu menggendong sikembar untuk mencari zenita
Saat sudah berada di hadapan zenita,satria membisikkan sesuatu
"dek, mas mohon jangan menunjukkan masalah kita di hadapan si kembar, kasihan mereka" bisik satria yang di balas anggukan oleh zenita
"ini bunda sayang, coba ngomong bun...da" kata satria dihadapan sikembar
"un....da, unda? unda" balas sikembar bersamaan lalu mereka tertawa bersama
Dan mereka berjalan menuju kamar sikembar, karena keduanya sudah mengantuk. Satria dan zenita menidurkan sikembar bersamaan diatas ranjang yang cukup untuk mereka semua
"dek mas sadar mas salah, maafkan mas ya.....mas mohon, jangan begini dek. Mas minta maaf, mas benar benar takut kamu meninggalkan mas" kata satria sambil menitihkan air mata, untungnya sikembar sudah tertidur
"maafkan aku juga mas, aku harusnya bisa membicarakan hal ini baik baik....bukan dengan cara menghindar seperti kemarin, dan aku juga nggak akan ninggalin kamu mas." balas zenita yang mulai menitihkan air mata
" ana uhibbuka fillah" ucap mereka bersamaan dan mulai tertidur
>>>>
Pagi ini satria dan kedua sahabatnya beserta para istri mereka sudah siap dengan mobil masing masing, rencananya mereka akan akan pergi ke rumah pangdam alias papa satria.
"oy suh anak siapa tuh?" tanya firman saat melihat seorang pemuda yang berumur sekitar 19 tahun ada didalam mobil ridho
"oh ini, dia ini anak yang bantuin aku sama satria" balas ridho
"iya, jadi ceritanya tuh gini....." lanjut satria dan menceritakan kejadian didalam hutan kala itu
Para istri yang mendengar itu hanya tersenyum
"yaudah yuk kita berangkat" ucap zenita menengahi
"iya nih, pegel berdiri terus" sambung dila sambil mengelus perut besarnya
"iya kasihan juga anak anak, lagi pula kita harus cepat sampai supaya bisa bantuin disana" lanjut uti
Dan mereka pun melajukan mobilnya kerumah dinas pangdam.
>>>>>
"assalamualaikum" salam satria beserta rombongannya dari luar rumah
"walaikumsallam, eh kalian udah datang toh...ayo masuk, sabar mama panggilin papa dulu.....si kembar ikut oma yuk kita panggil opa" balas oma(mama satria) dan berjalan memanggil suaminya
"eh kalian sudah datang toh" kata papa satria yang baru saja datang
"iya pa, ini baru nyampe" balas satria lalu menyalimi tangan papanya itu
"ini siapa?" tanya papa satria saat seorang pemuda menyaliminya
"saya Anggara Pratama Dirgantara pak" jawab angga dan menceritakan kejadian dihutan kala itu
"terimakasih karena telah menolong anakku dan rekannya" kata papa satria
"sebagai sesama manusia, sudah sepatutnya kita saling membantu pak" balas angga
"saya juga berterimakasih karena bang satria dan bang ridho mau menjadikan saya murid mereka, dan di didik agar bisa menjadi seperti mereka" lanjut angga
"oh, kamu mau jadi tni juga toh"
"iya pak, insyaallah tahun depan saya tes akmil"
"saya yakin kamu akan menjadi peraih adimakayasa nantinya, karena sebelum kamu masuk akmil saja gurumu itu mereka"
Dan mereka terus bercengkrama, satria bersama kedua sahabatnya sesekali ikut beragumen. Sementara zenita dan kedua sahabatnya sudah membantu mama satria menyiapkan segala keperluannya, nanti sore juga rencananya ayah dan ibu zenita akan datang juga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf ya, baru up sekarang
Maaf kalau typo bersebaran
Next>>>

Kisah Cinta Abdi Negara (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang