part 5 (perjodohan)

2.7K 120 0
                                    

Zenita POV
"Alhamdulillah mereka sudah saling kenal 'pot',jadi gampang kita ngejodohin mereka" kata papa yang  sontak membuatku dan satria kaget
"APA???!!!" kataku dan satria bersamaan
"aduh kak...abang, jangan teriak-teriak dong" kata ibuku sambil menepuk pundakku dan satria bergantian
"abang duduk dulu deh, mama jelasin! "kata mama halus tapi tegas.
"jadi gini sayang ini om amrullah kamu panggil ayah aja, terus ini tante yulastri kamu panggil ibu, ya sayang" kata mama sambil memperkenalkan ibu dan ayahku kepada satria
"Huh...baiklah ma, mama tolong jelasin kok bisa ada putri es disini? "
Sahut satria santai
"ish...iya ma... Kenapa ada macan kutub disini?" sambungku
"hush kalian kok panggilannya gitu sih? Coba deh cerita ke kita,  kenapa panggilannya begitu dan kalian kok bisa kenal? " kata ibuku
Akhirnya kamipun menceritakan semuanya.
"oh jadi gitu" kata ayah dan papa bersamaan sambil manggut-manggut
Sementara ibu dan mama hanya tersenyum
"sekarang gini papa dan ayah mau menjodohkan kalian berdua, apakah kalian setuju? "kata papa tegas
"hah?! Pa bisa nggak aku omongin ini berdua sama putri es... Eh zenita dulu di taman belakang" jawab satria,  sementara aku hany diam mematung
"yasudah kalian bicarakan ini baik-baik" kata ayah sambil tersenyum
Dan kamipun berjalan menuju taman belakang rumah satria. Sesampainya disana satria lebih dulu berbicara
"bagaimana apakah kau menerimanya? " katanya dengan santai
"huft... Mau bagaimana lagi, aku ingin membahagiakan orang tuaku, karena selama ini aku tak pernah melihat kebahagiaan sebesar itu di wajah mereka tadi" jawabku dengan menatap langit malam yang dipenuhi bintang
"iya, akupun begitu... Baiklah kita terima saja perjodohan ini, tetapi kita minta kepada orang tua kita untuk memberikan waktu untuk kita agar bisa saling mengenal" katanya sambil melirik ke arahku
"baiklah" jawabku sambil tersenyum
'ya Allah cantik sekali senyumannya' satria membatin
"yasudah ayo masuk" katanya sambil berjalan masuk ke dalam rumah
Setelah samai di ruang keluarga,  kamipun menyampaikan hasil diskusi kami saat di raman tadi
"baiklah papa setuju, papa berikan kalian waktu 3 bulan untuk saling mengenal, dan siap atau tidak setelah 3 bulan itu papa akan langsung menikahkan kalian" kata papa tegas yang dibalas anggukan oleh semua orang
"pertunangan kalian akan dilaksanakan satu minggu lagi! Tidak ada bantahan" kata ayah dengan tegas
"yasudah karna ini sudah malam kalian harus kembali ke asrama, dan kamu kak,  kamu naik motornya satria saja!" kata ayah tegas
"I..iya ayah...kakak balik dulu...assalamualaikum" kataku sambil menyalimi satu persatu orang yang ada di ruangan itu, dan langsung menuju motir sport milik Satria.
Saat dalam perjalanan pulang kami hanya sama-sama diam, sampai masuk asrama banyak om yang heran melihat kita pulang bersama. Tapi tidak ku hiraukan, hingga saat sampai di depan mess kowad, akupun turun dan langsung masuk kedalam mess.
"Loh zen kok kamu bisa pulang sama letnan Satria sih?" Tanya dila
"iya kok bisa ?" tanya uti
"besok aja ya aku jelasin ke kalian, aku capek mau langsung tidur" kataku lalu merebahkan tubuhku di kasur dan mulai terlelap.

Kisah Cinta Abdi Negara (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang